Nabi SAW bersabda: "Hendaknya kalian duduk bersama ulama dan rnendengarkan perkataan hukama' (orang bijak). karena sesungguhnya Allah ta'ala menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan bumi yang mati dengan air hujan."
Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hanifah disebutkan: "Duduklah bersama kubara' (ulama besar) dan bertanyalah kepada para ulama serta bergaullah dengan para hukama' (orang bijak)".
Dalam riwayat lain dikatakan: "Duduklah bersama ulama dan bergaulah dengan para hukama' serta akrabilah kubara'".
Pada dasarnya ulama itu terbagi menjadi tiga kelompok:
1. Ulama yang sangat menguasai dan memahami hukum-hukum Allah.
Ulama seperti ini disebut dengan ash-habul fatwa, yaitu ulama yang banyak mengeluarkan fatwa.
2. Ulama yang sangat dalam kemampuannya tentang ma'rifat kepada dzat Allah.
Ulama seperti ini disebut hukama'. Golongan ulama ini senantiasa menitikberatkan pada upaya memperbaiki tingkah laku dan akhlaq, baik untuk diri sendiri maupun umatnya. Demikian itu karena hati mereka selalu tersinari dengan ma'rifatulllah dan jiwa mereka selalu tersinari dengan cahaya keagungan Allah.
3. Ulama-ulama besar yang disebut dengan al-kubara'.
Ulama seperti ini senantiasa melakukan hal-hal yang terpuji untuk kepentingan makhluk Allah, terutama ahli ibadah. Lirikannya lebih memberi manfaat daripada ucapannya. Barang siapa yang lirikannya memberi manfaat kepada Anda, maka tentu bermanfaatlah ucapannya. Begitu pula sebaliknya, barang siapa yang lirikannya tidak memberi manfaat kepada Anda, maka ucapannya pun tidak akan memberi manfaat.
Disebutkan dalam suatu kisah bahwa Imam Suhrawardi pernah mengelilingi sebagian masjid Khaif di daerah Miha. Ia memandangi wajah para hadirin yang ada satu per satu. Ketika ditanyakan tentang sikapnya itu ia menjawab: "Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang tertentu yang jika seseorang memandang mereka, mereka dapat memberikan kebahagiaan kepadanya, dan aku sekarang sedang mencarinya."
Rasulullah SAW pun memperingatkan kita dalam sabdanya: "Akan datang suatu masa kepada umatku di mana mereka lari dari para ulama dan fuqaha', maka Allah akan menurunkan tiga macam musibah kepada mereka, yaitu: 1. Allah menghilangkan berkah dari rizki mereka; 2. Allah menjadikan penguasa yang zhalim untuk mereka; dan 3. Allah mengeluarkan mereka dari dunia ini tanpa membawa iman."
Oleh karena itu, hendaknya kita banyak bergaul dengan para ulama, orag-orang alim yang faham dengan ilmu agama agar kita terhindar dari peringatan yang disampaikan oleh Rasul SAW tersebut.
Nashaihul Ibad - Imam Nawawi Al Bantani
Download Ceramah Agama "Pentingnya Mengikuti Para Ulama" oleh KH. Zaenuddin MZ di sini. Download juga ceramah-ceramah agama dari para Kyai, Habaib, dan Ustadz di link download kami.
Dalam riwayat Thabarani dari Abu Hanifah disebutkan: "Duduklah bersama kubara' (ulama besar) dan bertanyalah kepada para ulama serta bergaullah dengan para hukama' (orang bijak)".
Dalam riwayat lain dikatakan: "Duduklah bersama ulama dan bergaulah dengan para hukama' serta akrabilah kubara'".
Pada dasarnya ulama itu terbagi menjadi tiga kelompok:
1. Ulama yang sangat menguasai dan memahami hukum-hukum Allah.
Ulama seperti ini disebut dengan ash-habul fatwa, yaitu ulama yang banyak mengeluarkan fatwa.
2. Ulama yang sangat dalam kemampuannya tentang ma'rifat kepada dzat Allah.
Ulama seperti ini disebut hukama'. Golongan ulama ini senantiasa menitikberatkan pada upaya memperbaiki tingkah laku dan akhlaq, baik untuk diri sendiri maupun umatnya. Demikian itu karena hati mereka selalu tersinari dengan ma'rifatulllah dan jiwa mereka selalu tersinari dengan cahaya keagungan Allah.
3. Ulama-ulama besar yang disebut dengan al-kubara'.
Ulama seperti ini senantiasa melakukan hal-hal yang terpuji untuk kepentingan makhluk Allah, terutama ahli ibadah. Lirikannya lebih memberi manfaat daripada ucapannya. Barang siapa yang lirikannya memberi manfaat kepada Anda, maka tentu bermanfaatlah ucapannya. Begitu pula sebaliknya, barang siapa yang lirikannya tidak memberi manfaat kepada Anda, maka ucapannya pun tidak akan memberi manfaat.
Disebutkan dalam suatu kisah bahwa Imam Suhrawardi pernah mengelilingi sebagian masjid Khaif di daerah Miha. Ia memandangi wajah para hadirin yang ada satu per satu. Ketika ditanyakan tentang sikapnya itu ia menjawab: "Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang tertentu yang jika seseorang memandang mereka, mereka dapat memberikan kebahagiaan kepadanya, dan aku sekarang sedang mencarinya."
Rasulullah SAW pun memperingatkan kita dalam sabdanya: "Akan datang suatu masa kepada umatku di mana mereka lari dari para ulama dan fuqaha', maka Allah akan menurunkan tiga macam musibah kepada mereka, yaitu: 1. Allah menghilangkan berkah dari rizki mereka; 2. Allah menjadikan penguasa yang zhalim untuk mereka; dan 3. Allah mengeluarkan mereka dari dunia ini tanpa membawa iman."
Oleh karena itu, hendaknya kita banyak bergaul dengan para ulama, orag-orang alim yang faham dengan ilmu agama agar kita terhindar dari peringatan yang disampaikan oleh Rasul SAW tersebut.
Nashaihul Ibad - Imam Nawawi Al Bantani
Download Ceramah Agama "Pentingnya Mengikuti Para Ulama" oleh KH. Zaenuddin MZ di sini. Download juga ceramah-ceramah agama dari para Kyai, Habaib, dan Ustadz di link download kami.
Posting Komentar