Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Hukum Jual Beli di Dalam Masjid

Hukum Jual Beli di Dalam Masjid

Jual beli dalam masjid yang haram hanya di hari jum'at (setelah adzan jum'at hingga selesai shalat) dan itupun masih terdapat khilaf, menurut mayoritas ulama hukumnya haram dan akadnya tidak rusak.

Selain hari jum'at (setelah adzan jum'at hingga selesai shalat), makruh melakukan transaksi jual-beli di dalam masjid menurut jumhur ulama. Karena menurut pendapat yang shohih dan masyhur, dimakruhkan berbekam (cantuk), mengeraskan suara, dan begitu juga jual-beli, sewa menyewa, dan sejenisnya yang berhubungan dengan akad di dalam masjid. Namun terdapat pendapat dho'if dari Ulama' kalangan madzhab syafi'i yang menyatakan tidak makruh jual-beli di dalam masjid. 

Allah  berfirman dalam QS. Al-Jumuah ayat 9 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dalam Kitab  Tafsir Rowai'ul Bayan Muhammad Ali ash-Shobuny dijelaskan

الحكم الثاني : هل يفسخ البيع عند الأذان ؟دل قوله تعالى {وذروا البيع} على حرمة البيع والشراء وسائر المعاملاتعند الأذان . وقد اختلف العلماء في عقد البيع هل هو صحيح أم فاسد ؟ فقال بعضهم : إنه فاسد لورود النهي [وذروا البيع]ـ

Hukum yang kedua: Apakah penjualan rusak ketika adzan?
Firman Allah ta'ala: {{وذروا البيع}} menunjukkan atas keharaman jual beli dan semua bentuk mu'amalat ketika adzan. Para ulama' sungguh telah berbeda pendapat di dalam akad penjualan, apakah akadnya sah atau rusak. Sebagian ulama' berpendapat: sesungguhnya akad tersebut rusak karena datangnya larangan {{وذروا البيع}} dan tinggalkanlah jual (beli).

وقال الأكثرون : إنه حرام ولكنه غير فاسد وهو يشبه الصلاة في الأرض المغصوبة تصح مع الكرهة

Mayoritas ulama' berkata: sesungguhnya akad jual beli tersebut haram akan tetapi tidak rusak, hal ini menyerupai sholat yang dilakukan di bumi (tanah) yang dighosob, sholatnya sah dan makruh.

قال القرطبي في تفسيره الجامع لأحكام القرآن : وفي وقت التحريم قولان ؛الأول : أنه من بعد الزوال إلى الفراغ من الصلاة ، قاله الضحاك ، والحسن والعطاءالثاني : من وقت أذان الخطبة إلى وقت الصلاة ، قاله الشافعي

Imam Qurthuby berkata di dalam tafsirnya Kitab al-Jami' li Ahkami al-Qur'an bahwa di dalam waktu keharaman terdapat dua pendapat :

1. Sesungguhnya waktu keharaman dimulai dari setelah tergelincirnya matahari hingga selesai dilaksanakan sholat, ini pendapat Imam adh-Dhohak, Imam al-Hasan, dan Imam Atho'.

2. Waktu keharaman dimulai dari adzan khutbah (adzan kedua) sampai waktu sholat, ini pendapat Imam Syafi'i.

قال : ومذهب مالك أن يترك البيع إذا نودي للصلاة ، ويفسخ عنده ما وقع من البيع في ذلك الوقت. ولا يفسخ العتق ، والنكاح ، والطلاق وغيره ، إذ ليس من عادة الناس الاشتغال به كاشتغالهم بالبيع ، قالوا وكذلك الشركة والهبة والصدقة نادر لا يفسخ

Madzhab Maliki berpendapat agar orang meninggalkan jual beli jika dipanggil untuk sholat, dan setiap hal yang terjadi dari bentuk jual beli dalam waktu itu rusak. Dan tidak rusak akad memerdekakan budak, akad nikah, akad talak, dan yang lain karena manusia tidak terbiasa sibuk dengan akad tersebut seperti halnya sibuk dengan akad jual beli. Begitu pula akad syirkah, hibah, shodaqoh itu jarang maka tidak rusak.

قال ابن العربي : والصحيح فسخ الجميع ، لأن البيع إنما منع منه للاشتغال به ، فكل أمر يشغل عن الجمعة من العقود كلها فهو حرام شرعا ، مسفوخ ردعا

Imam Ibnu al-'Aroby berkata, “yang benar (ash-Shohih) rusak kesemuanya (akad tersebut), karena jual beli hanya dicegah karena kesibukan dengan hal tersebut, maka dari itu setiap perkara dari beberapa akad yang menyibukkan dari jum'at kesemuanya haram secara syara' dan rusak.”

ورأي بعض العلماء البيع في الوقت المذكور جائزا ، وتأول النهي عنه ندبا ، واستدل بقوله تعالى : {ذلكم خير لكم} ، وهذا مذهب الشافعي ، فإن البيع عنده ينعقد ولا يفسخ

Sebagian ulama berpandangan bahwa akad jual beli yang terjadi pada waktu tersebut boleh, dan menta'wil bahwa larangan tersebut sunnah (nadb/himbauan), dan mereka beristidlal dengan firman allah ta'ala: {{ذلكم خير لكم}} Demikian itu lebih baik bagi kalian, ini pendapat Imam Syafi'i, bahwa sesungguhnya akad jual beli menurut beliau jadi dan tidak rusak.

وقال الزمخشري في تفسيره : إن عامة العلماء على أن ذلك لا يؤدي إلى فساد البيع ، قالوا : لأن البيع لا يحرم لعينه ، ولكن لما فيه من الذهول عن الواجب ، فهو كالصلاة في الأرض المغصوبة ، والثوب المغصوبة المغصوب ، والوضوء بماء مغصوب ، وعن بعض الناس أنه فاسد وقال القرطبي : والصحيح فساده ، وفسخه ، لقوله عليه الصلاة والسلام : {{ كل عمل ليس عليه أمرنا فهو رد}} أي مردود ، والله أعلم

Imam Qurthuby berkata : Yang benar (ash-Shohih) rusaknya akad (fasad), dan fasakh (rusak), karena terdapat Sabda Nabi Muhammad alaihi ashsholah wa assalam :

{{كل عمل ليس عليه أمرنا فهو رد}}

Setiap amal yang tidak ada perkara kami atasnya maka tertolak, wallohu a'lam.


Kyai Abdullah Afif (PISS-KTB)
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger