قال
رسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا مَعَ
عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ
(صحيح
البخاري)
Sabda
Rasulullah SAW: Allah Berfirman “Aku bersama hamba Ku ketika ia mengingat Ku dan bergetar
bibirnya menyebut nama Ku” (Shahih Bukhari).
Seorang suami istri menikah belum tentu bisa menghasilkan
seorang anak. Demikian pula hewan belum tentu bertelur, demikian pula tumbuhan
belum tentu tumbuh jika ditanam. Akan tetapi ada samudera ketentuan Ilahi yang
mengatur segala kehidupan dan mengatur setiap nafasku dan nafas kalian. Dia
(Allah) Maha Tahu berapa jumlah nafas kita, Dia (Allah) Maha Tahu berapa jumlah
debu yang kita injak, Dia (Allah) Maha Tahu berapa kali kita akan melihat
matahari terbit, Dia (Allah) Maha Tahu perasaan kita, apakah kita menyesali
dosa atau justru malah sombong merasa tak butuh pengampunan. Maha Melihat
sedang melihat jiwamu wahai hadirin – hadirat, wahai saudara – saudariku yang
kumuliakan, ingatlah Dzat yang paling pantas untuk diingat.
Telah bersabda Nabiyyuna Muhammad Saw riwayat Shahih Bukhari. “ada
diantara manusia itu yang beramal dengan amalan ahli neraka hampir sepanjang
hidupnya sampai antara dia dan neraka hanya 1 jengkal saja”. Maksudnya
1 jengkal saja adalah nafasnya, nafasnya hanya beberapa nafas lagi dan dia akan
wafat dan akan masuk ke dalam neraka. Tetapi didahului kehendak Illahi
maka dia beramal dengan amalan ahli surga, bertaubat kepada Allah dan dia masuk
ke dalam surga.“Ada lagi kelompok yang beramal dengan amalan ahli surga sampai
antara dia dan surga tinggal 1 hasta saja, lalu didahului oleh ketentuan Allah
terlebih dahulu dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia masuk neraka”.
(Shahih Bukhari).
Kita bertanya kenapa ini dan untuk apa gunanya ibadah? Lalu apa gunanya
meninggalkan dosa? kalau semuanya sudah ditentukan oleh Allah Jalla Wa Alla.
Jawabannya bukan itu, Hadits ini adalah tandzir (peringatan) li shalihin al
mutakabbir” hadits ini mempunyai 2 makna membawa kabar gembira dan harapan bagi
para pendosa walau kau tinggal 1 jengkal saja dari api neraka. Allah masih bisa
membuatmu dan menerima taubatmu dan kau kembali kepada Allah dalam keadaan
masuk surga. Jangan putus asa dari Rahmatnya Allah. Karena Allah mampu membolak
– balik keadaan hingga bagaimana keadaannya jiwamu kepada Allah. Karena Allah
telah berfirman didalam hadits qudsiy ”ana ‘inda dzhanni ‘abdiy biy” Aku
bersama persangkaan hamba-Ku.
Seorang hamba siang dan malam tidak pernah bisa meninggalkan dosa, siang dan
malam tidak pernah terlintas hal yang baik tiba – tiba sekilas ia melihat atau
mendengar sesuatu yang baik didalam Islam maka berubahlah ia kepada Cahaya
Keindahan Keridhoan Ilahi. Demikian keadaan para sahabaturrasul radiyallahu
anhum. Orang – orang yang bejat, orang – orang yang kejam dan sadis berubah
menjadi ahlul sujud, berubah menjadi orang yang selalu tangannya menengadah
kehadirat Allah, menjadi orang yang paling khusyu’ di muka bumi terkena sinar
cahaya nabawiy yang diterbitkan oleh Allah untuk membawa kebahagiaan yang abadi
yang dibawa oleh Sayyidina Muhammad Saw. Sang Pembawa Risalah kebahagiaan dunia
dan akhirat Sayyidina Muhammad Saw. Dan Dialah (Allah) yang menerbitkan rahasia
kebahagiaan itu. Dan Dialah (Allah) Yang Memiliki segala kebahagiaan.
Kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Lalu bagaimana dengan orang yang selalu beramal baik? Kalau sudah tinggal 1
hasta saja dengan surga sudah didahului ketentuan Allah, ia masuk ke dalam
neraka beramal dengan amalan ahli neraka. Lalu apa gunanya ibadah? Sebagaimana
saya katakan ini adalah “tandzir li shalihin al mutakabbirin”, ini
adalah peringatan bagi orang yang banyak beramal jangan sombong dengan amalnya.
Barangkali dengan kesombongannya itu, bisa Allah balik ia berubah menjadi orang
yang menginginkan perbuatan jahat dan ia wafat dalam keburukan. Demikian
indahnya Sang Nabi saw menuntun para pendosa dan para shalihin. Menuntun orang
yang berbuat baik selalu dan menuntun orang yang selalu berbuat dosa agar
berpadu dalam kemuliaan Illahi.
Allah Swt berfirman “wahai manusia berhati – hatilah dan bersiaplah. Akan
datang hari kiamat kepadamu, Sang Pencipta alam semesta yang mencipta dari
tiada, yang menghamparkan permukaan bumi dari tiada, yang membentangkan angkasa
sebagai lambang keindahan-Nya dari tiada, mengatakan bahwa akan datang hari
kehancuran. Sebagaimana ini semua ada dari tiada, ini semua akan berubah
menjadi tiada karena ini semua Milik-Ku”, kata Allah.
Adakah manusia
memiliki dirinya sendiri? ia tidak bisa mencipta sebutir sel tubuhnya. Berapa
milyar sel tubuh kita yang berfungsi setiap hari, siapa yang memerintah sel
tubuh kita untuk berfungsi, siapa yang memerintah sel tubuh kulit ketika kulit
terluka, lantas ia merajut kembali sel – sel kulit yang baru. Siapa yang
mengatur dan mengajarinya? Allah Allah Allah. Nama yang paling berhak diagung –
agungkan dan disebut – sebut sepanjang waktu dan zaman.
Sebelum kita berdzikir dan mengingat Allah, Allah sudah memberi kita
kehidupan dan itu pemberian yang tidak bisa diberikan oleh makhluk satu sama
lainnya. Dan Allah Swt sebelum mengajak kita berdzikir, sudah menjadikan alam
semesta ini berdzikir. Namun, manusia tidak mendengarnya.
Alam semesta berdzikir kehadirat Allah, mengagungkan Nama Allah, tersisalah
jiwaku dan jiwa kalian yang sepi dari dzikrullah. Lihat keadaan teman – teman
kita, bangga dan tenangnya dengan narkotika miliknya. Tahukan ia jika
tersingkap baginya keadaan temannya yang sedang menggelepar di alam barzah
karena perbuatan itu. Jika ia melihatnya, ia akan bersujud terus dalam sujudnya
hingga wafat.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika jenazah orang yang wafat itu
diusung. Jika jenazah shalihin, ia berkata “qaddimuniy..qaddimuniy” cepat
– cepat majukan aku, bawa ke makamku karena aku akan mendapatkan kemuliaan.
Tapi apabila yang wafat itu adalah orang – orang yang fasiq, banyak berbuat
dhalim, banyak berbuat jahat maka ia berkata “yaa waylahaa, ayna yadzhabuu
biha” ini mau dibawa kemana jasadku, jangan cepat – cepat dikuburkan, aku
akan dimitai bertanggung jawab. Rasul saw bersabda “suara
jeritan itu didengar oleh seluruh makhluk terkecuali jin dan manusia”. Jika
mereka mendengarnya, mereka akan wafat karena takutnya”.
Habib Munzir Al Musawwa
Posting Komentar