Sabda Rasulullah SAW , “Sesungguhnya Setan telah putus asa agar bisa di sembah oleh orang orang yang shalat di jazirah ARAB, tetapi dia (setan) tidak putus asa memprovokasi orang-orang di antara mereka”. (Imam Muslim no. 2812, At-Turmudzi no 1937 dari sayyidina Jabir RA)
Pada hadits tersebut tampaklah bahwa
Rasulullah SAW telah bersaksi, orang-orang dari umat ini yang menunaikan shalat
tidaklah akan menyembah tuhan selain Allah selama-lamanya dan tidak akan
mempersekutukan Allah dengan tuhan lain.
Dalam riwayat lain ketika rasulullah SAW
dalam haji Wada`.
“Sesungguhnya Setan telah putus asa agar
bisa di sembah di negeri kalian ini selama-lamanya. Tetapi dia (setan) akan
mendapatkan ketaatan pada apa yang kalian remehkan dari perbuatan-perbuatan kalian sehingga dia pun akan puas
denganya.”(At-Turmudzi 2159, Ibn Majah 3055 dan lain
lain dari hadits Amru bin Al Ahwash RA)
Rasulullah SAW adalah Ash Shadiq Al-Mashduq
orang yang benar lagi di benarkan). Beliau tidak bertutur kata dari hawa nafsu
nya, melainkan wahyu yang di wahyukan kepadanya.
Maka apakah ucapannya menyalahi hal
tersebut? (Apakah beliau juga seorang yang gemar mengkafirkan?)
Demi Allah, tidak, tidak mungkin beliau
demikian
Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina
muhammadin fil arwah, wa 'ala Jasadihi filajsad, wa alaa Qabrihi
filqubuur"
Artinya (wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh
Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam
Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina
Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari
wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”
Dan jangan Lupa membaca Al-qur'an, jangan
lewatkan seharipun tanpa membaca Al-qur'an jadikan bacaan yang paling anda
senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta
Alqur'an, dengan memahamainya atau tidak dengan memahaminya
Al Arifbillah Al-Allamah Al musnid Sayyid
Zain bin Ibrahim bin Sumaith
Posting Komentar