Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Orang Yang Cerdas

Orang Yang Cerdas

Bersama hari-hari, pernahkah kita merenung sejenak tentang sebuah perjalanan? Perjalanan yang harus kita tempuh dan dipenghujung jalan itu hanya ada dua macam suasana, bahagia dan sengsara. Yang berbahagia adalah yang senantiasa mempersiapkan diri untuk perjalanan tersebut dan yang sengsara adalah yang melalaikan persiapan dalam perjalananya.



Perjalanan yang panjang yang akan kita lalui setelah kehidupan didunia ini, yaitu perjalanan menuju alam barzah, alam kubur, alam penantian kita menuju hari kebangkitan dan hari pembalasan. Alam barzah adalah alam yang sangat mengerikan bagi yang tidak mempunyai bekal dan kawan. Bekal dan kawannya adalah amal baik yang tulus diperbuat saat di dunia.



Yang tersiksa didunia dengan segala musibah dan kekurangan, akan tetapi ia mempersiapkan  bekal untuk kehidupan setelah mati. Sungguh kesusahan itu amatlah sebentar, selama 60 tahun atau 100 tahun saat ia hidup didunia dan setelah itu kesusahan akan berakhir disaat ia memasuki alam barzah. Dan sepanjang masa menanti di alam barzah ia menemukan kebahagiaan dari buah kebaikan yang pernah ditanamnya saat di dunia. Kebahagiaan itu terus berlanjut hingga kelak di alam akhitrat yang tidak hanya puluhan atau ratusan tahun, tetapi kebahagiaan yang tiada akhirnya.


Bagi yang lalai saat di dunia ini dari berbekal diri menuju alam barzah dan alam akhirat. Ia akan menemukan kesusahan yang amat panjang. Ia akan menuai hasil dosa-dosa yang ia perbuat saat di dunia. Kebahagiaan di dunia akan berlalu, harta yang dikumpulkan tidak berguna lagi, kekuasaan yang ia bela tidak bisa menyelamatkannya, yang ada adalah tanggung jawab. Alangkah ruginya orang yang hanya mengejar kesenangan sementra dalam puluhan tahun dan setelah itu ia akan menuai kesengsaraan  sepanjang penantian di alam barzah yang ratusan atau ribuan tahun, hingga kelak di akhirat yang tiada batasnya.



Pernahkah kita renungi semua ini, lalu kita hadapkan dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita yang menjadi ustad, sudahkah kita hadirkan makna kerinduan mencari kebahagian yang abadi di balik tugas ini? Kita yang menjadi pedagang dan pengusaha, sudahkah kita hadirkan makna kecintaan kita kepada kebahagian kelak di akhirat dibalik aktivitas berdagang kita? Kita yang sebagai pejabat, sudahkah kita hadirkan makna tanggung jawab kelak di akhirat dibalik kekuasan yang kita emban? Sudahkah kita hadirkan kesadaran bahwa kemunafikan seorang ustadz adalah murka Allah SWT, kebohongan seorang pengusaha adalah siksa, dan kecurangan seorang pejabat adalah neraka. Pernahkah kita berfikir tentang kita disaat ini dan dimasa depan yang panjang? Apa yang kita kerjakan saat ini? Dan kelak apa buah yang akan kita petik setelah kematian dari apa yang kita kerjakan?



Nabi bersabda, "Orang cerdas adalah yang senantiasa berfikir dan berbuat untuk setelah kematian".



Kematian yang pasti akan tiba yang datangnya pun tanpa pesan terlebih dahulu dan tidak bisa ditunda walaupun sesaat. Takutlah kita, jika kematian menjelang sementara kita termasuk orang yang bergelimang dosa dan tanpa bekal!





Ust. Buya Yahya
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger