Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Telaga Nabi dan Perhitungan Amal

Telaga Nabi dan Perhitungan Amal

Beriman terhadap adanya telaga Nabi Muhammad SAW, yang orang-orang beriman akan minum dari air telaga itu sebelum memasuki surga dan setelah melewati titian (shirath). Orang yang minum dari air telaga itu satu kali saja tidak akan merasakan dahaga selamanya

Kajian kita masih berbicara tentang aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Kali ini pengarang men­jelaskan ihwal Telaga Al-Kautsar, telaga Nabi SAW di akhirat kelak. Ini salah satu keistimewaan beliau di akhirat kelak. Jadi, bukan hanya di dunia beliau memi­liki berbagai keistimewaan dan kelebih­an dibandingkan dengan para rasul yang lain, melainkan juga di akhirat.

Selanjutnya pengarang menjelaskan perihal perhitungan amal di akhirat nanti, salah satu aqidah yang wajib kita imani. Bagaimana nasib orang-orang mukmin yang amal keburukannya lebih banyak di­bandingkan amal kebaikannya? Jika dosa-dosa mereka sangat banyak dan tak ada sama sekali kebaikannya, hanya memiliki iman, apakah mereka akan kekal di neraka? Kita akan menyimak penjelas­an pengarang tentang hal itu dan perkara lain yang berkaitan. Setelah itu penga­rang menjelaskan masalah keyakinan kita kepada para sahabat Nabi SAW. Mari kita perhatikan dengan seksama.

Pengarang mengatakan:

Selain itu, beriman terhadap adanya telaga Nabi Muhammad SAW, yang orang-orang beriman akan minum dari air telaga itu sebelum memasuki surga dan setelah melewati titian (shirath). Orang yang minum dari air telaga itu satu kali saja tidak akan merasakan dahaga selamanya. Luasnya sejauh jarak per­jalanan satu bulan, warna airnya lebih pu­tih daripada susu, dan rasanya lebih ma­nis daripada madu. Di sekelilingnya ada gelas-gelas yang jumlahnya seba­nyak bilangan bintang di langit, di sana terdapat pancuran air yang mengalir dari Telaga Al-Kautsar.

Lalu beriman terhadap perhitungan amal dan perbedaan manusia dalam per­hitungan amalnya. Ada yang diperhi­tungkan secara ketat, ada yang diperhi­tungkan secara mudah. Serta ada yang masuk ke surga tanpa harus diperhitung­kan amalnya, dan mereka adalah orang-orang yang selalu bertaqarrub kepada Allah SWT.

Ia akan menanyai siapa saja yang dikehendaki-Nya dari para nabi dalam menyampaikan risalah, menanyai siapa saja yang dikehendaki-Nya dari orang-orang kafir yang telah mendus­ta­kan para rasul, menanyai orang yang ber­buat bid‘ah tentang sunnah, dan me­nanyai kaum muslim tentang amal per­buatan mereka.

Juga beriman bahwa orang-orang ber­iman yang mengesakan Allah SWT akan dikeluarkan dari api neraka setelah dihukum, sehingga di dalam neraka tidak tersisa lagi orang yang mengesakan-Nya dengan berkat kemurahan Allah SWT. Di samping itu, beriman dengan sya­fa’at para nabi, lalu ulama, lalu para syahid, dan semua orang yang beriman, masing-masing sesuai dengan keduduk­an dan derajatnya di sisi Allah SWT.

Adapun yang tersisa dari orang-orang beriman yang tidak ada orang yang memberikan syafa’at kepada me­reka, mereka dikeluarkan dari neraka dengan kemurahan Allah SWT sehingga tidak ada satu orang mukmin pun yang aba­di di neraka, bahkan orang yang di dalam hatinya hanya ada sebiji sawi keimanan akan dikeluarkan juga.

Kemudian pengarang menjelaskan ke­yakinan yang lain, yaitu keyakinan mengenai para sahabat Nabi SAW, dengan mengatakan:

Juga meyakini keutamaan sahabat-sahabat Nabi dengan urutannya, dan bah­wa yang paling utama setelah Ra­sulullah SAW adalah Abu Bakar RA, kemudian Umar RA, Utsman RA, lalu Ali RA. Selain itu, hendaknya berbaik sang­ka terhadap semua sahabat dan mem­berikan pujian kepada mereka, se­ba­gaimana Allah SWT dan Rasul-Nya mem­berikan pujian kepada mereka.

Kesemuanya itu berdasarkan riwa­yat-riwayat hadits dan atsar-atsar. Ba­rang siapa meyakini semua itu, ia men­jadi bagian kelompok yang benar dan me­nepati sunnah, serta berseberangan dengan kelompok sesat dan bid‘ah. Kita memohon kepada Allah SWT agar diberi keyakinan yang sempurna dan keteguh­an di dalam agama, untuk kita semua dan seluruh kaum muslimin. Sesung­guh­nya Dia Paling Penyayang di antara yang penyayang.



Al-Mursyid Al-Amin Karya Al-Ghazali oleh: K.H. Saifuddin Amsir
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger