Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Pahala Bagi Kaum Fakir Miskin Yang Sabar

Pahala Bagi Kaum Fakir Miskin Yang Sabar


Suatu hari Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam kedatangan seorang utusan kaum fuqara. Kepada baginda Nabi SAW dia berkata. ”Ya Rasulullah, kami atas nama wakil para fuqara menghadapmu,” Jawab Nabi,” Selamat datang bagimu dan mereka, engkau datang mewakili orang-orang yang disenangi Allah.” 

Selanjutnya utusan itu bertanya,” Wahai Rasul pendapat di kalangan kami mengatakan, bahwa orang-orang kaya mampu melakukan segala amal baik: Ibadah setiap hari dapat, sedangkan kami tidak; sedekah bisa sedangkan kami untuk makan saja pas-pasan.

Rasulpun  menjawab,” Sampaikanlah kepada mereka, bahwa jika mereka bersabar atas kefakiran maka akan memperoleh 3 pahala yang tidak diperoleh orang-orang kaya:

Pertama, kamar merah di surga, para penghuni surga melihatnya seperti masyarakat dunia melihat bintang di langit. Siapapun tidak boleh masuk ke dalamnya, kecuali  Nabi Fakir, syuhada fakir, dan mukmin fakir.

Kedua, para fuqara-masakin lebih dulu masuk surga 500 tahun (waktu dunia) sebelum orang-orang kaya. Mereka bebas bergembira dan bersenan-senang di dalamnya.

Ketiga, bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil para fuqara-masakin jauh lebih unggul dibandingkan dengan bacaan orang-orang kaya,sekalipun mereka  tambah dengan 1000 dirham. Demikian pula amal kebaikan lainnya. Kemudian wakil dari fuqara itu pulang dan menyambaikan kabar gembira dari Nabi SAW tersebut kepada rekan-rekan mereka. Jawab mereka,” Kami rela ya Tuhan,  dan kami sangat lega hati. “   

Rasulullah bersabda, ”Setiap orang memiliki hobi, sedang hobiku fakir dan jihad, barangsiapa senang keduanya berarti senang kepadaku, dan yang membencinya berarti pula membenciku.” (Riwayat Anas bin Malik)

Dalam satu kesempatan, tokoh dari Bani Fazarah, Uyainah Hishin, bertamu ke rumah Rasul. Secara kebetulan saat itu di sana ada tiga orang sahabat Nabi yakni: Salman Al Farisi, Shuhaib Sinan Ar Rummy dan Bilan Bin Rabbah. Ketiga orang tersebut mengenakan pakaian—yang  menurut Fazarah buruk dan bau.

Uyainah berkata,” Kami  adalah bangsawan yang punya harga diri, lalu kami masuk. Mereka hendaknya dikeluarkan, karena bau mereka mengganggu kami.”

Lalu Allah menurunkan firman-Nya.” Bersabarlah kamu bergaul dengan orang-orang yang selalu berdoa kepada Tuhan pagi-sore semata-mata hanya mengharap kerihdaan-Nya.” (Al-Kahfi: 28).

Dalam ayat tersebut Allah melarang orang berlaku seenaknya terhadap orang-orang yang sholeh walau kurang harta. Janganlah pandanganmu berpaling dari mereka, hanya karena menginginkan kemewahan dunia atau lantaran merasa diri kaya dan mampu. Bahkan setiap Muslim—sebagaimana hadits di atas—wajib menyenangi dan berbuat baik kepada fuqoro masakin, karena Allah dan Rasulnya telah menempatkan mereka pada tempat yang mulia.

Pada hari kiamat, seseorang dipanggil dan Allah berkata ramah/lunak kepadanya, seperti orang  minta maaf, lalu firman-Nya, ”Demi kemenangan dan keagungaan-Ku, harta dunia Ku-jauhkan darimu, bukan karena aku memandang hina kepadamu. Tetapi hanya karena telah aku sediakan kemuliaan dan karunia bagimu. Keluarlah ke baarisan itu, cari orang yang pernah membantumu secara tulus ikhlas. Ajaklah mereka bersamamu, lalu ia mencarinya hingga ketemu orang-orang yang pernah membantunya dulu, dan mereka diajak bersama-sama masuk surga,” (Riwayat Hasan RA)




Ust. Ali Fatwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger