Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Kesunnahan Memberi Kabar Gembira

Kesunnahan Memberi Kabar Gembira

Perkataan seseorang memiliki efek bagi lawan bicaranya. Apalagi bila kata-kata ini berurai mutiara nasihat, doa, dan kebaikan-kebaikan yang me­motivasi dirinya dan orang lain. Yang de­mikian ini menjadi perhatian Allah dan Rasul-Nya, sehingga patutlah dipapar­kan pada kajian hadits berikut ini. Namun sebelumnya marilah kita perhatikan ayat berikut ini.

“Maka (dari sebab itu) sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan per­kata­an lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.” (QS Az-Zumar: 17-18).


Ayat ini menggambarkan ciri ulul albab, yakni orang-orang yang mende­ngar­kan secara sungguh-sungguh, dan diberi pe­tunjuk serta memperoleh berita gembira sebagai balasannya, karena orang-orang tersebut telah memurnikan ketaatan kepa­da Allah SWT dengan upaya beribadah dan patuh secara murni kepada-Nya.



Para ulama berbeda pendapat ten­tang makna kata al-qaul (perkataan) pada ayat di atas. Ada yang memaha­mi­nya dalam arti ajaran Islam, baik yang bersumber dari Al-Qur’an maupun as-sun­nah. Ada juga yang berpendapat bah­wa al-qaul yang dimaksud adalah segala macam ucapan, yang baik dan yang tidak baik. Mereka mendengarkan semuanya lalu memilah-milah, dan mengambil serta mengamalkan yang baik saja. Tidak menghiraukan bahkan membuang yang buruk.


Sedang yang dimaksud dengan al-ahsan (terbaik) adalah yang wajib dan yang utama, walaupun tidak tertutup kemungkinan menjalankan yang baik dan yang sunnah. Misalnya tidak mem­balas kejahatan dengan kejahatan se­rupa, tetapi memaafkan, walau memba­lasnya dibolehkan. Dengan demikian ayat di atas bagaikan menyatakan bahwa mereka itu mendengar dengan sungguh-sungguh perkataan yang baik dan yang terbaik, tetapi mereka selalu berusaha mengambil yang terbaik.

Dalam ayat lain dikatakan, “Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya surga yang kekal.” (QS At-Tawbah: 21).

Bila menilik ayat sebelumnya, yakni ayat 20, Allah Ta‘ala menyebutkan bah­wa orang-orang yang beriman, yang berhijrah, yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, adalah orang-orang yang memperoleh derajat yang paling tinggi di sisi Allah, dan dianugerahi predikat “beruntung” dan “pemenang”. Lalu Allah Ta‘ala, sebagaimana ayat di atas, akan menggembirakan bagi mere­ka dengan kegembiraan yang tiada tara, sebagaimana tersebut.

  

Demikianlah berita gembira bagi mereka yang memiliki tiga karakter, yakni iman, hijrah, dan jihad, yang dibalas dengan tiga hadiah, yaitu rahmat, ridha, dan surga nan abadi, dari Allah SWT.

Dari Abu Ibrahim, dan disebut juga Abu Muhammad atau Abu Mu’awiyah, Abdullah bin Abi Aufa RA, ia berkata, “Bahwasanya Rasulullah SAW menyam­paikan kabar gembira kepada Khadijah RA tentang sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari mutiara, yang di dalamnya tidak ada hiruk-pikuk dan kesulitan.” (Muttafaq ‘Alaih).



Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab Keutamaan Sahabat Sub-bab Pernikahan Nabi SAW dengan Khadijah RA serta Keutamaan Khadi­jah. Sedangkan Muslim meriwayat­kan­nya dalam bab Keutamaan-keutamaan Sub-bab Keutamaan Khadijah RA.


Hadits ini menerangkan keutamaan Sayyidah Khadijah RA, istri pertama Nabi SAW, yang paling utama. Ia pe­rem­puan yang pertama menyatakan ke­iman­an, yang paling banyak meng­hi­bah­kan harta dan jiwanya buat dakwah Rasulullah, dan yang paling dicintainya. Sehingga, tentangnya, Rasulullah SAW bersabda, “Dialah yang menyatakan beriman kepadaku ketika orang-orang kufur, yang membenarkanku tatkala orang-orang mendustaiku, dan yang mencurahkan dakwah dengan hartanya tatkala orang-orang enggan mengeluar­kan hartanya.” Sayyidah Khadijah wafat pada tahun keenam sebelum hijrah.


Pada hadits ini terdapat pelajaran, seyogianya seseorang yang telah mem­beri arti positif dalam kehidupan selalu dibalas dengan menyemangatinya de­ngan berbagai kebaikan, termasuk janji atau kabar yang menggembirakan hati. Sehingga timbullah sikap saling dorong dalam kebaikan dan ketaqwaan. Inilah cara Allah membalas makhluk-Nya yang terbaik dalam langkah kehidupan, dan inilah sunnah atau kebiasaan Rasulullah SAW bagi sahabat-sahabat­nya, terma­suk istri beliau yang telah kita ketahui keutamaan-kekutamaannya, yang patut ditiru tatkala kita hidup bersama orang-orang yang kita cintai karena kebaikan dan amal shalihnya kini.    



Majalah Al Kisah
Adv 1
Share this article :

+ comments + 1 comments

25 Februari 2020 pukul 11.03


AJOQQ agen jud! poker online terpecaya dan teraman di indonesia :)
gampang menangnya dan banyak bonusnya :)
ayo segera bergabung bersama kami hanya di AJOQQ :)

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger