Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Seruan Untuk Beramal Sholih (1)

Seruan Untuk Beramal Sholih (1)

Allah SWT berfirman,” Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushilat: 33)

“Dan siapakah yang lebih benar ucapannya daripada Allah?” (QS. An Nisaa’: 122).

Allah SWT menegaskan bahwa Al-Quran adalah wahyu Ilahi yang diturunkan kepada Rasul-Nya. Allah menantang para penyair untuk membuat suatu syair yang dapat menandingi Al-Quran. Ayat tersebut juga untuk meyakinkan bahwa Al-Quran adalah benar dan semata-mata perkataan Allah, bukan hawa nafsu Nabi Muhammad Saw sebagai penerima wahyu.

Allah berfirman,” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Al Imron: 102).

Mati dalam keadaan muslim sangatlah kita harapkan. Berapa banyak orang yang diwaktu hidupnya rajin beribadah dan beramal saleh, namun menjelang akhir hayatnya setan menggodanya sehingga ia terbujuk, dan meninggal dalam keadaan tidak beriman kepada Allah. Seperti cerita seorang Abid di zaman Bani Israil, yang ahli ibadah selama 70 tahun, dengan tipu dayanya setan datang menggodanya hingga diakhir umurnya ia menyembah setan. Ada juga seorang kiyai yang memiliki pesantren dan murid-muridnya sangat banyak. Dia menderita suatu penyakit, sehingga harus dirawat di sebuah rumah sakit. Dan di rumah sakit tersebut diperdengarkan suatu lagu-lagu yang berbau kemusryikan, dan akhirnya kiyai tersebut meninggal dalam keadaan kafir, Naudzubillah.

Maka dalam kematian yang tidak diketahui bagaimana kita mengakhirinya, penting bagi kita untuk selalu beribadah dan beramal saleh dengan mencari ridha Allah semata, dan banyak berharap serta meminta kepada-Nya agar dimatikan dalam keadaan husnul khatimah, amin.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Al Imron: 103).

Setelah bertakwa dengan sebenarnya takwa dan berusaha mati dalam keadaan husnul khatimah, penting bagi kita untuk menjaga persatuan. Bertakwa dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dalam keadaan apapun, baik diwaktu sehat ataupun sakit, senang atau susah, gembira ataupun sedih, dan lain sebagainya. Kita juga harus berpegang teguh pada tali Allah dalam syariat Islam, dan jangan bercerai berai dari sesama kita.




Habib Quraisy bin Ali Aidid
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger