Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Membangun Umat Yang Berkualitas

Membangun Umat Yang Berkualitas


Pertentangan dan peperangan antara yang haq dengan bathil, antara ma’ruf dengan dengan munkar, antara hizbullah dan hizbuzsyaithan dalam kehidupan dunia ini merupakan sunnatullah yang pasti selalu terjadi, kapan dan dimanapun. Setiap orang Mukmin harus selalu menyadari sunnatullah ini. Dengan begitu, baik secara pribadi maupun bersama dengan kaum Mukminin lainnya, akan selalu bersikap hati-hati, waspada, dan selalu siap menghadapi pertentangan abadi ini. Kita tak boleh lalai dan lengah sedikit pun. Sebab jika ini terjadi, musuh-musuh Allah akan selalu mencari celah untuk menerkam orang Mukmin dengan segala macam cara, baik secara halus maupun dengan kasar. Ini, mereka lakukan melalui perang pemikiran, budaya, kesenian, olah raga, ekonomi, politik, bahkan perang fisik. Ini yang ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya: ”Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga ( di perbatasan negerimu) dan bertawakalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200)

Yang harus disadari dan diyakini oleh orang-orang Mukmin adalah bahwa kebenaran akan selalu tegak, ma’ruf akan selalu muncul dan hizbullah akan selalu menang. Ini sejalan dengan firman Allah: “Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap”. Sesungguhnya yang bathil itu pasti lenyap,” (QS al-Isra’: 81)

Juga firman Allah: “Syaithan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syetan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaithan itulah golongan yang merugi. Sesungguhnya orang orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah telah menetapkan : “Aku dan Rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa,” (QS al-Mujadalah: 19-21)

Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam Shafwah At-Tafasir (jilid 2, hlm. 172) ketika mentafsirkan surah Al-Isra’ ayat 81 di atas menyatakan, ”Cahaya kebenaran yang bersumber dari ajaran Islam yang diusung oleh orang-orang beriman yang menjadi Ansharullah (tentara Allah) akan selalu mengalahkan kebatilan yang diusung para pembelanya, seperti orang kafir dan orang Musyrik. Meski terkadang untuk sementara waktu kebatilan dan kekufuran yang maju dan memimpin ke depan.”

Perlu juga disadari bersama, kemenangan tersebut harus diraih dengan kualitas yang tangguh, yang dibangun oleh orang-orang yang beriman yang bersumber pada akidah yang lurus, syariat yang benar dan ukhuwah Islamiyah yang akan melahirkan kesabaran dan keuletan dalam memperjuangkan cita-cita mulia itu. Kemenangan yang dianugerahkan Allah tidak dikaitkan dengan jumlah kuantitas kaum Muslimin, tapi pada kualitasnya. Ketika orang Mukmin memiliki kualitas dan kekuatan dalam berbagai bidang kehidupan, maka Allah pasti akan menganugerahkan kemenangan, walupun jumlahnya sedikit.

Inilah pelajaran yang bisa diambil dari perang Badr, perang pertama yang terjadi dalam sejarah Islam. Walaupun umat Islam ketika itu jumlahnya sedikit, tetapi berkualitas. Allah pun menganugerahkan kemenangan pada mereka, meski jumlah orang kafir sangat banyak. Allah SWT berfirman: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badr, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang dianggap lemah (karena jumlahnya sedikit). Karena itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu menjadi orang yang bersyukur,” (QS Ali-Imran: 123)

Sebaliknya, dalam perang Hunain menghadapi orang-orang Yahudi, walupun jumlah umat Islam ketika itu sangat banyak, tapi karena sebagian mereka belum terbina dengan baik, ternyata tentara Islam kalah pada penyerangan pertama. Seandainya bukan karena pertolongan Allah kepada as-sabiqun al-awwalun (para sahabat nabi yang pertama masuk Islam) maka pasti umat Islam akan mengalami kekalahan. Inilah pelajaran berharga yang kita dapatkan dalam firman Allah: “Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para Mukminin), di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) pada perang Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan allah menurunkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menurunkan bencana kepada orang-orang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang kafir. Hai orang-orang  orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang Musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS At-Taubah: 25-27)

Membangun kualitas umat merupakan tugas yang berat tapi sangat mulia, karena berhubungan dengan kepentingan di masa mendatang. Seluruh komponen umat harus berusaha menghadirkan lembaga pendidikan yang mengantarkan putra-putri Islam menjadi muslim yang berkualitas, yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial.

Pendidikan hari ini akan menentukan masa depan. Demikian pula upaya kita semua untuk membangun lembaga ekonomi syariah yang berkualitas yang disamping mampu memberikan pelayanan yang prima kepada para mitra dan nasabahnya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah juga memiliki networking yang luas. Membangun kekuatan ekonomi sama dengan upaya kita untuk melepaskan diri dari keterbelengguan dan keterjajahan dari bangsa-bangsa lain. Demikian pula dalam bidang-bidang yang lain. 

Dengan mengedepankan kualitas ini, diharapkan umat islam di Indonesia khususnya dan di dunia pada umunya, menjadi ‘khairu ummah’ atau umat yang terbaik (QS Ali-Imran: 110), ‘ummatan wasatha’ atau umat yang menjadi barometer bagi umat lain (QS Al-Baqarah: 143), dan umat yang paling tinggi karena memiliki keimanan kuat (QS Ali-Imran: 139). Semoga saat itu sebentar lagi tiba. Wallahu’alam.



Buletin Jumat Masjid Raya Bogor
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger