Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menolong Orang Yang Zhalim Dan Yang Di Zhalimi (2)

Menolong Orang Yang Zhalim Dan Yang Di Zhalimi (2)

Demikian pula diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, ketika Rasul shallallahu 'alaihi wasallam telah wafat , Ahnaf bin Qais Ra berkata: "Ketika aku keluar dengan pedangku, aku bertemu dengan Abu Bakrah Ra ". 

Abu Bakrah Ra (bukan Abubakar Ashhiddiq ra) adalah salah seorang sahabat yang diakui sebagai Al Arif billah, seseorang yang terkenal dan telah mencapai derajat yang tinggi dalam keilmuan dan keshalihannya di kalangan para sahabat, kemudian beliau bertanya kepada Ahnaf bin Qais: "wahai Ahnaf, engkau mau kemana?" 

Maka ia menjawab : "Aku mau menolong sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw", yang ketika itu sedang terjadi percekcokan dengan sayyidah Aisyah ummul mu'minin Ra dalam perang Jamal. Maka Abu Bakrah Ra berkata : "Berbalik dan pulanglah!!", maka ia berkata: "mengapa aku harus pulang, sedangkan aku ingin menolong sayyidina Ali", sayyidina Abu Bakrah terus mendesaknya untuk pulang dan berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


إِذَا تَوَاجَهَ الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِى النَّارِ

" Apabila dua orang muslim saling berhadapan dengan kedua pedangnya maka si pembunuh dan yang dibunuh sama-sama dineraka"


Maka ketika itu Abu Bakrah bertanya kepada Rasulullah: "wahai Rasulullah, sudah pasti orang yang membunuh dia di neraka, tapi yang dibunuh mengapa juga di neraka, apa kesalahannya?".Maka Rasulullah menjawab: "yang dibunuh pun telah bermaksud untuk membunuh temannya itu ", maka keduanya sudah memiliki niat untuk membunuh, padahal yang sedang bertikai adalah kelompok sayyidina Ali bin Abi Thalib dan kelompok sayyidah Aisyah Ra ummul mu'minin, tidak mungkin keduanya masuk ke dalam neraka dengan kejadian pertiakaian ini.
 

Di saat itu sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw sebagai Khalifah, dan ketika itu sayyidah Aisyah, sayyidina Zubair bin 'Awwam dan 'Amr bin Ash Radiyallahu 'anhum ajma'in, mereka ingin menuntut pembunuh sayyidina Utsman bin Affan yang bersembunyi memohon pertolongan kepada sayyidina Ali bin Abi Thalib dan jangan sampai mereka dibunuh, maka sayydina Ali berkata bahwa permasalahan sudah selesai, maka dua kelompok bertemu, kelompok sayyidina Ali bin Abi Thalib dan kelompok sayyidah Aisyah yang menuntut untuk segera mengadili orang yang membunuh sayyidina Utsman bin Affan


Maka sayyidina bin Abi Thalib meminta agar mereka tenang saja, karena kekhalifahan sudah diserahkan kepada sayyidina Ali maka dialah yang mengadili pembunuh sayyidina Utsman, maka kelompok sayyidah Aisyah pun tenang, namun orang yang membunuh sayyidina Utsman yang bersembunyi di dalam kelompok sayyidina Ali setelah melihat kejadian mereka tahu bahwa mereka akan diadili juga oleh sayyidina Ali, bukan justru dibebaskan, maka merekapun takut dan khawatir.


Akhirnya mereka menjadi profokator yang kemudian menyerang kelompok sayyidah Aisyah dan terjadilah peperangan dan kelompok sayyidah Aisyah yang kalah sehingga mereka bisa selamat, cara memprofokasi seperti ini sudah ada dari zaman Khulafa'ar rasyidin, maka pasukan orang-orang yang membunuh sayyidina Utsman bin Affan, kaum munafik itu menyerang kelompok sayyidah Aisyah dan merekapun membela diri dan terjadilah pertumpahan darah, tidak lama kemudian peperangan selesai dan sayyidina Ali bin Abi Thalib yang memenangkan peperangan itu, para sahabat enggan untuk memerangi sayyidina Ali karena dia adalah Babul 'Ilm (pintu ilmu), tetapi para sahabat ingin melindungi ummul mu'minin, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka disaat itu para sahabat yang lain bertanya: " wahai Khalifah, bagaimana dengan mereka yang kalah, kita tangkap saja mereka", maka sayyidina Ali marah mendengar hal itu, dan berkata: " siapa yang mau menangkap istri Rasulullah, siapa yang mau mengambil harta Rasulullah?!", semuanya terdiam. Akhirnya maslah pun terselesaikan dan tidak ada masalah lagi.


Hal ini sudah terjadi di masa lalu, kalau sudah terjadi hal yang seperti ini, maka pantaslah jika Abu Bakrah berkata kepada Ahnaf bin Qais untuk kembali pulang dan tidak ikut-ikutan dalam dalam percekcokan yang terjadi antara sayyidina Ali dan sayyidah Aisyah Ra, sayyidina Abu Bakrah mengetahui jika semakin banyak yang datang kesana, maka permasalahan akan semakin rumit.



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger