Anak adalah amanah dari Allah Subahânahu wata‘âla yang harus dijaga dan dididik sebaik mungkin. Disamping mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi, seorang anak juga memiliki hak-hak yang harus dilaksanakan oleh orang tuanya. Diantara hak anak adalah diajari membaca al-Qur’an. Selain itu orang tua harus menyiapkannya menjadi generasi qur‘ani yang kelak akan mengibarkan panji-panji Islam.
Namun bukan berarti tidak ada jaminan yang dihadiahkan terhadap
orang tua yang dengan sungguh-sungguh mengajari anaknya mutiara-mutiara
al-Qur’an. Sebagaimana tercermin dalam kisah berikut ini.
Abdullah bin Samurah meriwayatkan, pada suatu ketika seorang
lelaki dari pelosok desa mendatangi Nabi Sallallâhu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Apa yang diperoleh orang tua yang
mengajari anaknya membaca al-Qur’an?”
Rasul pun menjawab, “Pahala Kalamullâh tak ada batasnya.”
Tak lama kemudian datanglah Malaikat Jibril ‘alaihissalâm, Nabi pun menanyakan perihal pertanyaan lelaki
tersebut. Namun jawaban Jibril sama dengan jawaban Beliau Sallallâhu ‘alaihi
wasallam. Lalu Jibril pun naik
ke langit dan menanyakan Izrail ‘alaihissalâm, akan tetapi jawabannya pun sama dengan jawaban Nabi.
Pada akhirnya Malaikat Jibril ‘alaihissalâm mendapat mandat untuk menyampaikan wahyu kepada kekasih-Nya.
Jibril pun turun mendatangi Nabi Sallallâhu ‘alaihi wasallam guna menyampaikan salam dari Allah Subahânahu
wata‘âla, “Pahala mereka sama
dengan orang yang:
Menunaikan Haji dan Umrah sepuluh ribu kali,
Memerdekakan sepuluh ribu budak dari keturunan Nabi Ismail ‘alaihissalâm ,
Berperang sebanyak sepuluh ribu kali,
Memberi makan dan baju pada miskin papa yang kelaparan,
Pahala itu akan tetap bersamanya selama ia dalam kubur, serta
dapat menambah berat timbangan amal baiknya, ia juga akan melewati jembatan Shiratal Mustaqim bak kilat. Selain itu, al-Quran tidak akan
meninggalkannya sampai ia memperoleh suatu kekeramatan melebihi apa yang ia
inginkan. Wallahu a’lam.
Ust. Muhyi Lathif
Posting Komentar