Ketika menghadapi musibah, para nabi selalu
berdoa kepada Allah SWT memohon pertolongan-Nya. Doa para nabi itu sangat
dikenal oleh kaum muslimin, dan mereka mengamalkannya dalam ibadah harian.
"Sesungguhnya doa itu memberi manfaat
kepada mereka, balk kepada mereka yang telah diturunkan maupun kepada mereka
yang belum diturunkan. Dan tidak ada yang dapat mengubah ketetapan Allah
melainkan doa. Karena itu, berdoalah kalian," sabda Rasulullah SAW.
Ketika melihat kaumnya membangkang, Nabi Nuh berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan kecuali anak yang berbuat maksiat, lagi kafir."
Ketika menghadapi pembangkangan umatnya, ia pun berdoa, "Ya Allah, ampunilah aku, ibu-bapakku, orang-orang yang masuk rumahku dengan beriman, dan semua orang mukmin, balk lelaki maupun perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zhalim itu selain kebinasaan."
Di lain kesempatan, ia juga berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku Udak ketahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun dan berbelas-kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi."
Demikian pula halnya dengan Nabi Luth. Ketika kaumnya tak mengindahkan dakwahnya, ia pun bardoa, "Ya Allah, tolonglah aku terhadap kaum yang berbuat kerusakan." la juga pemah berdoa agar keluarganya diselamatkan dari adzab yang pedih, "Ya Allah, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari akibat perbuatan yang mereka lakukan."
Itu sebabnya, Rasulullah SAW juga mengajarkan agar umatnya selalu berdoa dalam berbagai kesempatan. Salah satu doa untuk menolak bala' bencana, "La ilaha illa anta sub-hanaka inni kuntu minazh zhalimin (Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Yang Mahasuci. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri)."
Ketika melihat kaumnya membangkang, Nabi Nuh berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan kecuali anak yang berbuat maksiat, lagi kafir."
Ketika menghadapi pembangkangan umatnya, ia pun berdoa, "Ya Allah, ampunilah aku, ibu-bapakku, orang-orang yang masuk rumahku dengan beriman, dan semua orang mukmin, balk lelaki maupun perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zhalim itu selain kebinasaan."
Di lain kesempatan, ia juga berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku Udak ketahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun dan berbelas-kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang merugi."
Demikian pula halnya dengan Nabi Luth. Ketika kaumnya tak mengindahkan dakwahnya, ia pun bardoa, "Ya Allah, tolonglah aku terhadap kaum yang berbuat kerusakan." la juga pemah berdoa agar keluarganya diselamatkan dari adzab yang pedih, "Ya Allah, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari akibat perbuatan yang mereka lakukan."
Itu sebabnya, Rasulullah SAW juga mengajarkan agar umatnya selalu berdoa dalam berbagai kesempatan. Salah satu doa untuk menolak bala' bencana, "La ilaha illa anta sub-hanaka inni kuntu minazh zhalimin (Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Yang Mahasuci. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri)."
Menurut Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW menjelaskan, doa tersebut adalah doa
Nabi Yunus. ketika berada dalam perut ikan hiu yang sangat besar. Berkat doa
itu, Allah SWT mengeluarkan Nab! Yunus dari perut ikan itu, yang disebut ikan
Nun.
Rasulullah SAW pun mengajarkan doa ketika menghadapi puting beliung, "Allahumma inni as-aluka khairaha, wa khaira ma fiha wa khaira ma arsalta, wa a'udzubika min syarriha, wa syarri ma fi ha, wa syarri ma arsalta Mi. Allahumma lnnl a'udzubika min syarrlha (Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebajikan angin ini dan kebajikan apa yang di dalamnya, serta kebajikan yang Engkau kirimkan besertanya. Dan aku bertindung kepada-Mu dari kejahatan, dan dari apa yang di dalamnya, serta dari kejahatan yang Engkau kirimkan besertanya. Ya Allah, sesungguhnya aku beriindung kepada-Mu dari akibat buruk angin ini):'
Dalam kitab Al-Adzkar, Imam At Tirmidzi menerangkan, jika puting beliung semakin keras, Rasulullah SAW menganjurkan kita membaca doa berikut, 'Allahumma laqihan la aqiman. Allahummaj'alha rahmatan wa ta taj 'alh 'adzaban. Allahummaj `alha riyahan wa la taj'alha rikhan (Ya Allah, jadikanlah angin ini pembawa hujan, bukan angin kosong tiada membawa kebajikan. Ya Allah, jadikanlah dia rahmat, janganlah Engkau jadikan adzab. Ya Allah, jadikanlah dia pembawa kebajikan, dan janganlah Engkau jadikan dia keburukah):'
Imam At-Tirmidzi juga meriwayatkan doa Rasulullah SAW yang diajarkan bagi mereka yang menghadapi bencana, yaitu, `Alhamdulillahilladzi 'afani mim mabtalaka bihi wa fadhdhalani ala katsirin mimman khafaqa tafdhilan (Segala puji bagi Allah, yang menyehatkanku dari penyakit yang menimpaku, dan telah memberikan kelebihan kepadaku dari kebanyakan makhluk-Nya)."
