Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Dengki Dan Dendam (2)

Dengki Dan Dendam (2)

Perasaan iri hati karena orang lain memperoleh nikmat kadangkala dapat menimbulkan khayalan yang bukan-bukan sampai membuat-buat kedustaan. Islam membenci perbuatan demikian dan memperingatkan jangan sampai terjerumus kedalamnya.

Mencegah adanya ketegangan dan permusuhan, menurut Islam merupakan ibadah yang besar, sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya: "Maukah aku beritahukan kepadamu perkara yang lebih utama dari puasa, shalat dan shadaqoh?, Jawab sahabat: "Tentu mau". Sabda Nabi SAW: "yaitu mendamaikan di antara kamu, karena rusaknya perdamaian di antara kamu adalah menjadi pencukur yakni perusak agama". (HR. Abu Daud dan Turmudzi).

Syaitan kadangkala tidak mampu menggoda orang-orang pandai untuk menyembah berhala, tetapi syaitan sering juga mampu menggoda dan menyesatkan manusia, melalui celah-celah pergaulan dengan cara merusak perdamaian diantara mereka itu sendiri, sehingga dengan hawa nafsunya yang tidak terkendalikan, mereka tersesat dan tidak mengetahui hak-hak Tuhannya, bagaikan menyembah berhala. Di sinilah syaitan mulai menyalakan api permusuhan di hati manusia dan jika api permusuhan itu telah menyala, ia senang melihat api itu membakar manusia dari zaman ke zaman, sehingga turut terbakarnya hubungan dan segi-segi keutamaan manusia.

Kita harus mengetahui bahwa manusia itu berbeda-beda tabiat dan wataknya, berbeda-beda kecerdasan akal dan daya tangkapnya. Karena itu dalam pergaulan dan pertemuan di lapangan kehidupan, kadangkala mereka membuat kesempatan yang mengakibatkan perselisihan dan permusuhan. Maka Islam telah memberikan cara penanggulangan mensyari'atkan penepatan akhlak yang baik, yang membuat hati mereka luluh dan sarat berpegang kepada kasih sayang.

Islam melarang memutuskan hubungan dan berbantah-bantahan. Memang kita sering merasakan seolah-olah kejelekan itu dilemparkan kepada kita, sehingga kita sering tidak mampu mengendalikan perasaan dan kejengkelan kita, yang apabila fikiran kita sempit, maka timbullah niat untuk memutuskan hubungan dengan si pemeluknya. Tetapi Allah tidak rela perbuatan yang demikian.

Memutuskan hubungan sesama muslim dilarang, sebagaimana sabda nabi SAW yang artinya: "Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama yang lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari". (HR. Bukhori dan Muslim).

Dalam hadits tersebut dinyatakan batas tiga hari, karena pada waktu tiga hari kemarahan sudah bisa reda, setelah itu wajib bagi seorang muslim, untuk menyambung kembali hubungan tali persaudaraannya dengan saudara-saudaranya sesama muslim, dan membiasakan perilaku yang utama ini. Karena putusnya tali persaudaraan ini tak ubahnya seperti awan hitam atau mendung apabila telah di hembus angin, maka hilanglah mendungnya dan cuacapun menjadi bersih dan terang kembali.

Ringkasnya, hendaknya orang-orang yang mempunyai penyakit hati, seperti rasa dendam, iri hati, dan dengki selalu ingat bahwa kekuasaan Allah mengatasi segala kekuasaan. Dan hendaklah ia ingat, bahwa harta benda dan kedudukan yang bersifat duniawi itu selamanya tidak kekal. Paling jauh dan lama, sepanjang hidupnya saja, bahkan mungkin sebelum itu. 

Di dalam Al-Quran Allah berfirman,  "Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang di karuniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi seorang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah yang maha mengetahui segala sesuatu." (An-Nisa: 32).



Ust. Abbas Shofwan
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger