رُوِيَ
أَنَّ فِرْعَوْنَ قَبْلَ أَنْ يَدَّعِيَ الْإِلَهِيَّةَ بَنَى قَصْرًا وَأَمَرَ أَنْ
يُكْتَبَ " بِسْمِ اللَّهِ " عَلَى بَابِهِ الْخَارِجِ ، فَلَمَّا ادَّعَى
الْإِلَهِيَّةَ وَأَرْسَلَ إِلَيْهِ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَدَعَاهُ فَلَمْ يَرَ
بِهِ أَثَرَ الرُّشْدِ قَالَ : إِلَهِي كَمْ أَدْعُوهُ وَلَا أَرَى بِهِ خَيْرًا ،
فَقَالَ تَعَالَى : يَا مُوسَى ، لَعَلَّكَ تُرِيدُ إِهْلَاكَهُ ، أَنْتَ تَنْظُرُ
إِلَى كُفْرِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَى مَا كَتَبَهُ عَلَى بَابِهِ ،
وَالنُّكْتَةُ
أَنَّ مَنْ كَتَبَ هَذِهِ الْكَلِمَةَ عَلَى بَابِهِ الْخَارِجِ صَارَ آمِنًا مِنَ
الْهَلَاكِ وَإِنْ كَانَ كَافِرًا ، فَالَّذِي كَتَبَهُ عَلَى سُوَيْدَاءِ قَلْبِهِ
مِنْ أَوَّلِ عُمْرِهِ إِلَى آخِرِهِ كَيْفَ يَكُونُ حَالُهُ ؟
Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Fir'aun
sebelum mengaku-ngaku sebagai tuhan dia membangun sebuah gedung dan
memerintahkan menulis kalimat " bismillah " pada pintu luarnya. Ketika dia mengaku sebagai
tuhan dan Allah mengutus Nabi Musa alaihis salaam dan mendakwahinya maka tidak terlihat adanya
bekas petunjuk maka Nabi Musa berkata, " Wahai Tuhanku, sampai kapankan aku mendakwahi dia
sedangkan aku tidak melihat kepadanya kebaikan sama sekali "
Allah ta'ala berfirman, “Wahai Musa, mungkin engkau mengharapkan kehancurannya, engkau melihat kepada
kekufurannya sedangkan Aku melihat pada apa yang ditulis pada pintunya."
Faedah,
bahwa sesungguhnya barang siapa yang menulis kalimat ini (bismillah) pada pintu
luarnya maka menjadi aman dari kerusakan walaupun pemiliknya orang kafir, maka orang
yang menulis kalimat ini (bismillah) dalam relung hatinya mulai dari awal umur
sampai akhirnya, bagaimanakah keadaanya ?
أَنَّ
نُوحًا عَلَيْهِ السَّلَامُ لَمَّا رَكِبَ السَّفِينَةَ قَالَ : ( بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا
وَمُرْسَاهَا ) [ هُودٍ : 41 ] فَوَجَدَ النَّجَاةَ بِنِصْفِ هَذِهِ الْكَلِمَةِ ،
فَمَنْ وَاظَبَ عَلَى هَذِهِ الْكَلِمَةِ طُولَ عُمْرِهِ كَيْفَ يَبْقَى مَحْرُومًا
عَنِ النَّجَاةِ ؟
وَأَيْضًا
أَنَّ سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلَامُ نَالَ مَمْلَكَةَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ بِقَوْلِهِ
: ( إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ )
[ النَّمْلِ : 30 ] فَالْمَرْجُوُّ أَنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَالَهُ فَازَ بِمُلْكِ الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ
Sesungguhnya Nabi Nuh alaihis salam ketika
menaiki bahtera mengucapkan, " dengan menyebut nama Allah di waktu
berlayar dan berlabuhnya " (QS
Hud ayat 41) kemudian nabi Nuh selamat dengan membaca
setengah kalimat ini, maka barang siapa yang melanggengkan membaca kalimat ini
sepanjang umurnya bagaimana bisa tetap terhalang dari keselamatan ?
Dan juga sesungguhnya Nabi Sulaiman alaihis salaam memperoleh kerajaan
dunia dan akherat dengan ucapan beliau " Sesungguhnya (surat) itu dari
SuIaiman yang isinya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pengasih lagi
maha penyayang "sebagaimana
dijelaskan dalam Surat an Naml ayat 30.
Maka yang diharapkan bahwa sesungguhnya seorang hamba ketika
mengucapkannya adalah mendapatkan keberuntungan berupa kerajaan dunia dan
akherat. Wallohu
a'lam.
Dinukil dari kitab Tafsir Mafatihul Ghoib
Imam Fakhruddin Ar Razi oleh PISS KTB
Posting Komentar