Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Sedekah Di Bulan Ramadhan (2)

Sedekah Di Bulan Ramadhan (2)


Puasa  dan  sedekah  bila  dikerjakan  bersama-sama  lebih  dapat menghapuskan dosa-dosa dan menjauhkan dari api Neraka Jahannam,  terutama  jika ditambah lagi  shalat  malam.  Dinyatakan  dalam  sebuah  hadits  bahwa  Nabi  shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Puasa  itu  merupakan  perisai  bagi  seseorang  dari  api  Neraka,  sebagaimana perisai dalam peperangan  "  ( Hadits  riwayat Ahmad, An-Nasa'i dan  Ibnu Majah dari  Ustman  bin  Abil 'Ash;  juga  diriwayatkan  oleh  Ibnu  Khuzaimah  dalam Shahihnya  serta  dinyatakan  shahih  oleh  Hakim  dan  disetujui  Adz-Dzahabi.) Hadits riwayat Ahmad dengan isnad hasan dan Al Baihaqi. 

Diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu  'alaihi wasallam bersabda, "Puasa  itu  perisai  dan  benteng  kokoh  yang  melindungi  seseorang)  dari  api Neraka"

Dan  dalam  hadits  Mu'adz  radhiallahu  'anhu,  Rasulullah  shallallahu  'alaihi wasallam bersabda, "Sedekah  dan  shalat  seseorang  di  tengah malam  dapat  menghapuskan  dosa sebagaimana  air  memadamkan  api"  (Hadist  riwayat  At-Tirmidzi  dan  katanya. "Hadits hasan shahih. ") 

Dalam  puasa,  tentu  terdapat  kekeliruan  serta  kekurangan.  Dan  puasa  dapat menghapuskan  dosa-dosa  dengan  syarat  menjaga  diri  dari  apa  yang  mesti dijaga.  Padahal  kebanyakan  puasa  yang  dilakukan  kebanyakan  orang  tidak terpenuhi dalam puasanya itu penjagaan yang semestinya. Dan dengan sedekah kekurangan dan kekeliruan yang terjadi dapat terlengkapi. Karena itu pada akhir Ramadhan,  diwajibkan  membayar  zakat  fitrah  untuk  mensucikan  orang  yang berpuasa dari perkataan kotor dan perbuatan keji.

Orang  yang  berpuasa  meninggalkan  makan  dan  minumnya.  Jika  ia  dapat membantu orang lain yang berpuasa agar kuat dengan makan dan minum maka kedudukannya  sama  dengan  orang  yang  meninggalkan  syahwatnya  karena Allah,  memberikan  dan  membantukannya  kepada  orang  lain.  Untuk  itu disyari'atkan  baginya  memberi  hidangan  berbuka  kepada  orang-orang  yang berpuasa  bersamanya,  karena  makanan  ketika  itu  sangat  disukainya,  maka hendaknya ia membantu orang lain dengan makanan tersebut, agar ia termasuk orang yang memberi makanan yang disukai dan karenanya menjadi orang yang bersyukur kepada Allah atas nikmat makanan dan minuman yang dianugerahkan kepadanya, di mana sebelumnya ia tidak mendapatkan anugerah tersebut.  Sungguh  nikmat  ini  hanyalah  dapat  diketahui  nilainya  ketika  tidak  didapatkan. (Lihat kitab Larhaa'iful Ma'arif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 172-178.) 

Semoga  Allah  melimpahkan  taufik-Nya  (kepada  kita  semua).  Shalawat  dan salam  semoga  senantiasa  dilimpahkan  Allah  kepada  Nabi  kita  Muhammad, segenap keluarga dan sahabatnya.


Ust. Hakam Trunojoyo
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger