Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan


Seperti yang kita tahu, kita akan segera memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Menurut ajaran Islam, kemerdekaan adalah hak asasi manusia yang pertama dan utama. Kenapa bisa begitu? 

Jawabannya karena adanya kemerdekaanlah yang menyebabkan manusia berbeda dari makhluk Allah yang lainnya. Antara lain, karena kemerdekaan hanya diberikan oleh Allah pada manusia saja. Bahkan bila dicermati, kemerdekaan yang diberikan Allah sangat besar, bahkan sampai tahap manusia bisa merdeka untuk memilih apakah akan patuh pada Allah atau tidak.

Oleh karena itu lah para Nabi dan Rasul diutus ke dunia ini dengan hanya diberikan tugas untuk berdakwah tetapi mereka tidak boleh memaksa manusia supaya beriman pada Allah. Tidak lain karena Allah sudah memberikan nikmat kemerdekaan pada manusia.

Bila kita merenungkan, sebenarnya nikmat kemerdekaan ini adalah suatu hal yang sangat berat dipikul oleh mansuia, Sebab sekali dipercaya untuk memegangnya, manusia memiliki kewajiban untuk mempertahankannya. Bahkan dalam sebuah keterangan, Allah pernah menawarkan amanat kemerdekaan pada gunung, langit dan bumi tapi mereka semua menolak, sampai akhirnya amanat ini dipikul oleh manusia.

Seorang Muslim harus sadar bahwa kemerdekaan membedakan manusia dengan binatang, apalagi faktanya nikmat yang berupa kemerdekaan ini lebih tinggi nilainya dari kehidupan itu sendiri, buktinya kadang kita harus mau mengorbankan kehidupan untuk mendapatkan kemerdekaan, dan orang yang mati karena mempertahankan kemerdekaan ini disebut sebagai orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka mati syahid dan kita pun dilarang mengatakan bahwa mereka itu mati, sebab di sisi Allah mereka masih hidup. Inilah salah satu bentuk penghargaan dari Allah untuk orang-orang seperti mereka.

Itulah sebabnya Islam dan penjajahan tidak pernah bertemu, artinya Islam tidak pernah menjajah bangsa lain, dan sebaliknya Islam tidak pernah membiarkan diri dijajah bangsa lain.

Kalau hal ini kita perspektifkan pada Indonesia, tidak heran bila orang-orang yang menjadi pelopor perlawanan terhadap para penjajah di Indonesia, hampir semua didasari oleh ajaran tauhid dalam Islam.

Bahkan kalau kita tinjau sumbangan Islam terhadap Indonesia, ternyata menurut data sejarah, Islam lah yang mula-mula menanamkan perasaan satu nusa, satu bangsa, satu bahasa jauh sebelum peristiwa sumpah pemuda ada.

Pengaruh Islam dalam sejarah Indonesia sangat dalam dan luas, sampai-sampai ada satu peristiwa ketika raja Bali yang beragama Hindu membuat perjanjian dengan VOC yang beragama Nasrani, yang dipakai dalam surat perjanjian tersebut adalah bahasa melayu dengah tanggal hijriyah.

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa tidak aneh ketika sumpah pemuda dicetuskan, dalam sekejap semangatnya langsung menyebar ke seluruh nusantara. Hal itu karena secara tidak sadar persatuan dan kesatuan sebenarnya sudah tertanam sejak lama, sebuah perasaan yang disebarkan oleh agama Islam.

Hanya sayangnya pengaruh Islam ini dihilangkan oleh Belanda, hingga dalam buku-buku pelajaran sejarah hal ini jarang disebut. Tapi mudah-mudahan, setelah kita tahu bahwa kemerdekaan adalah sebuah nikmat yang lebih tinggi dari kehidupan, maka kita akan menjadi bangsa yang bersyukur, dan kalau kita sudah bersyukur mudah-mudahan Allah akan menambah nikmat yang kita dapat, juga menambah keteguhan iman dan keluasan ilmu kita semua.


drs. Irfan Anshori
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger