Aku sudah berkeliling banyak Negara dan
kulihat bagaimana penduduk di bumi ini jauh lebih banyak mengorbankan segala
hal demi mendapatkan hal-hal yang fana. Jika mereka tidak mendapatkan apa yang
mereka inginkan, mereka risau dan sedih. Dan saat kegembiraan yang mereka
temukan tersebut mereka dapatkan, maka tidak akan abadi dan langgeng.
Maka oleh sebab itu kita mengalihkan
daripada apa yang kita dambakan adalah anugrah Allah, pemberian Allah, kasih
sayang Allah yang dengan itu kita terangkat pada keluhuran-keluhuran dan
terjauhkan dari segala kehinaan.
Orang-orang yang lupa pada Allah
menyebarkan dan mengajarkan kegembiraan-kegembiraan dengan beragam permainan,
maka sebagian besar waktu dan hartanya mereka habiskan untuk permainan, dan
mereka dapati kenikmatan tersebut hanya sesaat. Sebulan, dua bulan, setahun,
dua tahun, setelah itu mereka temukan bahwasannya mereka tidak menemukan puncak
kenikmatannya, shingga mereka kehilangan sesuatu yang besar.
Selain itu ada juga yang menghabiskan waktu
dan hartanya untuk melihat hal-hal yang dilarang Allah, yaitu aurat-aurat yang
terbuka hingga waktu dan hartanya habis, sehingga mereka tidak mendapatkan
apa-apa kecuali kehinaan.
Sebagian orang terpenjarakan pada pekerjaan
duniawi saja hingga mereka merasa puas dengan itu semua. Dan berapa banyak dari
mereka, demi itu semua mereka mengorbankan waktu dan hartanya. Lantas semua
yang mereka dapati itu tidak memuaskan.
Dan sebagian lagi, rela mengorbankan apapun
demi mendapatkan nama, demi mendapatkan penghormatan dari orang lain dan nama
besar, lantas bila mereka berhasil mencapai, ataupun mereka gagal mencapainya,
maka dia dapati dirinya bahwasannya dia tidak mencapai puncak dari kebahagiaan
yang dia idam-idamkan.
Namun mereka yang hidupnya di dunia hanya
mendambakan kedekatan dengan Allah, ridha Allah, rahmat Allah, bagi mereka
itulah dipersiapkan rahasia kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan di
akhirat yang kekal. Wallahu'alam
Habib Umar Bin Hafidz
Posting Komentar