"Yang mencari ilmu tanpa sanad
adalah bagaikan pencari kayu bakar di malam hari yang gelap dan membawa pengikat
kayu bakar yang padanya ular berbisa yang mematikan dan ia tak mengetahuinya”,
Berkata Imam Atsauri,
“Sanad adalah senjata orang mukmin, jika kau tak
punya senjata maka bagaimana kau akan melawan kejahatan?”
Dan berkata Ibn Mubarak,
“Ilmu tanpa sanad bagaikan orang yang menaiki loteng
tanpa tangga, dan Allah telah memuliakan ummat ini dengan sanad, dan menjadikannya kekhususan diantara
hamba-hamba Nya”. (Faidhul Qadir oleh Imam Abdurrauf Al Manawiy.Juz 1 hal 433)
Maka ambillah guru yang mempunyai sanad, sanad gurunya yang bersambung kepada para
Imam dan Rasul SAW.
Lalu jika seorang berpedoman pada buku, maka jika buku itu salah cetak, atau ia
salah faham, atau buku itu penjelasannya ringkas hingga menimbulkan arti pada
diri kita yang berbeda dengan maksud si penulis, maka siapa yang akan bertanggungjawab?
Kita Ahlussunnah Waljamaah Ala Madzahib Al Arba’ah mempunyai sanad dalam segala
hal ibadah kita. Diantara mereka ada yang menyalahkan seluruh madzhab, karena 4 madzhab besar
berbeda dengan mereka, mereka memisahkan diri dari shaf jamaah muslimin.
Dan Rasul SAW telah bersabda, “Barangsiapa yang memisahkan diri sejengkal
dari jamaah muslimin, lalu ia wafat (sebelum bertobat) maka ia mati dalam kematian
Jahiliyah” (Shahih Bukhari).
Mari, pastikan Guru-guru kita, Ustadz-ustadz mempunyai sanad keilmuan yang
sambung menyambung sampai ke Rasulullah SAW.
M. Syafi’i
Posting Komentar