Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah subhanahu
wata'ala berfirman: "Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku kumandangkan perang
terhadapnya. Tidaklah seorang hamba mendekatiKu dengan sesuatu yang Aku cintai
dari perbuatan yang Aku wajibkan padanya dan ia masih terus mendekatiKu dengan
perbuatan-perbuatan sunnah hingga Aku mencintainya. Ketika Aku mencintainya,
maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, Aku menjadi tangannya yang ia
gunakan untuk memegang, Aku menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.
Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon
perlindungan, pasti Aku akan melindunginya. Tidaklah Aku ragu-ragu melakukan
sesuatu seperti keraguanKu ketika hendak merenggut jiwa hambaKu yang beriman,
dia membenci kematian sedang aku tak suka menyakitinya." ( Shahih Al
Bukhari ).
Semakin kita mempelajari maka akan semakin kita memahami baik secara ilmiah
atau dengan hadits-hadits nabawiyah atau yang lainnya, secara logika atau pun
dengan dalil, maka kenikmatan itu semakin kita pelajari maka akan semakin
banyak dan semakin terbuka, semakin luas, semakin mulia, dan semakin indah.
Demikianlah perbuatan Sang Maha Baik, demikian perbuatan Sang Maha Luhur dan
Mulia, demikian perbuatan Sang Maha Indah, demikian perbuatan Sang Maha
mencintai, demikian perbuatan Sang Maha Pemaaf, demikian perbuatan Sang Maha
penyelamat, demikian perbuatan Sang Maha lemah lembut sehingga Dia ( Allah )
subhanahu wata'ala melipatgandakan perbuatan baik kita dan senantiasa siap
mengampuni kesalahan-kesalahan kita, demikian indahnya Yang Maha indah,
demikian mulia dan berkasih sayang Yang Maha berkasih sayang.
Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَإِنْ
تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
( ابراهيم : 34 )
"
Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah kalian dapat menghitungnya
". ( Qs. Ibrahim : 34 ).
Hal ini menunjukkan betapa banyak kenikmatan yang kita ketahui dan betapa
lebih banyak kenikmatan yang tidak kita ketahui, dan Allah mengatakan bahwa
manusia tidak akan pernah bisa menemukan jumlah kenikmatan itu. Semakin kita
mempelajari maka akan semakin kita memahami baik secara ilmiah atau dengan
hadits-hadits nabawiyah atau yang lainnya, secara logika atau pun dengan dalil,
maka kenikmatan itu semakin kita pelajari maka akan semakin banyak dan semakin
terbuka, semakin luas, semakin mulia, dan semakin indah. Demikianlah perbuatan
Sang Maha Baik, demikian perbuatan Sang Maha Luhur dan Mulia, demikian
perbuatan Sang Maha Indah, demikian perbuatan Sang Maha mencintai, demikian
perbuatan Sang Maha Pemaaf, demikian perbuatan Sang Maha penyelamat, demikian
perbuatan Sang Maha lemah lembut sehingga Dia ( Allah ) subhanahu wata'ala
melipatgandakan perbuatan baik kita dan senantiasa siap mengampuni
kesalahan-kesalahan kita, demikian indahnya Yang Maha indah, demikian mulia dan
berkasih sayang Yang Maha berkasih sayang.
Allah
subhanahu wata'ala berfirman, "
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
(kepada Allah). Dan barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman sebagai penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah
itulah yang pasti menang ". ( QS. Al Maidah : 55- 56 ).
Allah subhanahu wata'ala memberi pemahaman
kepada kita, siapakah yang seharusnya kita jadikan sebagai tempat meminta dan
memohon pertolongan.
Allah berfirman : " Sungguh yang melindungi
kalian, yang menolong kalian dan yang bisa kalian mintai pertolongan adalah
Allah dan RasulNya serta orang-orang yang beriman ",
Tetapi
siapakah orang-orang yang beriman itu ?, maka Allah subhanahu wata'ala perjelas
bahwa orang yang beriman adalah mereka yang mendirikan shalat, mereka yang
menunaikan zakat, dan mereka yang memperbanyak melakukan ruku' yaitu banyak
melakukan shalat sunnah di siang hari dan malam harinya, mereka yang dimaksud
adalah para shalihin. Maka firman Allah bahwa pelindung kalian ( manusia )
adalah Allah, RasulNya dan para shalihin.
Maka Allah melanjutkan firmanNya : "
Barangsiapa yang mengambil perlindungan dari Allah, dari RasulNya dan dari
orang-orang yang beriman, maka sungguh tentara Allah lah yang pasti akan menang
".
Habib Munzir Al Musawwa
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar