Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Maqom Puasa Ramadhan Menurut Imam Qusairy

Maqom Puasa Ramadhan Menurut Imam Qusairy

Bagi kaum muslimin, puasa Ramadhan merupakan ibadah yang sangat istimewa. Bukan saja karena Allah SWT langsung menilai dan mengganjarnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsi, tapi juga karena perintah puasa dalam Al-Quran adalah satu-satunya ayat perintah ibadah yang ditutup dengan kata la'allakum tattaqun - agar kalian menjadi orang bertaqwa.

Secara umum, puasa Ramadhan terbagi dalam tiga tingkatan: puasa biasa, puasa khusus (khawas), dan puasa sangat khusus (khawasul khawash).


Puasa biasa ialah puasa dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan biologis
suami-istri dalam jangka waktu tertentu. Puasa khusus ialah puasa dengan menjaga telinga, mata, lidah, tangan serta kaki dan anggota badan lainnya dari perbuatan maksiat. Sedangkan puasa sangat khusus ialah puasa hati, menjaga hati dari lalai mengingat Allah SWT.



Puasa biasa ialah puasa orang awam atau muslim kebanyakan, yang ukurannya fiqih. Jika syarat dan rukunnya telah ditepati, puasa itu sah. Puasa model begini tentu saja sah dan tidak salah. Sebab, memang standar keabsahan puasa yang digunakan para ulama fiqih diukur dengan kapasitas orang awam, yang sering lalai, mudah terperangkap urusan duniawi.



Sedangkan puasa khusus, apalagi puasa khawasul khawas, yang lazim dilakoni orang-orang shalih, auliya, dan para nabi, tidak cukup hanya dengan memenuhi ketentuan fiqih. Puasa peringkat kedua mempertimbangkan faktor akhlaq dan perilaku, sedangkan puasa peringkat ketiga ditambah dengan keistiqamahan atau konsistensi dalam mengontrol hati dan pikiran.



Orang-orang yang berpuasa dengan tingkatan puasa sangat khusus akan merasa berdosa jika hari-harinya hanya terisi hal-hal yang mubah. Mereka juga merasa bersalah jika membuang energi selama berpuasa hanya untuk memikirkan hal-hal yang bersifat duniawi.



Berpuasa secara khusus, berarti melakoni beberapa fase latihan batiniah yang sangat penting bagi orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam kajian tasawuf, fase-fase tersebut lazim disebut maqam atau maqamat.



Imam Abul Qasim Al-Qusyairi dalam kitab Risalatul Qusyairiyyah membagi maqamat tasawuf dalam 45 bagian. Maqamat AI-Qusyairi dalam ibadah puasa, antara lain, mengosongkan perut, meninggalkan syahwat, mujahadah (bersunguh-sungguh dalam beribadah), bersikap sabar, selalu bersyukur dan ikhlas, jujur, istiqamah, dan taqwa.




Habib Sholeh al Idrus
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger