1. Tidaklah sebaiknya (sebagai
seorang yang murid) kamu hanya berpuasa pada bulan Ramadhan saja lalu kamu
tinggalkan puasa sunnah dan amalan yang ditujukan untuk mendapatkan tingkatan
yang tinggi di sorga, sehingga kamu menyesal nantinya ketika memandang posisi
orang-orang yang berpuasa di sorga, seperti kamu memandang bintang-bintang yang
tinggi, mereka tinggal di tempat yang sangat mulia.
2. Hari-hari mulia yang ditegaskan oleh riwayat-riwayat sebagai hari yang berkeutamaan dan berpahala besar apabila berpuasa di dalamnya.
Yaitu: hari Arafah untuk orang yang
tidak melaksanakan Haji, hari Asyura (10 Muharram), 10 hari pertama bulan Dzul
Hijjah, 10 hari pertama bulan Muharram, bulan Rajab, Syaban, puasa pada
bulan-bulan Haram merupakan keutamaan, yaitu bulan Dzul Qadah, Dzul Hijjah,
Muharram dan Rajab, satu menyendiri dan tiga berurutan. Inilah hari-hari
dianjurkan puasa dalam setahun.
Adapun puasa dalam setiap bulan
adalah: awal bulan, tengah bulan dan akhir bulan, hari-hari putih yaitu tanggal
13, 14 dan 15, adapun puasa mingguan adalah hari Senin, Kamis dan Jumat. Dosa
mingguan dihapus dengan puasa Senin, Kamis dan Jumat. Dosa bulanan dihapus
dengan puasa awal bulan, pertengahan bulan, akhir bulan dan hari-hari putih dan
dosa tahunan dihapus dengan semua puasa di atas.
3. Jangalah kamu kira, ketika kamu puasa, bahwa puasa adalah meninggalkan makan dan minum dan berhubungan suami istri saja.
Rasulullah SAW bersabda Banyak orang
yang puasa tapi sejatinya puasanya hanya lapar dan dahaga. Kesempurnaan puasa
juga dengan menjaga anggota tubuh semuanya dari apa yang dibenci Allah SAW.
Seperti halnya kamu harus menjaga matamu dari melihat pemandangan yang tercela,
menjaga lisanmu dari berbicara yang tidak perlu, menjaga telingamu dari
mendengarkan yang diharamkan Allah.
Orang yang mendengarkan adalah mitra
dari yang berbicara, maka termasuk pelaku Ghiibah. Begitu juga kamu harus
kendalikan semua anggota tubuhmu seperti kamu mengendalikan perut dan
kemaluanmu. Dalam sebuah hadist disebutkan Lima perkara yang membatalkan puasa,
yaitu bohong, membicarakan orang lain, adu domba, sumpah palsu dan melihat
dengan syahwat.
Rasulullah SAW juga bersabda Puasa
adalah pengendali, apabila kalian berpuasa maka jangan berbuat dosa, jangan
berbuat kefasikan, jangan berbuat bodoh, apabila seseorang datang ingin
memerangi atau mengajak perang mulut, hendaklah ia berkata bahwa saya sedang
puasa.
4. Kamu juga harus berusaha untuk berbuka dengan makanan yang halal, jangan berlebih-lebihan sehingga melebihi apa yang biasanya kamu makan pada malam hari, maka tidak ada bedanya kalau kamu makan kebiasaan dua porsi dalam satu kali makan.
Sesungguhnya tujuan dari puasa
adalah mengendalikan hawa nafsu dan melemahkan kekuatan nafsumu agar kamu kuat
dalam menjalankan ketaqwaan. Kalau kamu makan pada malam hari dengan porsi
sebanyak apa yang biasanya kamu lewatkan pada siang hari, maka tidak ada
gunanya puasamu, kamu juga telah memberatkan pencernaanmu. Tidak ada perut yang
dibenci Allah kecuali perut yang kepenuhan dengan perkara halal, bayangkan
kalau itu kepenuhan dengan perkara haram?
5. Setelah kamu pahami makna puasa, maka perbanyaklah berpuasa semampumu, sesunggunya puasa adalah landasan dari semua ibadah dan pembuka bagi kedekatanmu kepada Allah.
Rasulullah SAW bersabda: Allah
berfirman semua perkara baik akan diberi imbalan dengan 10 kali lihar sampai
700 kali lipat kecuali puasa, sesunggunnya itu hanya untukKu dan Akulah yang
akan menentukan balasannya.
Rasulullah SAW juga bersabda Demi Dzat yang
memiliki diriku di Tangannya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih
wangi di mata Allah dari aroma misik, Allah SWT berfirman Dia telah
meninggalkan syahwatnya, makananya, minumannya demi Aku, puasa adalah untukKu
dan Aku yang berham membalasnya. Rasulullah SAW bersabda Di sorga ada pintu
yang disebut Rayyan, pintu itu hanya boleh dimasuki orang-orang yang suka
berpuasa.
Sumber: Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali
Posting Komentar