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita sebuah doa untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam marabahaya, "Subhanallahil 'azhim, ya Hayyu ya Qayyum, birahmatika astaghitsu (Mahasuci Allah, Dzat Yang Mahaagung; wahai Dzat Yang Mahahidup dan Mengurusi makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku beriindung)."
Kepada menantunya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib; Rasulullah SAW mengajarkan doa tolak bala', sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Ibnu Sunni, "La ilaha illallahul karimul 'azhim. Subhanaallahu rabbul 'arsyil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil alamin. Allahumma rabbana atina fiddun-ya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina `adzabannar". (Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah, Yang Mahamulia lagi Mahaagung. Mahasuci Allah, dengan kebaikan yang berlipat ganda, Tuhan-nya Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, Tuhan kami, karuniakanlah kami kebajikan di dunia dan akhirat, dan jauhkan kami dari siksa neraka)."
Itulah beberapa doa yang pernah dilafalkan dan diajarkan para nabi dan rasul. Sangatlah layak kita mengamalkannya, terutama ketika menghadapi marabahaya, bencana, musibah, dan fitnah.
Rasulullah SAW pun mengajarkan doa ketika menghadapi puting beliung, "Allahumma inni as-aluka khairaha, wa khaira ma fiha wa khaira ma arsalta, wa a'udzubika min syarriha, wa syarri ma fi ha, wa syarri ma arsalta Mi. Allahumma lnnl a'udzubika min syarrlha (Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebajikan angin ini dan kebajikan apa yang di dalamnya, serta kebajikan yang Engkau kirimkan besertanya. Dan aku bertindung kepada-Mu dari kejahatan, dan dari apa yang di dalamnya, serta dari kejahatan yang Engkau kirimkan besertanya. Ya Allah, sesungguhnya aku beriindung kepada-Mu dari akibat buruk angin ini):'
Dalam kitab Al-Adzkar, Imam At Tirmidzi menerangkan, jika puting beliung semakin keras, Rasulullah SAW menganjurkan kita membaca doa berikut, 'Allahumma laqihan la aqiman. Allahummaj'alha rahmatan wa ta taj 'alh 'adzaban. Allahummaj `alha riyahan wa la taj'alha rikhan (Ya Allah, jadikanlah angin ini pembawa hujan, bukan angin kosong tiada membawa kebajikan. Ya Allah, jadikanlah dia rahmat, janganlah Engkau jadikan adzab. Ya Allah, jadikanlah dia pembawa kebajikan, dan janganlah Engkau jadikan dia keburukah):'
Imam At-Tirmidzi juga meriwayatkan doa Rasulullah SAW yang diajarkan bagi mereka yang menghadapi bencana, yaitu, `Alhamdulillahilladzi 'afani mim mabtalaka bihi wa fadhdhalani ala katsirin mimman khafaqa tafdhilan (Segala puji bagi Allah, yang menyehatkanku dari penyakit yang menimpaku, dan telah memberikan kelebihan kepadaku dari kebanyakan makhluk-Nya)."
Rasulullah SAW juga mengajarkan kita sebuah doa untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam marabahaya, "Subhanallahil 'azhim, ya Hayyu ya Qayyum, birahmatika astaghitsu (Mahasuci Allah, Dzat Yang Mahaagung; wahai Dzat Yang Mahahidup dan Mengurusi makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku beriindung)."
Kepada menantunya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib; Rasulullah SAW mengajarkan doa tolak bala', sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Ibnu Sunni, "La ilaha illallahul karimul 'azhim. Subhanaallahu rabbul 'arsyil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil alamin. Allahumma rabbana atina fiddun-ya hasanah, wafil akhirati hasanah, waqina `adzabannar". (Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah, Yang Mahamulia lagi Mahaagung. Mahasuci Allah, dengan kebaikan yang berlipat ganda, Tuhan-nya Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, Tuhan kami, karuniakanlah kami kebajikan di dunia dan akhirat, dan jauhkan kami dari siksa neraka)."
Itulah beberapa doa yang pernah dilafalkan dan diajarkan para nabi dan rasul. Sangatlah layak kita mengamalkannya, terutama ketika menghadapi marabahaya, bencana, musibah, dan fitnah.
Al Habib Sholeh bin Ahmad bin
Salim Al Aydrus
Posting Komentar