Manusia hanya dapat mengharapkan pertolongan yang haqiqi dari Allah
Azza Wa Jalla. Tidak dapat menggantungkan diri kepada makhluk. Hanya Allah
Rabbul Alamin yang berhak untuk dimintai pertolongan ‘Iyyaka nasyta’in’,
datangnya pertolongan itu hanyalah dari Rabb semata.
Manusia dan kelompok yang menggantungkan hidupnya kepada
makhluk lainnya, pasti akan mendapatkan dirinya terjatuh ke dalam lembah
kehinaan dan kesesatan belaka.
Diantara pintu yang akan mengantarkan pintu rezeki, dan
menjauhkan dari kesempitan hidup adalah :
1.Membaca “la hawla wala quwwata illa billah”.
Barang siapa yang lambat rezekinya hendaklah banyak
mengucapkan la hawla wala quwwata illa billah (HR.At-Tabrani.
2.Membaca “La ilaha illallahul malikul haqqul mubin”.
Barangsiapa yang membaca “La ilaha illallahul malikul
haqqul mubin”, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi
penenteram dari rasa takut dalam kubur”. (HR. Abu Nu’aim dan Ad-Dailami).
3.Melanggengkan Istighfar.
“Barangsiapa melanggengkan istighfar, niscaya Allah
mengeluarkan dia dari segala kesusahan dan memberikan dan memberikan dia rezeki
dari arah yang tidak diduganya”. (HR.Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
4.Membaca Surah Al-Ikhlas.
“Barangsiapa yang membaca surah al-Ikhlas ketika masuk
rumah, maka (berkah bacaan) menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan
tetangganya”. (HR.Tabrani).
5.Membaca surah al-Waqi’ah
“Barangsiapa membaca surah al-Waqi’ah setiap malam, maka
tidak akan ditimpa kesempitan hidup”. (HR. Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
6.Memperbanyak Shalawat atas Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam.
Ubay bin Ka’ab meriwayatkan , bila telah berlalu sepertiga
malam, Rasulullah Shallahu Alaihi Wa Sallam berdiri seraya bersabda, “Wahau
manusia, berzikirlah mengingat Allah. Akan datang tiupan (sangkakala kiamat),
pertama kemudian diiringi tiupan keuda. Akan datang kematian dan segala
kesulitan yang ada di dalamnya”.
7.Membaca “Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adzhim.
..dari setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih
kepada Allah Ta’ala sampai diberikan untukmu sampia hari Kiamat yang pahala
tasbihnya itu diberikan untukmu”. (HR.Al-Mustaqfiri dalam Ad-Da’wat, dinukilkan
dari Ihya Ulumuddin al-Ghazali).
Sementara itu, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ada beberapa
orang musyrik yang telah berbuat maksiat dan dosa, yaitu mereka membunuh dan
berzina. Maka, mereka menghadap Rasulullah untuk bertobat. Mereka pun bertanya
kepada beliau, apakah akan diterima tobat mereka? Maka, turunlah ayat ini yang
menerangkan hendaknya jangan berputus asa untuk terus mencari ampunan Allah
Rabbul Alamin.
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha
Pengampun, Maha Penyayang”. (Al-Qur’an : Az-Zummar : 53).
Semoga Allah Azza Wa Jalla memberikan rezeki dan
melapangkan jalan hidup kaum muslimin, dan jauhkan dari jalan-jalan setan, yang
selalu akan menyesatkan. Wallahu’alam.
Ust.
Mashadi
Posting Komentar