Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Nabi SAW Tetap Menyebut Pelaku Maksiat Sebagai Umatnya

Nabi SAW Tetap Menyebut Pelaku Maksiat Sebagai Umatnya

Hukum syariat begitu jelas dan tegas. Siapa yang melakukan tindak kriminal, maka sesuai ketentuan Allah, had (hukuman) akan dilaksanakan. Diantara tindak kriminal yang akan mendapat had adalah pencurian. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran bahwa hukuman pencuri adalah dipotong tangannya.

Pencurian kerap terjadi di masyarakat kita, tak terkecuali di zaman Rasulullah SAW. Suatu saat, seorang laki-laki dihadapkan kepada Rasulullah SAW karena telah mencuri. Setelah bukti dan saksi dihadirkan, maka tidak ada keputusan lain kecuali Nabi pun memerintahkan agar dia dipotong tangannya.

Namun apa yang disaksikan para sahabat?, setelah Nabi memerintahkan agar si pelaku dipotong tangannya justru beliau SAW memalingkan wajah sambil menangis. Kontan saja sikap ini menjadi tanda tanya para sahabat. "Engkau menagis wahai Rasulullah ?", tanya seorang sahabat.


Rasulullah SAW menjawab, "Bagaiamana aku tidak akan menangis, seorang umatku akan dipotong tangannya di hadapan kalian?". Sahabat bertanya kembali, "Lalu tidakkah anda memaafkannya (melepaskannya) dari hukuman ini?". Beliau menjawab, "Sungguh merupakan keburukan seseorang yang berusaha melepaskannya dari had (hukuman yang berlaku)" (HR. Abu Ya'la dari sahabat Ali bin Abi Thalib)

Hukuman tetap hukuman, harus ditegakkan dan dilaksanakan. Demikianlah kedisiplinan yang selalu dijaga oleh Nabi Muhammad SAW. Terbukti dalam riwayat diatas, walapun dengan kasih sayang yang begitu besar kepada umatnya, beliau tetap menjalankan hukum Allah sebagaimana mestinya.

Tidakkah anda melihat dengan seksama sabda beliau, ", seorang umatku akan dipotong tangannya di hadapan kalian?". Lihatlah bagaimana beliau tetap menyebut pelaku kriminal itu sebagai 'umatku'. Ya, bagaimanapun kemaksiatan dan perbuatan dosa yang dilakukan, dia tetap umat Rasulullah SAW. Apalagi dosa itu akan digugurkan karena sudah dijalankan had padanya.





Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger