Sebagian dari orang-orang yang
mengaku ahli ilmu telah menganggap ingkar perbuatan tersebut, menuduh
orang-orang yang melakukannya telah berbuat bid'ah dan melakukan penyimpangan
terhadap agama karena doa takdir dianggap ada kesalahan ilmiah yaitu meminta
penghapusan dan penetapan dari Ummul Kitab. Padahal kedua hal tersebut tidak
ada tempat bagi penggantian dan perubahan.
Tanggapan mereka ini kurang tepat,
sebab dalam syarah kitab hadist Arbain Nawawi diterangkan bahwa takdir Allah SWT
itu ada empat macam:
1. Takdir yang ada di ilmu Allah
Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:
لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا
"Tiada Allah mencelakakan
kecuali orang celaka, yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah Taala
bahwa dia adalah orang celaka."
2. Takdir yang ada dalam Lauhul
Mahfudh
Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah dalam surat
ar-Ra'du ayat 39 yang berbunyi:
يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ
وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ.
"Allah menghapuskan apa yang
Dia kehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat
Ummul Kitab (Lauhul Mahfudz)."
Dan telah diriwayatkan dari Ibnu
Umar, bahwa beliau mengucapkan dalam doanya yaitu "Ya Allah jika engkau
telah menetapkan aku sebagai orang yang celaka maka hapuslah kecelakaanku, dan
tulislah aku sebagai orang yang bahagia".
3. Takdir dalam kandungan
Yaitu
malaikat diperintahkan untuk mencatat rizki, umur, pekerjaan, kecelakaan, dan
kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan tersebut.
4. Takdir yang berupa penggiringan
hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu yang telah ditentukan.
Takdir
ini juga dapat diubah sebagaimana hadits yang menyatakan: "Sesungguhnya
sedekah dan silaturrahim dapat menolak kematian yang jelek dan mengubah menjadi
bahagia."
Dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW pernah bersabda,
إنَّ الدُّعَاءَ وَالبَلاَءَ بَيْنَ
السَّمَاءِ والاَرْضِ يَقْتَتِلاَنِ وَيَدْفَعُ الدُّعَاءُ البَلاَءَ قَبْلَ أنْ
يَنْزِلَ.
"Sesungguhnya doa dan bencana
itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang; dan doa dapat menolak
bencana, sebelum bencana tersebut turun."
Azmika PISS-KTB
Posting Komentar