Ramadan, bulan yang selalu
dirindukan kehadirannya oleh setiap Muslim. Bulan yang sangat sarat dengan amal
kebajikan dan pahala yang melimpah. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai bulan
panen raya. Pada bulan ini, segala amal kebajikan pahalanya dilipatgandakan,
sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Sabda Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam.,"Semua amalan anak
Adam akan dilipatgandakan (balasannya): satu kebaikan akan dibalas dengan
sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat". Allah berfirman,"Kecuali puasa,
sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah
meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku". (H.R. Muslim).
Di antara amal kebajikan yang
sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan adalah tadarus Alquran. Tadarus
Alquran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah
Subhana Wa Ta'ala yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadhan (Q.S.
Al-baqarah [2]: 185). Dengan tadarus Alquran, kandungan hikmah yang termuat dan
terkumpul di dalam Al-quran dapat menjadi kompas penunjuk jalan menuju
kebenaran.
Malaikat Jibril menyimak tadarus
Alquran Rasulullah setiap bulan Ramadan. Utsman bin Affan biasa mengkhatamkan
tadarus Alquran setiap hari sekali. Imam Syafii mengkhatamkan tadarus Alquran
sebanyak enam puluh kali di bulan Ramadan, Al-Aswad setiap dua hari sekali,
Qatadah setiap tiga hari sekali, serta tiap malam pada sepuluh malam akhir
bulan Ramadan. Subhanallah.
Terkait larangan Nabi Shallahu
'Alaihi Wa Sallam. mengkhatamkan Alquran kurang dari tiga hari, Al-Hafidz Ibnu
Rajab Al-Ham-bali berkata, "Sesungguhnya larangan dari Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam. untuk
mengkhatamkan Al-quran kurang dari tiga hari berlaku jika dilakukan secara
rutin. Adapun untuk waktu-waktu yang utama, seperti bulan Ramadan, lebih-lebih
pada malam-malam Lailatul qadar, atau di tempat-tempat yang dimuliakan, seperti
di Mekah bagi orang yang memasukinya, selain penuduknya, adalah disunahkan
untuk memperbanyak tadarus Alquran. Hal itu dalam rangka mencari keutamaan
waktu dan tempat tersebut Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishak, dan yang
lainnya". (Raghib As-Sirjani dan Muhammad Al-Muqaddam dalam bukunya Madrasah
Ramadhan).
Al-Qur'an disebut sebagai
"Ma'dubatullah (hidangan Allah Subhana Wa Ta'ala), sebagaimana sabda
Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wa Sallam., "Sesungguhnya Alquran ini adalah hidangan
Allah, maka kalian terimalah hidangan-Nya itu semampu kalian".
(H.R. Hakim).
Sungguh, Alquran merupakan suatu
hidangan yang tidak pernah membosankan. Semakin dinikmati, semakin bertambah
pula nikmatnya. Oleh karena itu, setiap orang yang mempercayai Alquran akan
semakin bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, mempelajarinya,
menghafalkannya, memahaminya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.
Tidak heran, jika Rasulullah
Shallahu 'Alaihi Wa Sallam. menganjurkan umatnya untuk senantiasa bertadarus
Alquran. Ada banyak keutamaan dalam tadarus Alquran, diantaranya adalah:
Pertama, menjadi
sebaik-baiknya manusia. Tidak ada manusia yang lebih baik daripada orang yang
mau belajar dan mengajarkan Alquran. Oleh karena itu, profesi pengajar
Alquran jika dimasukkan sebagai profesi adalah profesi terbaik di antara sekian
banyak profesi. Sabda Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam., "Sebaik-baik kamu
sekalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya". (H.R.
Bukhari).
Kedua, memperoleh
kebaikan berlipat Sabda Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam., "Barangsiapa yang
membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap
kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim
itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf
(H.R. Tirmidzi).
Ketiga, memberi
syafaat di hari kiamat. Sabda Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam., "Bacalah olehmu
Alquran karena sesungguhnya Alquran itu akan datang pada hari kiamat sebagai
pemberi syafaat bagi pembacanya". (H.R. Muslim).
Keempat,
dikumpulkan di surga bersama para Malaikat. Sabda Nabi Shallahu 'Alaihi Wa
Sallam.,
"Orang yang mahir membaca Alquran kelak (mendapat tempat di surga) bersama
para malaikat yang mulia lagi taat. Sementara orang yang kesulitan dan berat
jika membaca Alqur'an maka ia mendapatkan dua pahala". (H.R. Bukhari dan
Muslim).
Kelima, mengangkat
derajat. Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam. bersabda, "Sesungguhnya Allah akan mengangkat
derajat beberapa kaum dengan Al-kitab (Alquran), dan Ia akan merendahkan
derajat suatu kaum yang lain dengannya". (H.R. Muslim).
Keenam, menjadi
pembeda. Sabda Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam., "Perumpamaan orang mukmin yang membaca
Alquran seperti buah limau yang harum baunya dan lezat rasanya. Perumpamaan
orang mukmin yang tidak suka membaca Alquran seperti buah kurma yang tidak
berbau, tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran
seperti buah yang harum baunya, tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang
munafik yang tidak membaca Alquran seperti buah handhalah yang tidak ada "
baunya dan rasanya pahit." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Tadarus Alquran merupakan amalan
mulia yang dianjurkan Nabi Shallahu 'Alaihi Wa Sallam.,terutama pada bulan
Ramadan. Untuk itu, jangan biarkan bulan Ramadan kali ini berlalu tanpa tadarus
Alquran.
Ust. Imam Nur Suharno
Posting Komentar