Berbagai musibah selalu menimpa umat Islam di mana-mana.
Menyaksikan kenyataan ini kita selalu bertanya-tanya kapan pertolongan Allah
akan turun? Doa demi doa kita panjatkan. Siang dan malam kita minta kepadaNya
agar dilepaskan dari kedzaliman, kesengsaraan, kerusakan moral dan berbagai
krisis yang menyedihkan. Namun semakin hari musibah ini kian bertambah.
Saudaraku,
Berbagai musibah selalu menimpa umat Islam di mana-mana. Menyaksikan kenyataan
ini kita selalu bertanya-tanya kapan pertolongan Allah akan turun? Doa demi doa
kita panjatkan. Siang dan malam kita minta kepadaNya agar dilepaskan dari
kedzaliman, kesengsaraan, kerusakan moral dan berbagai krisis yang menyedihkan.
Namun
semakin hari musibah ini kian bertambah. Bila iman kita lemah, tentu kenyataan
ini akan melahirkan tindakan yang merusak kayakinan kita, pada gilirannya akan
menyebabkan kesengsaraan yang lebih besar. Tapi bila kita tetap menyadarai
bahwa semua proses ini adalah semata ujian, kita akan menemukan ketabahan, pada
gilirannya ketakwaan dan keimanan kita akan bertambah, dan dari sini kemenangan
akan kita capai. Kemenangan, dimanakah bisa didapat? Kemenangan akan di dapat
dalam pertolongan Allah.
Untuk
mencapai pertolonganNya, Allah di dalam Al-Qur'an telah meletakkan beberapa
resep antara lain :
Pertama,
pertolongan Allah akan turun, bila iman kita kuat, tahan uji, tidak tergoyahkan
oleh godaan apapun. Bila diperdengarkan nama Allah, hati kita bergetar, dan
bila dibacakan ayat-ayatNya iman kita bertambah. Akhlak kita benar-benar
mencermikan keimanan tersebut, tidak mudah mengabaikan ajaran Allah.
Barang-barang haram kita hindari. Apapun kesulitan hidup yang harus kita
hadapi, kita tetap sabar, dengan ketaatan kepada Allah. Simaklah janji Allah
bagi mereka yang imannya kuat " dan adalah kewajiban Kami untuk menolong
orang-orang yang beriman " ( QS:30:47 ).
Di
sini jelas sekali bahwa orang-orang mukmin yang dimaksudkan adalah mereka yang
sungguh-sungguh jujur mentaati perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Kedua,
Allah berjanji untuk menolong hamba-hambaNya yang bertakwa, menegakkan shalat
dan membayar zakat, berjuang menegakkan ajaranNya di bumi. Allah berfirman : "ketahuilah bahwa bersama orang-orang yang bertkwa "(QS:9:123).
FirmanNya
lagi : " Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang enolong agamaNya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa ". (QS:22: 40
).
Ketiga, Allah akan menolong mereka yang sabar menjalani jihad, tidak kenal
lelah, dan tidak pernah putus asa. Dalam ( QS:3: 200) Allah
berfriman : "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah, kamu dan
kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan
bertakwalah kapada Allah, supaya kamu beruntung".
Keempat,
persaudaraan yang kuat, persatuan hati di antara kita, kokohnya kebersamaan,
tidak adanya permusuhan dan saling menjatuhkan, merupakan juga salah satu sebab
turunnya pertolongan Allah. Allah berfirman " Dan taatlah kepada Allah dan
RasulNya, dan janganlah kamu bertengkar di antara kalian, karena itu akan
menyebabkan kegagalan dan hilangnya kekuatan kalian, maka bersabarlah, sungguh
Allah beserta orang-orang yang sabar " (QS:8:46).
Kelima,
Kebersihan hati dari niatan riya', ikhlas semata kepada Allah dalam segala
perbuatan adalah kunci datangnya pertolongan Allah. Bila berbuat baik kepada
orang lain, selalu hanya menhrapakan pahala Allah dan ridhaNya, tidak perduli
apakah orang itu mau mengucapkan terima kasih atau tidak. Bila membantu si
lemah, tidak ada dihatinya keinginan agar dibilang dermawan. Bila tampil di
majlis ilmu tidak ada keinginan agar dibilang paling saleh dan paling alim.
Allah tidak akan menolong mereka yang hatinya dipenuhi niatan riya', sebab yang
demikian berarti penuhanan terhadap manusia, karena lebih mengutamakan pujian
manusia dari pada pujian Allah.
Allah
berfirman : " Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar
dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria' " (QS:8: 47).
Ingatlah, bahwa kemenangan itu hanya di tangan Allah " wamannashru illaa
min 'indillah " ( QS:3:126 ). Wallahu
a'lam bishshawab.
Dr.
Amir Faishal

Posting Komentar