Menurut
Imam Suyuthi Umur umat Islam adalah jumlah
umur dunia dikurangi dengan umur-umur
Nabi/Rasul sejak Nabi Adam alaihi
salam hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW. Perhitungan umur umat Islam menurut beliau
terdiri dari 3 bagian yaitu:
(1)
Perhitungan umur dunia
(2)
Perhitungan umur umat-umat yang terdahulu sejak Nabi Adam hingga diutusnya Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam
(3) Perhitungan jarak waktu sejak ditutupnya
pintu taubat (yaitu sejak matahari
terbit di barat) hingga ketika Tiupan
Pertama sangkakala kiamat.
Dimana
kemudian akan didapat rumus bahwa: Umur
umat Islam = [1. Umur dunia] – [2. Umur umat terdahulu] – [3. Jarak waktu]
(1)
Perhitungan umur dunia
Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hari yang terbit matahari padanya yang
paling baik adalah hari jumat, pada hari
itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, pada hari itu pula ia
dikeluarkan darinya, dan tidak akan
terjadi hari kiamat kecuali pada hari
jumat. [HR. Muslim, Tirmizi & Ahmad]
Dari hadis diatas diketahui bahwa perhitungan umur
dunia dihitung sejak dikeluarkannya Nabi Adam alaihis salam ke bumi hingga saat kiamat adalah dari hari Jumat ke hari Jumat, yaitu
berlalu selama 1 minggu akhirat (7 hari akhirat).
Sedangkan
dalam Al Quran surah 32 As Sajdah ayat 5 yang berbunyi: “Dia
mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-NYA dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu”. Maka dapat
diketahui bahwa 1 (satu) hari disisi Allah itu adalah 1000 tahun dunia. Jadi
umur dunia adalah 7000 tahun.
(2)
Perhitungan umat yang terdahulu
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita)
Rasulullah sollallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan Nuh
adalah 1000 tahun, dan antara Nuh dengan
Ibrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, dan antara Musa dengan Isa adalah 1500
tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi
kita adalah 600 tahun. [HR. Hakim]
Jadi
dapat dihitung bahwa masa (umur umat terdahulu) adalah 1000 + 1000 + 700 + 1500
+ 600 = 4800 tahun. Nabi
Adam adalah manusia pertama, sehingga umur dunia tidak dihitung dari
tahun sebelum Adam, melainkan dihitung sejak beliau diturunkan ke bumi.
(3)
Perhitungan waktu antara terbitnya matahari dari arah barat hingga ditiupnya
sangkakala kiamat
Hadis-hadis yang
menerangkan tentang perhitungan waktu ini adalah:
1. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Manusia
akan menetap setelah terbitnya matahari
dari tempatnya terbenam selama 120 tahun.” (Hadits sohih mauquf riwayat Ahmad, Thabrani, Ibnu
Abu Syibah dan Abdul Razzaq, Al Haitsami mengatakan para perawinya wara' dan
terpercaya)
2. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan
itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.
Mereka bertanya lagi: 40 bulan? Ia
menjawab (kembali): Aku tidak dapat
menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40
tahun? Ia (kembali) menjawab : Aku tidak dapat
menyebutkan. Kemudian ALLAH menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat
tumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu
bagian tubuh manusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun
kembali pada hari kiamat. (HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah,
Ahmad & Malik)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Allah mengumpulkan orang-orang yang awal dan orang-orang yang yang terakhir
pada suatu hari yang dimaklumkan yaitu
selama 40 (empat puluh) tahun dalam
keadaan menengadah dan membeliakkan kedua mata mereka ke langit untuk
menunggu keputusan pengadilan dan Allah
akan turun dalam lindungan awan-awan.(Hadis hasan riwayat Adz Dzahabi)
4. Dalam suatu hadis sohih (dari Saad bin Abi
Waqash) dikatakan bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah
bersabda: Hari dimana manusia akan berdiri menghadap Tuhan semesta alam adalah
selama setengah hari. (Beliau menerangkan Al Quran surah ke-83 Al
Muthaffifin).
Sudah kita ketahui bahwa setengah hari akhirat
adalah 500 tahun. Hal ini bersesuaian dengan hadis Bukhari dan Muslim yang
mengatakan bahwa “Kaum fakir miskin akan memasuki sorga sebelum orang- orang
kaya selama setengah hari yaitu selama
500 tahun. Perhitungan waktu menjelang
al sa'ah (kiamat) adalah sebagai berikut:
1. Dihitung sejak terbit matahari dari arah
Barat adalah karena setelah perkara itu terjadi maka tidak ada lagi dosa yang diampuni, segala pintu tobat ditutup, dan tidak diterima lagi
syahadat. Artinya tidak ada lagi
Islam.
2. Dan diakhiri hingga manusia berdiri di padang
Mahsyar menghadap Allah adalah karena saat itu manusia baru dibangkitkan dari
kubur dan belum dihisab.
3.
Dari hadis-hadis di depan, maka kita ketahui jarak waktu:
Matahari dari arah barat ~ tiupan pertama =
120 tahun
Tiupan pertama ~ tiupan kedua = 40 tahun
Tiupan kedua ~ kebangkitan seluruh manusia =
40 tahun
Kebangkitan
~ perhisaban (penentuan sorga dan neraka) = 500 tahun
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jarak waktu dari
terbitnya matahari dari arah Barat hingga berdiri di padang Mahsyar adalah 120
+ 40 + 40 + 500 = 700 tahun
Kesimpulan
perhitungan Imam Suyuthi: Umur
dunia = umur umat terdahulu + umur umat Islam + masa hari akhir
Telah
kita ketahui bahwa:
Perhitungan umur dunia adalah 7000 tahun
Perhitungan umur umat-umat terdahulu adalah
4800 tahun
Perhitungan
masa sejak ditolaknya syahadat hingga kiamat adalah 700 tahun
Sehingga dapat dihitung, Umur umat Islam = 7000 – 4800 – 700 = 1500
tahun. Kemudian dikurangi dengan masa
kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga didapat bahwa sisa umur umat Islam adalah: 1500 – 23 = 1477 tahun
Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak diutusnya Nabi
Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam hingga
beliau wafat adalah 23 tahun, dimana 13 tahun beliau SAW berada di Makkah, kemudian
diperintahkan Allah untuk hijrah ke Madinah, disini beliau berdakwah hingga
beliau wafat selama 10 tahun. Dan penulisan taqwim Hijriah dihitung pada saat
beliau Hijrah.
Imam Suyuthi menambahkan dalam kitabnya yang
berjudul Al Kassaf ketika menerangkan
tentang keluarnya Imam Mahdi ‘alaihis
salam berkata: “Hadis-hadis hanya menunjukkan bahwa masa-masa (umur) umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun dan tambahannya sama
sekali tidak lebih dari 500 tahun. Jika
umur Islam = 1477 tahun, dan sekarang kita berada di tahun 2016 Masehi atau
1437 Hijriah. Maka sisa umur Islam
adalah: 1477 – 1437 = 40 tahun. “40
tahun adalah sisa umur umat Islam sejak masa ini.”
Hanya Allah yang mengetahuinya. Maka sebagai
manusia yang berakal dan beriman, sudah
sepantasnya kita bersiap siaga dengan memantapkan kesatuan ummah dan
memperbaiki segala amal ibadah.
Al-habib
Muhammad Rafiq Al-kaff.
Posting Komentar