Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Sunnah Ab'ad Dalam Sholat

Sunnah Ab'ad Dalam Sholat

Sunnat-sunnat shalat ada dua macam: ada yang dilakukan sebelum shalat, adapula yang dilakukan ketika shalat.

Sunnat shalat yang dilakukan sebelum shalat adalah adzân dan iqâmah. Sedangkan sunnat shalat yang dikerjakan saat shalat ada dua macam, yaitu sunnat Ab‘âd dan sunnat Hay’ât.

Sunnat-sunnat Ab‘âd

1. Tasyahhud awal.
2. Duduk untuk membaca tasyahhud awal.
3. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw setelah tasyahhud awal.
4. Duduk untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
5. Membaca shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad saw setelah tasyahhud akhir.
6. Duduk untuk membaca shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad saw.
7. Membaca doa qunût di rakaat kedua shalat subuh dan di rakaat terakhir shalat witir yang dilaksanakan pada paruh kedua di bulan Ramadhan.
8. Berdiri untuk membaca doa qunut.
9. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw setelah bacaan qunut
10. Berdiri untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw
11. Membaca shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad saw (setelah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw dalam qunut).
12. Berdiri untuk membaca shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad saw tersebut.
13. Membaca shalawat kepada sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw
14. Berdiri untuk membaca shalawat kepada sahabat Nabi Muhammad saw
15. Mendoakan selamat terhadap Nabi Muhammad saw
16. Berdiri untuk mendoakan selamat terhadap Nabi Muhammad saw
17. Mendoakan selamat kepada keluarga Nabi Muhammad saw
18. Berdiri untuk mendoakan selamat terhadap keluarga Nabi Muhammad saw.
19. Mendoakan selamat terhadap sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
20. Berdiri untuk mendoakan selamat terhadap sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.

Qunût dilakukan setelah selesai membaca doa i'tidâl. Bacaan qunût bisa menggunakan kalimat-kalimat yang mengandung doa dan tsanâ’ (pujian) kepada Allah SWT. Namun yang lebih utama membaca bacaan qunût yang sudah masyhur, yaitu:

اَللَّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِىْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِىْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تّقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَِانَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ ْرَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّىِّ وَعَلَى أَ ِلهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ.

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kesehatan. Berilah aku kekuasaan sebagaiamana orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Berilah aku keberkahan pada segala apa yang telah Engkau berikan. Lindungilah aku dari keburukan sesuatu yang telah Engkau tetapkan. Karena, sesungguhnya Engkaulah yang memberi ketetapan dan tak dapat diberi ketetapan.Sesungguhnya tidaklah akan hina orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhiKebajikan Engkau selalu bertambah Ya Tuhan kami, dan Engkau Maha Luhur. Maka segala puji bagi-Mu atas sesuatu yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat, barakah dan salam kepada junjungan kami Nabi yang ummi dan segenap keluarga serta para sahabatnya.”

Di saat membaca qunût, sunnat mengangkat kedua tangan. Posisi telapak tangan lurus bahu, dengan jari-jari lebih tinggi dari telapak tangan. Kedua tangan bisa dipisah atau dikumpulkan, namun yang lebih utama adalah dikumpulkan[1].

Dalam shalat jamaah, seorang imam hendaknya mengganti dhamir mutakallim atau kata “aku” (اهدني dan bacaan lainnya) dalam bacaan doa qunut dengan dhamîr mutakallim ma’a al-ghair atau kata “kita” (اهدنا dan bacaan lainnya). Sedangkan makmum tidak usah membaca qunût, melainkan mengamini qunût-nya imam. Baru ketika imam membaca:  فَإِنَّكَ تَقْضِى sampai pada kalimat: اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ إِلَيْكَ makmum juga sunnat membacanya dengan suara pelan. Setelah membaca doa qunut tidak disunnahkan mengusapkan tangan ke wajah.

Sunnat-sunnat ab’ad yang disebutkan di atas, apabila tidak dikerjakan maka sunnat diganti dengan sujud sahwi. Yaitu sujud dua kali yang dilakukan setelah membaca doataysahhud akhir dan sebelum salam. Cara sujud sahwi sama dengan sujudnya shalat. Sementara duduk di antara dua sujud sahwi sama dengan duduk di antara dua sujudnya shalat dalam kewajiban dan kesunnatannya. Menurut sebagian pendapat, bacaan sujudnya yaitu:

سُبْحَانَ مَنْ لاَيَنَامُ وَلاَ يَسْهُو ×3

Artinya: Mahasuci Dzat yang tidak pernah tidur dan lupa.

Bacaan tersebut dibaca jika meninggalkan sunnat ab’ad dikarenakan lupa. Bedahalnya jika memang sengaja meninggalkan, maka sunnat membaca istighfâr.




Sumber: Buku Shalat itu Indah dan Mudah (Buku Tuntunan Shalat) Diterbitkan oleh Pustaka SIDOGIRI Pondok Pesantren Sidogiri
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger