Selain
do’a terhadap keluarga yang sudah meningal dunia, persoalan yang sering menuai
perbedaan pendapat di kalangan umat Islam adalah masalah bersedekah untuk (atas
nama) mereka. Apakah sedekah semacam ini diperbolehkan, apakah pahalanya akan
sampai, dan seterusnya.
Sedekah
ini seringkali ditunaikan karena beberapa sebab. Salah satunya, misalnya ketika
masih hidup seseorang mempunyai keinginan (‘azam) atau bahkan janji (nadzar)
untuk menyedekahkan sesuatu tetapi ia belum melaksanakannya karena segera
meninggal dunia, dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Sebab
lainnya, seorang anak atau kerabatnya merasa mampu secara ekonomi dan ingin
bersedekah atas nama orang yang sudah mati tersebut. Hal semacam itu pernah
terjadi pada masa Rasulullah SAW.
Persoalan
ini pernah dibahas dalam Muktamar Pertama Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya pada
13 Rabi’uts Tsani 1345 H bertepatan dengan 21 Oktober 1926. Para ulama
menganjurkan sedekah ini dengan berdasar pada hadits berikut ini.
عَنِ اْبنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِى تُوَفِيَتْ أَفَيَنْفَعُهَا أَنْ اَتَصَدَّقَ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنَّ لِى مِحْزفًا اُشْهِدُكَ إَِنِى تَصَدَّقْتُ بِهِاعَنْهَا (رواه البخارى والترمذي وأبو داود والنسائى)
Sahabat
Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa seseorang laki-laki datang kepada Nabi
Muhammad SAW. Dia berkata; “Ibu saya meninggal, Apakah ada manfa’atnya apabila
saya bersedekah untuk ibu saya?” Rasulullah menjawab, “Ya berguna bagi ibumu.”
Orang itu berkata lagi, “Saya mempunyai sebuah kebun dan engkau Rasulullah aku
jadikan saksi, bahwa aku telah menyedekahkan kebun itu untuk ibu saya.” (HR Bukhari,
Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa’i)
Sedekah
untuk keluarga yang meninggal itu juga dikuatkan dengan Hadits Rasulullah SAW
dari Siti ‘Aisyah ra.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِ صلى الله عليه وسلم اِنَّ اُمِّى اُفْتُلِيَتْ (مَاتَتْ فُجْأَةً) وَأَرَا هَالَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا ؟ قَالَ : نَعَمْ. متفق عليه
“Dari
Siti ‘Aisyah ra bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Ibu
saya mati mendadak, dan saya yakin seandainya dia bisa bicara, dia bersedekah,
apakah ibu saya mendapat pahala, seandainya saya bersedekah untuk ibu saya?
Rasulullah menjawab, “ya ada pahala bagi ibumu.”(HR Bukhari dan Muslim)
Dengan
demikian, tidaklah usah khawatir bahwa niat bersedekah khusus untuk atau atas
nama keluarga yang sudah meningal dunia itu tidak akan sampai kepada yang
bersangkutan, sebab Rasulullah SAW sendiri telah menjawab demikian.
KH. A. Nuril Huda
Posting Komentar