وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ
إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى
بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ
فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada
kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri
karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertobatlah kepada
Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik
bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima tobatmu.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS.
2:54).
{ فاقتلوا أَنفُسَكُمْ } الفاء للتعقيب ، والمتبادر
من القتل القتل المعروف من إزهاق الروح وعليه جمع من المفسرين والفعل معطوف على
سابقه ، فإن كانت توبتهم هو القتل إما في حقهم خاصة ، أو توبة المرتد مطلقاً في
شريعة موسى عليه السلام
(Keterangan bunuhlah dirimu) DiterimanyA
pertaubatan atas dosa yang terbuat dengan cara bunuh diri memang hanya tertentu
pada kaum Bani Israel (kaum nabi Musa Alaihi Salam), atau taubat dari
perbuatan murtad dengan cara demikian hanya berlaku di syariat Nabi Musa 'Alaihi
Salam (Tafsiir al-Aluusy I/318).
فوفقكم لفعل ذلك وأرسل عليكم سحابة سوداء لئلا يبصر
بعضكم بعضا فيرحمه حتى قتل منكم نحو سبعين ألفا
Kemudian mereka menyetujuinya dan kemudian Allah
mengirimkan mendung hitam pekat sehingga kaum nabi Musa Alaihi Salam antara
satu dan lainnya saling tidak dapat melihat dan terbunuhlah 70.000 jiwa dari
mereka (Tafsiir al-Jalaalain I/11).
فاقتلوا أنفسكم ( يعني ليقتل البريء منكم المجرم.
فإن قلت التوبة عبارة عن الندم على فعل القبيح
والعزم على أن لا يعود إليه وهذا مغاير للقتل.
فكيف يجوز تفسير التوبة بالقتل.
قلت : ليس المراد تفسير التوبة بالقتل بل بيان أن
توبتهم لا تتم إلا بالقتل , وإنما كان كذلك لأن الله أوحى إلى موسى عليه الصلاة
والسلام أن توبة المرتد لا تتم إلا بالقتل.
فإن قلت : التائب من الردة لا يقتل فكيف استحقوا
القتل وقد تابوا من الردة.
قلت ذلك مما تختلف فيه الشرائع فلعل شرع موسى كان
يقتضي أن يقتل التائب من الردة إما عاماً في حق الكل أو خاصاً في حق الذين عبدوا
العجل
(Keterangan bunuhlah dirimu) artinya Allah akan
membunuh pendosa diantara diri kalian.
Ada pertanyaan yang menyatakan bahwa Taubat
adalah penyesalan atas perbuatan kotor dan berjanji untuk tidak mengulanginya
dikemudian hari, bukankan pengertiannya jauh panggang dengan arti pembunuhan ?
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bukan
maksudnya taubat ditafsiri dengan pembunuhan namun pertaubatan kaum Nabi Musa Alaihi
Salam saat itu tidak dapat sempurna tanpa kematian sebab Allah Ta'aalaa
telah memberi wahyu pada Nabi Musa Alaihi Salam “Taubatnya orang
murtad tidak sempurna tanpa kematian”
Lantas, Orang yang telah bertaubat tidak boleh
dibunuh, bagaimana dengan kaum Nabi Musa Alaihi Salam yang telah bertaubat
dari perbuatan murtad kenapa berhak dibunuh ?
Maka, hal tersebut berkaitan dengan
perbedaan-perbedaan syariat yang diemban oleh setiap nabi dan utusan Allah,
karena dimungkinkan disyariat nabi Musa Alaihi Salam memang
diperlakukan bagi siapa saja yang murtad secara keseluruhan atau bagi pelaku
murtad dengan menyembah anak lembu berhak dibunuh (Tafsiir al-Khoozin I/61). Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/doc/287449351277880/
oleh Ust. Masaji Antoro Pengasuh PISS KTB
Posting Komentar