Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Tanda - Tanda Keberhasilan

Tanda - Tanda Keberhasilan


مِنْ عَلاَماَتِ النُّجْحِ فىِ النِّهاَياَتِ الرُّجُوْعُ اِلىَ اللهِ فىِ البِدَاياَتِ

Diantara tanda lulus, berhasil mencapai tujuan di akhir perjuangan
adalah kembali kepada Allah SWT di awal perjalanan

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa kita diharuskan mengenal Allah SWT, tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia, Dialah Tuhan Yang menciptakan kita. Sebagaimana firman Allah :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَاللهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad 19)

Lalu masalahnya “Apakah tanda keberhasilan mengenal Allah itu ??”

Diantara tanda lulus, berhasil mencapai tujuan di akhir perjuangan mengenal Allah adalah kembali yaitu taat serta patuh kepada Allah SWT di awal perjalanannya. Umumnya awal perjalanan seorang muriid (seorang menelusuri jalan mengenal Allah) adalah karena kian bertambah hubungannya dengan Allah. 

Muriid itu memiliki awal dan akhir dalam perjalan, awal perjalanannya adalah pada saat mulai menelusuri jalan mengenal Allah dan akhir perjalanannya adalah pada saat sampai terhubung mengenal Allah. Terhubung kepada Allah adalah sumber segala kebahagiaan.

Oleh karenanya apabila di awal perjalannya kembali dengan baik kepada Allah, bertawakal dan mengaharap pertolongan Allah agar mencapai terhubung dengan mengenal Allah, bukan bersandar pada amalnya sendiri, maka dia akan bahagia dan berhasil mencapai tujuan di akhir perjalanannya. Sebaliknya, apabila dia tidak baik di awal perjalannya, selalu bersandar pada hasil usahanya sendiri maka dia akan terputus dari perjalannya dan terpental kepada sesuatu yang menimpa dirinya.

Sebagian ahli makrifat berkata ;

مَنْ ظَنَّ أَنَّهُ يَصِلُ إِلىَ اللهِ بَغَيْرِ اللهِ قَطَعَ بِهِ وَمَنْ اسْتَعَنَ عَلَى عِباَدَةِ اللهِ بِنَفْسِهِ وُكِلَ إِلىَ نَفْسِهِ

Barang siapa menduga bahwa dia akan terhubung makrifat kepada Allah tanpa peran Allah, maka dia terputus. Dan Barang siapa mengharap pertolongan atas ibadahnya sendiri kepada Allah, maka dia di wakilkan pada hawa nafsunya.

Barang siapa bersinar di awal perjalannya yaitu mengisi awal perjalan dengan berbagai macam amal ibadah dan menjadikannya rutinitas dan tetap teguh, istiqomah seperti itu maka ia akan bersinar pula di akhir perjalanannya. Hal ini terjadi disebabkan dirinya tersinari banyak cahaya makrifat dan secara sempurna hilangnya noda hawa nafsu yang melekat antara dirinya dengan Allah SWT.

Sebaliknya, apabila di awal perjalannya tidak di isi dengan berbagai macam amal ibadah, maka di akhir perjalananya sedikitpun tidak akan ada sinar makrifat.

Oleh karena itu barang siapa kurang bersungguh-sungguh di awal perjalanan maka di akhir perjalanannya tidak akan mendapatkan cahaya apa-apa. Meskipun apabila dia dipastikan mendapat cahaya maka cahaya itu bersinar lemah di banding cahaya yang lainnya.



Ust. Ahmad Daerobiy 
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger