Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Jangan Ceroboh Memilih Jodoh (1)

Jangan Ceroboh Memilih Jodoh (1)

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur kehidupan manusia secara proporsional, sehingga tidak satu pun ajaran yang telah ditetapkannya, kecuali membawa kemaslahatan bagi manusia itu sendiri. Sebagai makhluk biologis, sudah barangtentu mereka (manusia) membutuhkan pasangan hidup, untuk melampiaskan hasrat birahinya.

Dan demi kebaikan tatanan manusia, baik secara individu ataupun jama’ah, syari’ah atau sosial, Islam menganjurkan kepada bani Adam untuk menikah, sebagai sarana yang suci, yang diberkahi, dalam menyalurkan naluri biologisnya tersebut. Selain itu, ia juga menjadi sarana yang akan menjauhkan manusia dari perbuatan zina, yang mana tindakan tersebut telah diharamkan oleh Allah. "Janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan jalan yang paling buruk" (QS. Al-Israa':32). Demikianlah ketegasan Allah, mengenai hubungan di luar nikah.

Anjuran untuk menikah, secara langsung difirmankan oleh Allah dalam Al-Quran, surat An-Nisa’ ayat 2, ”Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi....”

Sedangkan dalam hadits, Rasulullah bersanda,  “Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah mampu kawin, maka kawinlah; karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari)

Karena menikah adalah ibadah, oleh sebab itu proses menuju ke sana juga harus berlandaskan syari’at (silakan dibuka semua kitab fikih yang membahas tentang syarat dan rukun nikah). Tidak itu saja, untuk memastikan bahwa calon pasangan kita itu merupakan tipe orang yang akan membawa keselamatan bagi keluarga di dunia dan akhirat, maka kita harus memperhatikan,  kemudian malaksanakan pesan Nabi mengenai kriteria calon pasangan hidup, yang dapat membawa angin keselamatan.

Sabda beliau,  sebagaimana yang diriwayatkan oleh Jabir, ”Sesungguhnya Nabi Shalallahu ’alaihi wassallama, bersabda sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang beragama. (Riwayat Muslim dan Tirmidzi)

Melalui sabdanya ini, beliau, Rasulullah, menjelaskan secara transparan bahwa dalam memilih calon pendamping hidup, siapapun dia, tiga alasan yang menjadi standar acuan seseorang mencari pendamping hidup; kecantikan/ketampanan,  kekayaan, nasab (keturunan), dan agama.

Bagi mereka yang normal, tentu sangat mengharapkan kalau calon pasangannya itu, merupakan perpaduan dari tiga unsur ini. Siapa yang tidak bangga memiliki pendamping yang shaleh/shalehah, tampan/cantik, lagi tajir. Akan tergambar begitu indahnya mahligai rumah tangga masa depan, yang dibangun dengan berpondasikan keimanan, serta dihiasai oleh kecantikan dan kemewahan. Terbayang jelas di pelupuk mata, betapa indahnya surga dunia yang akan mereka lalui berdua bersama anak-anak keturunan mereka mendatang.

Masalahnya, manakah yang harus diprioritaskan, ketika kita ditemukan dengan mereka yang tidak memenuhi tiga standart di atas? Karena bukan sesuatu yang mudah, untuk menemukan tipe macam ini. Jawabannya, perhatikanlah kalimat terakhir dari sabda Nabi di atas, ”Maka pilihlah yang beragama”.

”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau,” demikian sabda Nabi.

Jelas sudah, seberapapun elok, cantik, tampan, paras calon pasangan kita, dan setinggi apapun gundukan permata dan berlian  yang menumpuk di rumahnya, tetapi ketika nilai-nilai keagamaan tidak terpancar dari jiwanya, maka tetap agama menjadi prioritas utama.

Model pilihan macam ini harus kita hindari, sebab bisa jadi, wajah nan cantik/tampan bak sinar rembulan di tengah gelapnya malam, harta yang berlimpah ruah hingga tak terhitung jumlahnya, justru menjadi momok penghancur  mahligai rumah tangga, karena kesombongan diri terhadap apa yang mereka miliki. Sungguh hamba sahaya yang hitam kelam lagi beriman, takut kepada Allah dan Rosul-Nya, lebih baik dari mereka tersebut.

Rasulullah mengingatkan kita melalui sabdanya:

”Janganlah kamu menikahi perempuan karena kecantikannya, mungkin kecantikan itu akan membawa kerusakan bagi diri mereka sendiri. Dan janganlah kamu menikahi karena mengharap harta mereka, mungkin hartanya itu menyebabkan mereka sombong, tetapi nikahilah mereka atas dasar agama. Dan sesungguhnya hamba sahaya yang hitam lebih baik, asal ia beragama,”
(Riwayat Baihaqi)

Lebih tegas lagi, dalam sabdanya yang lain Rasulullah menjelaskan, ”Barang siapa yang menikahi seorang perempuan karena hartanya, niscaya Allah akan melenyapkan harta dan kecantikannya. Dan barang siapa yang menikahi karena agamanya, niscaya Allah akan memberi karunia kepadanya dengan harta dan kecantikannya.” (Al- Hadits)


Robin Hidayatullah
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger