Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Etika Berpuasa Ramadhan (2)

Etika Berpuasa Ramadhan (2)


Puasa dalam Islam dirancang tidak untuk menyiksa orang hingga melampaui batas kemampuan dan sekali-kali tidak pula untuk membuat orang menjadi mati atau sakit. 

Syariat puasa hanya diwajibkan sehari saja, tidak sehari semalam. Persisnya sejak terbitnya fajar subuh hingga tenggelamnya matahari atau datangnya waktu maghrib. Allah SWT berfirman, "Makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam berupa fajar kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam."

Jadi, begitu waktu subuh tiba, seorang muslim harus memulai amal ibadah puasanya. Dia tidak boleh makan, minum, berhubungan intim dengan istri atau suami. Dia juga dilarang muntah secara sengaja. Tidak memasukkan sesuatu ke dalam lubang di tubuhnya, apakah itu tenggorokan, hidung, telinga maupun kemaluan dan dubur.
 
Puasa harus didahului dengan niat. Kewajiban niat itu adalah di dalam hati sebelum subuh. Boleh setelah makan sahur, boleh setelah salat isya', atau setelah salat maghrib. Waktunya memang cukup panjang, yaitu setelah tenggelamnya matahari hingga sebelum fajar. Jelasnya, niat berpuasa wajib dilakukan sebelum subuh. 

Sabda Nabi SAW, "Tidak sah puasa seseorang yang tidak menginapkan (niat) puasanya." Nah, perlu kita ingat selalu, jangan sampai terlanjur datang waktu subuh sedang kita belum berniat karena itu akan menyebabkan puasa tidak sah.

Untuk kesempurnaan puasa, maka hendaknya kita menjalani semua etika berpuasa dan menghindarkan seluruh bagian tubuh kita dari perbuatan dosa. Mata, telinga, lisan, kakitangan dan yang lain harus dijauhkan dari setiap perbuatan dosa. Orang yang berpuasa tidak boleh melakukan ghibah, berkata bohong, mengadu domba, fitnah dan sebagainya.

Perut hendaknya tidak diisi dengan makanan dan minuman haram setelah maghrib tiba. AI- Ghazali mengibaratkan hal ini tak ubahnya bagai orang yang membangun sebuah istana lalu meluluh-lantakkan seluruh kota. 

Rasulullah SAW bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa dia tidak mendapatkan apapun dari puasanya selain lapar dan dahaga saja".


Sumber : Majalah Cahaya Nabawiy
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger