Rosulullah SAW pernah bersabda yang artinya: barang
siapa yang ingin hafal segala ilmu yang dipelajarinya, maka hendaklah ia
melazimkan lima perkara
1. Sholat malam walau hanya 2 roka’at sekalipun
2. Selalu dawam wudhu’
3. Bertaqwa kepada Allah dan Rosulnya zhohir dan bathin
4. Makan dan minum karena taqwa kepada Allah bukan karena syahwat
5. Selalu bersiwak
Dan sabdanya lagi yang artinya:
kebaikan dunia dan akhirat itu ada pada ilmu dan kemuliaan dunia dan akhirat
itu ada pada ilmu dan seorang yang Alim itu lebih besar keutamaannya disisi
Allah dibandingkan dengan seribu orang Syahid maka yang dimaksud dengan Alim
disini adalah orang yang Alim yang ia beramal dengan ilmunya dengan ikhlas
Dan sabdanya lagi yang artinya:
Sesungguhnya Allah SWT menciptakan dibawah Arasy suatu kota yang tertulis di
pintunya kalimat barang siapa mendatangi Ulama’ maka seolah-olah ia mendatangi
Nabi-nabi.
Maka karena itulah Rosulullah SAW
bersabda: Duduk sesaat disisi Ulama’ lebih aku cintai daripada beribada seribu
tahun. Ulama’ yang dimaksud adalah Ulama’ akhirat yang mengamalkan ilmunya
dengan ikhlas dan hanya mengharapkan Ridho Allah dan Rosulnya bukan Ulama’
dunia yang mementingkan dunia serta harta bendanya.
Dan sabdanya lagi yang artinya:
Tidaklah daripada seorang Mukmin yang ia bersedih dengan meninggalnya seorang
Alim kecuali Allah SWT menuliskan baginya pahala seribu orang Alim dan seribu
orang Syahid
Dan sabdanya lagi yang artinya:
Kelak akan datang suatu masa pada zaman umatku yang mana mereka lari daripada
Ulama’ dan Fuqoha’, maka Allah SWT menurunkan kepada mereka 3 bala yang sangat
besar
1. Allah angkat keberkatan didalam kehidupan mereka
2. Allah mengutus kepada mereka pemimpin-pemimpin yang zholim
3. Apabila mereka mati maka mati tanpa membawa iman
Wahai ikhwan dan akhwat fillah, inilah sebagian
kecil daripada hadist Nabi Muhammad SAW berkenaan tentang mulianya ilmu dan
Ulama’ yang Arif Billah kita sadar bahwa mereka adalah pewaris para Nabi dan
Rosul mereka adalah pelita dunia ini dan amat celakalah bagi kita yang menjauhi
mereka dan mencela mereka. Semoga kita selalu menjadikan diri kita pembantu dan
melayani para Ulama’ seperti para Sahabat Nabi yang selalu mendampingi
perjuangan Nabi SAW walaupun dengan tetesan darah.
Dikutip dari Kitab Durratun Nasihin oleh Habib Riza Al Hamid
Posting Komentar