Dari Umar -Radhiyallahu ‘Anhu
berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
(إذَا
سَمِعْتُمُ المُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإنَّهُ
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا ثُمَّ
سَلُوا لِي الوَسِيلَةَ فَإنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إلاَّ
لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ وَأرْجُو أنْ أكُونَ هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِي
الوَسِيلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ الشَّفَاعَةُ)
“Jika kalian mendengar orang yang
adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan dan bersholawatlah untukku
karena barangsiapa yang bersholawat untukku sekali maka Allah akan bersholawat
untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah (kedudukan mulia di surga)
untukku, karena ia adalah suatu kedudukan di surga yang tidak pantas diberikan
kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan semoga akulah hamba
itu, maka barangsiapa yang memohon untukku wasilah maka ia berhak mendapatkan
syafa’at.” [H.R. Muslim].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
(مَنْ صَلَّى
عَلَيَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي)
“Barangsiapa yang bersholawat
untukku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali, maka ia
berhak mendapatkan syafa’atku.” [H.R.
Thabarani].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
(مَنْ صَلَّى
عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)
“Barangsiapa yang bersholawat atasku
sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali.” [H.R. Muslim, Ahmad dan perawi hadits yang tiga].
Dan dari Abdurrahman bin ‘Auf -Radhiyallahu
‘Anhu- berkata: “Saya telah mendatangi nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
ketika ia sedang sujud dan memperpanjang sujudnya. Beliau bersabda:“Saya telah
didatangi Jibril, ia berkata: “Barangsiapa yang bersholawat untukmu, maka saya
akan bersholawat untuknya dan barangsiapa yang memberi salam untukmu maka saya
akan memberi salam untuknya, maka sayapun bersujud karena bersyukur kepada
Allah.” [H.R. Hakim, Ahmad dan Jahadhmiy].
Ya’qub bin Zaid bin Tholhah
At-Taimiy berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Telah datang kepadaku (malaikat) dari Tuhanku dan berkata: “Tidaklah
seorang hamba yang bersholawat untukmu sekali kecuali Allah akan bersholawat
untuknya sepuluh kali.” Maka seseorang menuju kepadanya dan bertanya: “Ya
Rasulullah! Apakah saya jadikan seperdua doaku untukmu?” Beliau menjawab: “Jika
anda mau”. Lalu bertanya: “Apakah saya jadikan sepertiga doaku?” Beliau
bersabda: “Jika anda mau” Ia bertanya: “Kalau saya jadikan seluruh doaku?”
Beliau bersabda: “Jika demikian maka cukuplah Allah sebagai motivasi dunia dan
akhiratmu.” [H.R. Al-Jahdhami].
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
(إنَّ للهِ
مَلاَئِكَةً سَيَّاحِينَ يُبَلِّغُونَنِي مِنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ)
“Sesungguhnya Allah memiliki
malaikat-malaikat yang berkeliling menyampaikan salam kepadaku dari umatku.” [H.R. Nasa’i dan Hakim].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersholawat untukku sekali maka
Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, diampuni sepuluh dosa-dosanya dan
diangkat baginya sepuluh derajat.” [H.R. Ahmad dan Bukhari, Nasa’i dan
Hakim].
Hadits marfu’ dari Ibnu Mas’ud: “Manusia
yang paling utama di sisiku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak
bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan berkata: “Hasan ghorib dan
H.R. Ibnu Hibban].
Dari Jabir bin Abdullah berkata: “Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang ketika mendengarkan
adzan membaca:
(اللَّهُمَّ
رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ ، آتِ مُحَمَّدًا
الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ)
“Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang
sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah
dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya.” Maka ia berhak mendapatkan syafa’at
pada hari kiamat.” [H.R. Bukhari dalam shohihnya].
Celaan Bagi Yang Tidak Bersholawat
Untuk Nabi.
Dari Abu Huraerah -Radhiyallahu
‘Anhu- berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Celakalah seseorang yang jika namaku disebut di sisinya ia tidak bersholawat
untukku, celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian keluar
sebelum ia diampuni, celakalah seseorang, kedua orang tuanya telah tua tetapi
keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga.” Abdurrahman salah seorang
perawi hadits dan Abdurrahman bin Ishak berkata: “Saya kira ia berkata:
“Atau salah seorang di antara keduanya” [H.R. Tirmidzi dan Bazzar].
Dari Ali bin Abi Thalib, dari
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
(البَخِيلُ
كُلَّ البُخْلِ الَّذِي ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ)
“Orang yang paling bakhil adalah
seseorang yang jika namaku disebut ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Nasa’i, Tirmidzi dan Thabaraniy].
Dari Ibnu Abbas, Rasul shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
(مَنْ نَسِيَ
الصَّلاَةَ عَلَيَّ خُطِئَ طَرِيقَ الجَنَّةَ)
“Barangsiapa yang lupa mengucapkan
sholawat untukku maka ia telah menyalahi jalan surga.”
Dari Abu Hurairah, Abul Qosim
bersabda: “Suatu kaum yang duduk pada suatu majelis lalu mereka bubar
sebelum dzikir kepada Allah dan bersholawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, maka Allah akan menimpakan kebatilan atas mereka, bila Ia menghendaki
maka mereka akan disiksa dan bila Ia menghendaki maka mereka akan diampuni.” [H.R.
Tirmidzi dan mentahsinnya serta Abu Daud].
Diriwayatkan oleh Abu Isa Tirmidzi
dari sebagian ulama berkata: “Jika seseorang bersholawat untuk nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam sekali dalam suatu majelis, maka itu sudah memadai
dalam majelis tersebut.”
M. Syaiful Anam
Posting Komentar