Ketika sedang beristirahat datanglah
Malaikat kepada Nabi Ilyas AS, Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya.
Mendengar berita itu, Nabi Ilyas AS menjadi sedih dan menangis.
“ Mengapa engkau bersedih?” tanya Malaikat maut.
“ Tidak tahulah.” Jawab Nabi Ilyas AS.
“Apakah engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut
menghadapi maut ?” tanya Malaikat.
“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali karena aku menyesal
tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus
berzikir memuji Allah, ” jawab Nabi Ilyas AS.
Saat itu Allah SWT lantas menurunkan wahyu
kepada Malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada
Nabi Ilyas AS berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS ingin terus
hidup semata-mata karena ingin berzikir kepada Allah SWT. Maka berzikirlah Nabi
Ilyas AS sepanjang hidupnya.
“ Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta
berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti. ” Firman Allah SWT.
Nabi Isa Alaihissalam
Al-Qur’an menerangkan dalam surat AnNisaa’ ayat 157 bahwa
Nabi Isa AS tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang
mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT
seperti Nabi Isa AS (sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah
muridnya yang berkhianat yang bernama Yudas Iskariot) dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul
Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,
benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. (An Nisaa’ : 157)
Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah SWT
dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah
SWT yang tahu tentang hal ini. AlQur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini. ”Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana (An Nisaa’ :158).
Dari berbagai sumber diantaranya Kitab “ Baidai’iz - Syeikh Muhammad bin
Ahmad bin Iyas dan Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis - Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri
Posting Komentar