ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺃﺑﻲ ﻳﻌﻠﻰ ﺍﻟﺤﻨﺒﻠﻲ ﺭﺣﻤﻪ
ﺍﻟﻠﻪ؛ ﻟﻴﺪﺭﺱ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﺍﻟﺤﻨﺒﻠﻲ، ﻓﺴﺄﻟﻪ ﻋﻦ ﺑﻠﺪﻩ، ﻭﻋﺮﻑ ﺃﻥ ﺃﻫﻞ ﺑﻠﺪﻩ ﺷﺎﻓﻌﻴﺔ، ﻓﺮﻓﺾ ﺗﺪﺭﻳﺴﻪ
.
Seorang laki-laki datang kepada al-Imam
al-Qadhi Abu Ya'la al-Hanbali rahimahullah, untuk belajar fiqih Hanbali kepada
beliau. Lalu ia menanyakan negeri asalnya. Setelah beliau tahu bahwa penduduk
negerinya bermadzhab Syafi'i, beliau menolak untuk mengajarnya.
ﻭﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺖ ﺷﺎﻓﻌﻲٌّ، ﻭﺃﻫﻞ ﺑﻠﺪﻙ ﺷﺎﻓﻌﻴّﺔ، ﻓﻜﻴﻒ
ﺗﺸﺘﻐﻞ ﺑﻤﺬﻫﺐ ﺃﺣﻤﺪ؟ !
Beliau berkata: Anda bermadzhab Syafi'i,
penduduk negerimu juga bermadzhab Syafi'i, lalu kenapa Anda akan mempelajari
mazhab Ahmad?
ﻗﺎﻝ : ﻗﺪ ﺃﺣﺒﺒﺘﻪ ﻷﺟﻠﻚ !
Ia menjawab: Aku senang mazhab Ahmad karena
engkau
ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﻭﻟﺪﻱ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻣﺼﻠﺤﺔ !! ﺗﺒﻘﻰ ﻭﺣﺪﻙ ﻓﻲ ﺑﻠﺪﻙ
ﻣﺎ ﻟﻚ ﻣﻦ ﺗﺬﺍﻛﺮﻩ، ﻭﻻ ﺗﺬﻛﺮ ﻟﻪ ﺩﺭﺳﺎ، ﻭﺗﻘﻊ ﺑﻴﻨﻜﻢ ﺧﺼﻮﻣﺎﺕ، ﻭﺃﻧﺖ ﻭﺣﻴﺪ ﻻ ﻳﻄﻴﺐ ﻋﻴﺸﻚ .
Abu Ya'la berkata: Wahai anakku, itu tidak
baik. Kamu akan sendirian di negerimu tanpa ada teman diskusi dan mengingatkan
pelajaranmu. Lalu akan terjadi konflik antara kalian. Kamu sendirian, hidupmu
tidak akan tenang.
ﻓﻘﺎﻝ : ﺇﻧّﻤﺎ ﺃﺣﺒﺒﺘﻪ ﻭﻃﻠﺒﺘﻪ ﻟﻤﺎ ﻇﻬﺮ ﻣﻦ ﺩﻳﻨﻚ ﻭﻋﻠﻤﻚ
!
Ia berkata: Aku senang mazhab Hanbali dan
akan mempelajarinya karena tertarik kepribadian Anda dalam hal agama dan ilmu
pengetahuan.
ﻗﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺃﺩﻟّﻚ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻫﻮ ﺧﻴﺮٌ ﻣﻨّﻲ ! ﺍﻟﺸّﻴﺦ
ﺃﺑﻮ ﺇﺳﺤﺎﻕ .
Abu Ya'la berkata: Aku akan menunjukkanmu
pada seseorang yang lebih baik dariku, yaitu Syaikh Abu Ishaq.
ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺳﻴﺪﻱ؛ ﺇﻧّﻲ ﻻ ﺃﻋﺮﻓﻪ .
Ia berkata: Tuan, aku tidak mengenalnya.
ﻓﻘﺎﻝ : ﺃﻧﺎ ﺃﻣﻀﻲ ﻣﻌﻚ ﺇﻟﻴﻪ .
Beliau berkata: Aku akan mengantarkanmu
kepada beliau.
ﻓﻘﺎﻡ ﻣﻌﻪ ﻭﺣﻤﻠﻪ ﺇﻟﻴﻪ، ﻓﺨﺮﺝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺃﺑﻮ ﺇﺳﺤﻖ ﺇﻟﻴﻪ،
ﻭﺍﺣﺘﺮﻣﻪ ﻭﻋﻈﻤﻪ ﻭﺑﺎﻟﻎ ".
Lalu ia berdiri dan mengantarkan pelajar
itu kepada Syaikh Abu Ishaq. Syaikh Abu Ishaq keluar menemui sambil menghormati
dan mengagungkan Abu Ya'la dengan luar biasa.
ﺗﺎﺭﻳﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺬﻫﺒﻲ 10/383
Dikutip dari al-Dzahabi dalam Tarikh al-Islam, juz 10 hlm 383 oleh Ust. Idrus Ramli
Posting Komentar