Tiba-tiba saja SMS datang beruntun.
Masya Allah, 19 messeges received. Sembilan belas! Jarang-jarang aku
dapat SMS beruntun semacam itu kecuali di hari lebaran. Isinya mulai dari
jarkom (jaringan komunikasi) perkuliahan, hingga yang nanyain prosedur lab. Ada
jugah taujih. Ada pemberitahuan kuliah.
Baru aja sehari jaringan error,
sudah segitu peliknya permasalahan komunikasi. Bahkan jadwal kuliah pun jadi
kacau karena jarkom yang tidak sampai. Itu baru sehari!
Sekarang, kita sedikit memandang
dari sudut pandang yang berbeda. Jika, komunikasi sama manusia saja yang
sedikit error, sudah banyak yang kelimpungan, lalu bagaimana dengan komunikasi
dengan Allah? Sholat adalah salah satu bentu “komunikasi” antara hamba dengan
Rabb-Nya.
Tapi, yang amat mengherankan, kenapa
masih banyak yang membiarkan komunikasinya dengan Allah terputus dalam jangka
yang sangat lama? mengapa masih banyak orang yang dengan entengnya meninggalkan
sholat?
Ketika ada telepon dan SMS yang
masuk, dengan segera di-“istijabah” alias direspon. Tapi, pas giliran adzan,
ogah-ogahan, bahkan dicuekin! Na’udzubillah…
Dengan entengnya
meninggalkan sebuah “komunikasi” yang jauh lebih indah ketimbang
telepon-teleponan or SMS-SMS-an! Kenapa orang-orang tak sholat menjadi
pemandangan yang biasa? Kenapa kalo diingatkan, jawabnya “ntar deeh” melulu?
Huff…
Mengingat ini, aku teringat pada suatu perjalanan. Jadi, perjalanan itu start
sebelum subuh. Supirnya tidak berhenti kecuali setelah jam 07.00 pagi. Nah,
orang-orang yang di dalamnya, koq entengnya ninggalin subuh? Ada yang
berdalih dengan “husnudzon” sama Allah, “aaah…, Allah kan ngerti, kalo kita
lagi di jalan. Allah kan Maha Tahu. Allah kan Maha Pemaaf. Mudah-mudahan kali
ini dimaafkan deh.” Ck…ck…ck…. Na’udzubillah.
Padahal, Allah kan sudah memberikan kemudahan dengan cukup ber-tayamum
saja dan sholat dengan kondisi duduk saja dan menghadap ke mana kendaraannya
melaju. Bukankah Allah sudah ngasi rukhsokh? Dan yang lebih
mengherankan lagi, justru yang ngelakuin sholat subuh dengan tayamum
malah dipandang aneh! Padahal sejak sekolah dasar hingga tingkat perguruan
tinggi sudah diajarkan tentang hal ini. Apakah hanya sekedar teori sajakah?
Kenapa lebih mengherankan orang yang sholat dengan tayamum dari pada orang yang
tidak melaksanakan sholat?
Ust. Yusuf Mansur
Posting Komentar