Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan

Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan

Ada banyak kebiasaan kita yang jauh dari nilai-nilai sunnah Nabi seperti sunnah mencuci tangan walaupun Imam Baihaqi dalam Adabus Syar'iyyah mengatakan, “Hadits tentang mencuci tangan sesudah makan adalah hadits yang berstatus hasan dan tidak terdapat hadits yang shahih tentang mencuci tangan sebelum makan", tetapi tidak ada salahnya kita mencuci tangan sebelum makan dan bahkan dianjurkan. Mencuci tangan sebelum makan memang sering kita jalankan. Namun, tata cara yang salah dalam mencuci tangan malah bisa berakibat fatal .

Kebiasaan di negeri ini adalah sebelum makan adalah mencuci tangan di dalam kobokan . Tidak jarang dalam suasana makan-makan bersama, satu kobokan dipakai ber ramai-ramai.

Terlepas cara demikian adalah cara mencuci tangan yang salah menurut sunnah, karena menurut tuntunan Nabi, cara mencuci tangan yang benar adalah dengan mengucurkan air ke tangan dan bukannya memasukkan tangannya ke dalam air .

Mencuci di kobokan ber ramai - ramai (misalnya saat buka bersama atau sahur bareng) akan memungkinkan timbulnya dua akibat yang berbahaya :

1. Air dalam kobokan terkontaminasi penyakit yang tersembunyi dalam jemari tangan yang dimasukkan kedalamnya. Bisa jadi tangan-tangan yang kemudian ikut menggunakan kobokan itu sesudahnya akan ikut tercemari penyakit yang ada di dalamnya.

 2. Air dalam kobokan yang Cuma sedikit itu bisa menjadi najis jika ada tangan yang dimasukkan ke dalamnya membawa najis pula .

Dahulu kala datanglah ke Jawa seorang Auliya besar dari negeri Hadhramut yaman . Beliau dapati kebiasaan penduduknya yang akan makan bersama-sama selalu menggunakan kobokan yang dipakai bersama-sama pula .

Maka beliau dengan halus menolak mengikuti kebiasaan itu dan berkata,“ Hal seperti ini menselisihi sunnah Nabi . Terkadang diantara tangan yang dimasukkan itu membawa najis yang ma'fu (dimaafkan) .

Namun ,dengan ia masukkan tangannya ke dalam air kobokan yang sedikit itu , malah menjadikan najis tangannya serta air kobokannyanya. Sehingga orang-orang yang membasuh tangannya kemudian , mereka itu berarti membasuhnya dengan air yang telah menjadi najis . Adapun yang benar adalah tangan-tangan itu di guyuri air sebagaimana Sunnah Nabi SAW.

Sedangkan, mencuci tangan setelah makan, maka Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang tidur dalam keadaan tangannya masih bau daging kambing dan belum dicuci, lalu terjadi sesuatu, maka janganlah dia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).


PISS-KTB dan beberapa sumber lain 
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger