Pada suatu hari, ada seseorang menangkap burung. Burung itu berkata
kepadanya, Aku tak berguna bagimu sebagai tawanan. Lepaskan saja aku. Nanti aku
beri kau tiga nasihat.
Si burung berjanji akan memberikan nasihat pertama ketika berada dalam genggaman
orang itu. Yang kedua akan diberikannya kalau ia sudah berada di cabang pohon
dan yang ketiga ketika ia sudah mencapai puncak bukit.
Orang itu setuju, lalu ia meminta nasihat pertama. Kata burung itu, Kalau
kau kehilangan sesuatu, meskipun engkau menghargainya seperti hidupmu sendiri,
jangan menyesal.
Orang itu pun melepaskannya dan burung itu segera melompat ke dahan.
Disampaikannya nasihat yang kedua, Jangan percaya kepada segala yang
bertentangan dengan akal, apabila tak ada bukti.
Kemudian burung itu terbang ke puncak gunung. Dari sana ia berkata, Wahai
manusia malang! Dalam diriku terdapat dua permata besar, kalau saja tadi kau
membunuhku, kau akan memperolehnya. Orang itu sangat menyesal memikirkan
kehilangannya, namun katanya, setidaknya, katakan padaku nasihat yang ketiga
itu!
Si burung menjawab, Alangkah tololnya kau meminta nasihat ketiga sedangkan
yang kedua pun belum kau renungkan sama sekali. Sudah kukatakan padaku agar
jangan kecewa kalau kehilangan dan jangan mempercayai hal yang bertentangan
dengan akal. Kini kau malah melakukan keduanya. Kau percaya pada hal yang tak
masuk akal dan menyesali kehilanganmu.
Aku pun tidak cukup besar untuk menyimpan dua permata besar! Kau tolol! Oleh
karenanya kau harus tetap berada dalam keterbatasan yang disediakan bagi
manusia
Habib Muhammad Syahab
Posting Komentar