“Early to bed and early to rise
makes a man healthy, wealthy and wise.” (Tidur
awal dan bangun awal membuat seseorang sehat, sejahtera dan bijaksana),
demikian kata-kata mutiara yang mengandung hikmah dalam bahasa Inggris
menyebutkan.
Segera tidur di permulaan malam dan
segera bangun tidur sebelum fajar adalah pola hidup Islami. Islam
menuntun manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan sunatullah dan
secara alami, Islam juga memberikan pedoman pola hidup yang sehat, dan bahkan
mengajak manusia untuk hidup sehat.
Di beberapa ayat, al-Qur'an
menyebutkan malam adalah untuk istirahat (tidur), sedangkan siang (baca: pagi
hingga sore hari) untuk melakukan berbagai aktifitas kehidupan seperti mencari
karunia Allah. Salah satu ayat menyebutkan: "Dan karena rahmat-Nya, Dia
jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan
supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya." (QS. 28:73)
Rasulullah SAW telah mencontohkan
pola hidup ini dengan segera tidur pada permulaan malam dan segera bangun
sebelum fajar menyingsing atau tepatnya di akhir malam untuk bertahajjud (HR.
Bukhari).
Sejak diutus menjadi rasul hingga
akhir hayatnya, Rasulullah saw. selalu menghidupkan akhir malam dengan
bertahajjud hingga bengkak kedua telapak kaki beliau (HR. Bukhari). Beliau
menyatakan makruh hukumnya meninggalkan tahajjud bagi orang yang biasa
bertahajjud (HR. Bukhari). Bahkan beliau tetap bertahajjud meskipun sedang
menunggang unta ketika dalam perjalanan (HR. Bukhari). Pola hidup ini membuat
beliau terkenal sebagai sosok yang mempunyai kesehatan fisik dan mental yang
prima, dan sebagai sosok yang bijaksana dan kata-katanya penuh dengan hikmah.
Pola hidup ini adalah pola hidup
yang alami. Suasana malam yang gelap tanpa ada sinar matahari, sunyi, tenang
dan lebih dingin dibanding siang adalah suasana yang kondusif untuk bisa tidur
dengan tenang dan nyenyak, Hewan adalah makhluk hidup yang menjalani kehidupan
sesuai dengan sunatullah. Hewan tidak mempunyai akal dan nafsu yang menjadikan
mereka mempunyai kemampuan dan kemauan melawan sunatullah. Hewan hidup menurut
instingnya. Insting menuntun hewan – kecuali binatang malam seperti kelelawar -
untuk tidur dan tidak beraktifitas di malam hari.
Di zaman yang sarat dengan teknologi
canggih ini – yang mampu membuat malam menjadi terang benderang, hidup dan
meriah - kehidupan malam telah menjadi kebiasaan, kebutuhan, bahkan kebanggaan
bagi manusia modern. Tidak sedikit manusia modern termasuk kaum Muslimin yang
melakukan berbagai aktivitas di malam hari yang membuat terlambat tidur atau
bahkan tidak tidur sama sekali. Ada begitu banyak aktifitas yang mereka lakukan
baik yang berkaitan dengan kehidupan akhirat maupun kehidupan dunia. Ada yang
penting, bermanfaat, darurat, positif dan ada yang tidak seperti menonton TV
dan bersenang-senang di klub malam atau di cafe.
Beraktifitas hingga tengah malam,
dini hari atau bahkan hingga terbit fajar adalah praktek melawan sunatullah
kecuali bagi mereka yang melakukan tugas-tugas penting dan darurat yang
menyangkut hajat dan keselamatan hidup orang banyak dan tidak bisa tidak harus
dilakukan di malam hari seperti para petugas keamanan dan petugas kesehatan.
Juga bukan praktek melawan sunatullah, tidur awal dan bangun awal untuk
melakukan aktivitas-aktivitas positif dan bermanfaat seperti belajar bagi
penuntut ilmu, menulis bagi penulis, dan "taqorrub ilallah"
(mendekatkan diri kepada Allah) bagi ibadurrahman (hamba-hamba Allah) dengan
bertahajjud, memohon ampun, berdo'a, membaca dan mengkaji Al-Qur'an, dan
berdzikir. Justru sedikit tidur di malam hari untuk beribadah kepada Allah di
akhir malam adalah ciri orang yang bertakwa (QS. 51:15-18).
Musthofa, ketua FUSSI (Forum
Ukhuwah Sarjana Studi Islam) di IIUM dan mahasiswa program Master Ulumul Qur'an
di IIUM (International Islamic University Malaysia)
Posting Komentar