Imam Husein menyandang banyak gelar, seperti ar-Rasyid,
al-Wafi, az-Zaki, Beliau As dilahirkan di Madinah pada tanggal 3 Sya’ban tahun
ke-3 H (Tarikh Ibn Asakir, Maqatil Ath-Thalibiyyin, Usdul-Ghabah dan Majma’
az-Zawa’id), atau pada tahun ke-4 H (Al-Isti’ab dan Al-Kafi).
Ketika mendengar bahwa putrinya, Sayyidah Fathimah telah
melahirkan bayi yang dinanti-nanti itu, Rasulullah, sebagaimana disebutkan
dalam I’lam Al-Wara, segera bergegas ke rumah menantunya, Ali as. Sesampainya
di sana, Beliau meminta Asma binti Umays, wanita yang mengabdikan dirinya
sebagai pembantu Fathimah, untuk menyerahkannya. Nabi pun menggendongnya lalu
membungkusnya dengan sepotong kain putih lalu mendekapnya, kemudian
mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri bayi yang
berpendar-pendar itu.
Tiba-tiba raut wajah manusia teragung itu menampakkan
kesedihan dan matanya melinangkan air bening. Ketika ditanya sebabnya oleh
Asma’, beliau menjawab: “Hai Asma’, ia akan dibunuh oleh gerombolan pembangkang
setelah wafatku. Allah tidak akan memberikan syafaatku kepada mereka.”
2. Ali Akbar Bin Hussain
Ali Akbar bin Al-Husain as, dengan julukan Abul Hasan,
Seorang pemuda mulia dan gagah berani dari keturunan Abu Thalib. Ibunya bernama
Laila binti Abi Murrah (Qurrah) bin ‘Urwah (’Amr) bin Mas’ud bin Mughits
(Ma’bad) Al-Tsaqafi. Ibu Laila bernama Maimunah binti Abu Sufyan bin Harb. Saat
itu beliau berumur 27 tahun. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau ( Ali
Akbar ) telah menikah dengan seorang wanita bekas budak. Beliaulah orang
pertama dari Bani Hasyim yang terbunuh dalam peristiwa Karbala oleh tusukan
pedang Murrah bin Munqidz bin Nu’man Al-’Abdi, pada saat membela dan
membentengi ayahnya dari serangan musuh. Para sahabat setia Imam Husein as..
segera mengejar Murrah dan menghabisinya dengan sabetan pedang mereka. Menurut
riwayat, beliau lahir pada masa khilafah Utsman bin Affan. Para ahli sejarah
menyebutnya Akbar untuk membedakannya dari adik beliau Ali Zainal Abidin dan
Ali Ashghar.
Imam Al Husein As berkata mengenai Putranya Ali Akbar : ”
Ya Allah, saksikanlah aku mengirim kepada kaum itu orang yang paling mirip
dengan NabiMu dari sisi rupa, akhlak dan tutur katanya. . Dialah obat kerinduan
kami kepada Nabi-Mu. Dengan memandanginya kami dapat mengobati kerinduan itu ”
{maqtal Khawarizmi} [Al-Bidayah wa Al-Nihayah 8 hal. 185, Al-A’lam 4 hal. 277]
3a. Ali Asghar Bin Hussain
Ibunya bernama Rubab binti Imruul Qais bin ‘Adi bin Aus.
Bayi tersebut Syahid di bunuh secara Keji oleh Harmalah bin Kahil seorang Musuh
Allah dengan cara di panah. Usianya saat itu masih 6 Bulan, Namun tidak
menyurutkan Manusia berhati Iblis menaruh Iba pada seorang Bayi dan dengan Keji
memanahnya dengan Busur beracun.
3b. Abdullah Radhi bin Al Hussein
Dia adalah Abdullah bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib,
dari ibu yang bernama Ummu Ishak binti Thalhah. Riwayat mengatakan bahwa
Abdullah Radhi syahid dibunuh saat Imam Suci As selesai mengumandangkan Adzan
dan Iqomah di telinga suci bayi tersebut.
Masih diperlukan pengkajian mendalam mengenai Nama
keduanya, karena Simpang siur saksi yang melaporkan belum diperoleh kesatuan
keterangan ada berapa bayi di Karbala, Namun semua sepakat bahwa Putra Putra
kecil suci Imam Husein As Semua Syahid di Karbala, kecuali Imam Sajjad As yang
saat itu sedang sakit keras.
Ust. Romli
Posting Komentar