Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menghilangkan Perasaan Takut Gagal

Menghilangkan Perasaan Takut Gagal

Perasaan takut gagal hampir selalu terlintas dalam hati kita. Perasaan seperti ini bukanlah sesuatu yang fitrah atau mempakan bawaan sejak lahir. Didikan sosiallah yang berperan besar dalam memberikan pengaruh akan perasaan seperti ini.
 
Keluarga kita kerap sekali menanamkan rasa takut gagal sewaktu kita masih anak-anak. Dengan begitu, bayang-bayang kegagalan selalu hadir di hadapan kita hingga kita dewasa. Berawal dari hal itulah kita menjadi takut akan suatu hal yang tidak kita ketahui.


Akibat lebih lanjutnya, kita menjadi tidak berani mengerjakan suatu pekerjaan yang belum kita ketahui. Kita baru berani mengerjakannya bila kita sebelumnya telah mencobanya atau kita baru akan membuat suatu proyek niaga bila telah mencontoh keberhasilan orang lain.


Hal ini tidak bisa dibenarkan. Sekalipun mereka mе-miliki prasarana yang lengkap dan persiapan yang sempurna untuk mengerjakan suatu pekerjaan, mereka tetap saja takut untuk melangkah karena takut gagal. Dr. Wyne W. Dyer dalam bukunya, 10 Secrets fοr Success аnԁ Inner Peace mengatakan bahwa rasa takut gagal sangat menjangkiti masyarakat kita karena rasa takut itu sudah terekam dalam pikiran sejak masa anak-anak dan terus melekat sepanjang hidup. Terkadang Anda merasa terkejut ketika baru pertama kali mendengar mengenai suatu hal. Hal ini karena fenomena kegagalan tidak memiliki wujud yang konkret.


Arti gagal secara sederhana adalah pandangan sese-orang berdasarkan cara pandang orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kegagalan akan menjadi mustahil apabila Anda yakin bahwa tidak ada suatu pekerjaan yang harus dikerjakan hanya dengan cara-cara tertentu dan terarah sesuai dengan arahan orang lain. Memang, dalam suatu kondisi, terkadang Anda bisa pula gagal dalam menjalankan suatu tugas hanya karena mengikuti cara pandang Anda pribadi. Yang terpenting di sini bukanlah meni1ai suatu pekerjaan dengan penilaian Anda pribadi. Tiadanya keberhasilan dalam usaha tertentu bukan berarti bahwa Anda telah gagal secara pribadi, melainkan secara sederhana Anda hanya gagal dalam usaha itu saja pada saat ini.


Bayangkan kegagalan ibarat menggambarkan perilaku seekor binatang. Coba pikirkan, ketika seekor anjing bisa menggonggong selama lima belas menit. Anda akan memberikan penilaian seratus pada anjing itu. Bayangkan pula ketika orang lain yang mengatakan, ” Anjing ini tidak bisa menggonggong dengan baik. Karena itu aku beri nilai yang rendah pada anjing ini.” Sungguh sangat naif! Mustahil seekor binatang dinilai gagal dalam hal menggonggong hanya karena tiadanya rujukan dasar untuk memberikan penilaian atas perilaku seekor binatang secara alami.


Contoh lain, seekor kucing sedang memburu tikus. Apabila kucing ini tidak berhasil dalam satu kali langkah, maka sudah pasti kucing ini akan mencobanya lain kali. Kucing ini juga tidak akan tinggal diam dan beranjak menjauh begitu saja hanya karena mengeluhkan tikus buruannya yang lari. Bisa pula sang kucing tidak akan merasa putus asa karena gagal karena hal ini telah menjadi perilaku alami. Berdasarkan analogi ini, janganlah Anda menerapkan sifat mudah menyerah dalam perilaku Anda. Bisakah Anda membebaskan diri Anda dari perasaan takut gagal?


Perasaan takut gagal akan mencegah kita untuk mengarungi pengalaman yang sangat banyak, menarik, dan berguna bagi kita. Orang-orang yang telah membebaskan dirinya dari perasaan takut gagal, mereka adalah orangorang yang paling berhasil yang pemah kita lihat.


Jangan khawatir dengan pandangan orang lain mengenai Anda, juga cacian orang lain kepada Anda. Ketika Anda gagal untuk pertama kali, atau bahkan lebih dari sekali. Anda tidak perlu memikirkan hal ini sama sekali. Akan tetapi bila Anda telah mengalami satu kali kegagalan, jadikanlah kegagalan ini sebagai pintu menuju kesuksesan karena kegagalan memang benar-benar pintu gerbang kesuksesan. Orang yang tidak pernah mengalami kegagalan satu kali saja dalam hidupnya, secara umum tidak akan memperoleh keberuntungan dan kesuksesan. Kalaupun ada kesuksesan itu pun sangat jarang terjadi.


Semua orang besar pernah mengalami kegagalan, paling tidak satu kali dalam hidup mereka karena bila tidak pemah gagal, mereka tidak akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan kesuksesan dalam hidup. Sebagai-mana adanya kegagalan dalam hal tertentu, hal itu akan menjadikan Anda mengenali titik-titik kelemahan dan kekuatan pada pribadiAnda sehingga Anda dapat mengembangkan titik kekuatan Anda dan menghilangkan titik lemahAnda.


Sudah menjadi kewajiban kita untuk dapat memisah-kan dua hal ini, yaitu kegagalan dan kekuatan pribadi serta penghormatan pada diri pribadi. Maksudnya, ke-gagalan hendaknya sarna sekali tidak menghilangkan penghormatan Anda kepada kepribadian Anda sendiri karena kegagalan itu bukan berarti lemahnya kepribadian Anda.


Bila seseorang berdasarkan penilaian pribadinya tidak membedakan antara kegagalan dan kesuksesan, semuanya itu akan menjadikannya tidak memiliki nilai kepribadian. Marilah kita merenung mengenai Thomas Alfa Edison. Seandainya ia menafsirkan bahwa semua pekerjaan yang ia lakukan sebagai bukti kepakaran dirinya dan ia anggap sebagai kegagalan, niscaya ia akan berhenti untuk terus berkarya setelah kegagalannya pertama kali. Niscaya ia akan menjuluki dirinya sendiri sebagai orang yang gagal dan tentu ia akan menghentikan usahanya untuk menyinari alam ini


Memang benar bahwa perasaan takut gagal adalah batu sandungan yang akan menghalangi langkah kita menuju kemajuan sehingga kita menjadi terbelenggu dalam keadaan cemas dan menderita karena banyaknya urusan. Hal itu, intinya adalah karena kita takut gagal. Bukankah waktu belum terlambat untuk menghilangkan perasaan bersalah ini?



Sumber : Membangun Positive Thinking Secara Islam – Adil Fathi Abdullah
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger