Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Ada Apa Di Balik Malam Nisfu Syaban?

Ada Apa Di Balik Malam Nisfu Syaban?

Dari Aisyah dia bercerita, "Pada suatu malam aku pernah kehilangan Rasulullah , lalu aku keluar rumah dan ternyata beliau berada di Baqi’ sedang mengadahkan kepada ke langit, lalu beliau berkata kepadaku, “Apakah kamu khawatir jika Allah akan menganiayamu sedang Rasul-Nya ada dihadapanmu ?” aku menjawab, “Wahai Rasulullah, aku kira engkau mengunjungi istrimu yang lain.” Maka Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam pertengahan bulan Sya’ban, lalu memberi ampunan kepada orang yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah bulu biri-biri.”

Dari Ikrimah, budak Ibn ‘Abbas, mengenai firman Allah , pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, Ibn ‘Abbas berkata, “Yaitu malam pertengahan Sya’ban. Pada saat itu Allah mengurus segala urusan untuk waktu satu tahun, menandai nama-nama yang akan mati dan menulis nama-nama yang akan berangkat ibadah haji ke Baitullah. Dia tidak menambahkan kepada seorang pun dari mereka dan tidak pula menguranginya.”

Abu Nashr memberitahuku, dari Malik bin Anas, dari Hisyam bin Urwah, dari Aisyah , dia bercerita, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Allah mengalirkan kebaikan pada empat malam, yaitu malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertengahan (nisfu) Sya’ban, pada malam itu Allah menandai ajal dan rezeki serta menetapkan orang yang akan berangkat haji dan malam Arafah sampai waktu azan.”

Sa’id menceritakan, Ibrahim bin Abi Najih berkata, “Ada lima dan yang kelima adalah malam Jum’at.”

Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda, “Jibril pernah mendatangiku pada malam pertengahan (nisfu) Sya’ban dan dia berkata kepadaku, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu ke langit.” Kemudian aku bertanya, “malam apakah ini ?” Jibril menjawab, “Pada malam ini Allah membuka tiga ratus pintu rahmat, Dia memberi ampunan kepada siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, kecuali tukang sihir, dukun, pecandu khamar atu orang yang selalu mengulang-ulang berbuat riba dan zina. Mereka tidak diberi ampunan oleh-Nya hingga mereka bertobat.”

Setelah seperempat malam, Jibril turun dan berkata, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu.”

Maka beliau mengangkat kepalanya dan ternyata pintu-pintu syurga sudah terbuka dan diatas pintu pertama ada malaikat berseru, “Beruntunglah orang-orang yang berdzikir pada malam ini.” 

Pada pintu kedua ada malaikat yang berseru, “Beruntunglah orang-orang yang bersujud pada malam ini.” 

Pada pintu ketiga ada malaikat yang berseru, “Beruntunglah orang-orang yang berdoa pada malam ini.” 

Sedangkan pada pintu keempat ada malaikat yang berseru, “Beruntunglah orang-orang yang manangis karena takut kepada Allah pada malam ini.” 

Dan pada pintu keenam ada malaikat berseru, “Beruntunglah kaum Muslim pada malam ini.” 

Pada pintu ketujuh ada malaikat berseru, “Adakah orang yang meminta, pasti akan diberi.” Dan pada pintu kedelapan ada malaikat berseru, “Siapapun yang bertobat, niscaya dia akan diberi ampunan.”

Lalu aku bertanya, “Wahai Jibril , sampai kapan pintu-pintu ini akan terbuka ?” 

Jibri menjawab, “Sampai terbit fajar dari sejak permulaan malam.” Kemudian Jibri berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya pada malam ini Allah akan membebaskan manusia dari neraka sebayak bulu biri-biri.”

Ada yang berpendapat bahwa malam itu disebut malam bara’ah (pembebasan), karena pada malam itu ada dua pembebasan. Pertama, pembebasan orang-orang yang sengsara dari Allah , Tuhan Yang Maha Penyayang; kedua, pembebasan para wali dari orang-orang yang hina dina.

Telah diriwayatkan dari Rasulullah , beliau bersabda, “Pada malam nishfu Sya’ban, Allah melongok sekali longokan. Lalu Dia mengampuni orang-orang yang beriman, mengabaikan orang-orang kafir dan membiarkan orang-orang yang dengki dengan kedengkian mereka, sampai mereka meninggalkan kedengkiannya.”


Ada yang mengatakan bahwa para malaikat mempunyai dua malam raya di langit, sebagaimana kaum Muslim mempunyai hari raya di bumi. Malam raya para malaikat adalam malam bara’ah dan malam Lailatul Qadar. Sedangkan hari raya orang-orang yang beriman adalah hari Idul Fitri dan Idul Adha. Hari raya para malaikat berlangsung pada malam hari karena mereka tidak tidur, sedangkan hari raya orang-orang Mukmin berlangsung pada siang hari karena mereka tidur di malam hari.


Ada yang mengatakan, hikmah ditampakannya malam bara’ah dan malam Lailatul Qadar disembunyikan adalah karena malam Lailatul Qadar merupakan malam penuh rahmat, pengampunan dan pembebasan dari api neraka. Malam itu disembunyikan Allah agar mereka tidak membicarakannya. 

Dan Allah memperlihatkan malam bara’ah, karena malam itu merupakan malam pemberian keputusan. Malam itu merupakan malam kemurkaan dan keridhaan, malam pengabulan dan penolakan, malam kebahagiaan dan kesengsaraan, malam kemuliaan dan kehinaan. Pada malam itu ada orang yang bahagia dan ada pula yang sengsara, ada yang dimuliakan ada pula yang dihinakan. Berapa banyak kain kafan yang dicuci sedang pemakainya masih terus sibuk di pasar. Berapa banyak kuburan yang sudah digali sedang pemiliknya masih terus tertawa padahal mereka sudah dekat dengan kebinasaan. Berapa banyak orang yang berharap syurga tetapi yang tampak padanya adalah petunjuk ke nereka. Berapa banyak orang yang mengharapkan pemberian tetapi memperoleh musibah. Dan berapa banyak orang yang mengharapkan kekuasaan, tetapi justru dia mendapatkan kebinasaan.





Dari sebagian kitab Durratun Nasihin hasil karya dari Syeikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyyi
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger