أَنَّ خَالِدَ بن الْوَلِيدِ فَقَدَ قَلَنْسُوَةً لَهُ يَوْمَ الْيَرْمُوكِ ، فَقَالَ : اطْلُبُوهَا فَلَمْ يَجِدُوها ، فَقَالَ : اطْلُبُوهَا ، فَوَجَدُوهَا فَإِذَا هِي قَلَنْسُوَةٌ خَلَقَةٌ ، فَقَالَ خَالِدٌ : اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَلَقَ رَأْسَهُ ، فَابْتَدَرَ النَّاسُ جَوَانِبَ شَعْرِهِ ، فَسَبَقْتُهُمْ إِلَى نَاصِيَتِهِ فَجَعَلْتُهَا فِي هَذِهِ الْقَلَنْسُوَةِ ، فَلَمْ أَشْهَدْ قِتَالا وَهِيَ مَعِي إِلا رُزِقْتُ النَّصْرَ.
Dari Abdul hamid bin Jakfar berkata : bahwa Khalid bin Walid kehilangan
kopyah ketika peperangan Yarmuk, lalu berkata : Carilah!, namun tidak
ditemukan, dia meminta untuk mencarinya lagi, dan ternyata didapati berupa
kopyah usang, lalu Khalid berkata : “Sewaktu Rasulullah SAW umrah, beliau
mencukur rambut kepalanya, maka orang-orang berebut rambut beliau, dan aku bisa
mendahului dan mendapat rambut ubun-ubun beliau. Lalu kutaruh rambut itu di
kopyah ini. Tidaklah aku menghadiri peperangan dengan membawa kopyah ini
kecuali pasti aku menang“
5. Tabarruk Para Sahabat Dengan Cangkir Nabi
Hajjaj ibn Hassan berkata: “Kami berada di rumah Anas dan dia membawa
cangkir Nabi SAW dari suatu kantong hitam. Dia (Anas) menyuruh agar
cangkir itu diisi air dan kami minum air dari situ dan menuangkan sedikit ke atas
kepala kami dan juga ke muka kami dan mengirimkan solawat kepada Nabi SAW.”
[Hadits riwayat Ahmad, dan Ibn Katsir].
‘Asim berkata: “Aku melihat cangkir itu dan aku minum pula darinya.” [Hadits
Riwayat Bukhari]
6. Tabarruk Para Sahabat Dengan Mimbar Nabi
Ibnu ‘Umar r.a. sering memegang tempat duduk Nabi SAW di mimbar dan
menempelkan wajahnya untuk barokah. [al-Mughni 3:559; al-Shifa' 2:54, Ibn Sa'd,
Tabaqat 1:13; Mawsu'at Fiqh 'Abdullah ibn 'Umar halaman. 52]
7. Tabarruk Para Sahabat Dengan Uang Yang Diberikan Oleh Rasulullah
Jabir menjual seekor unta ke Nabi SAW dan beliau SAW memerintahkan
Bilal untuk menambahkan seqirat (1/12 dirham) atas harga yang disepakati. Jabir
berkata: “Tambahan yang diberikan Nabi SAW tidak akan pernah
meninggalkanku,” dan dia menyimpannya setelah peristiwa itu. [Hadits riwayat
Bukhari].
8. Tabarruk Para Sahabat Dengan Tongkat Rasulullah
Ketika ‘Abdullah bin Anis kembali dari suatu peperangan setelah membunuh
Khalid ibn Sufyan ibn Nabih, Rasulullah SAW memberi hadiah kepadanya berupa
sebuah tongkat dan bersabda kepadanya: “Itu akan menjadi tanda di antara kau
dan aku di hari kebangkitan.” Setelah itu, ‘Abdullah ibn Anis tidak pernah
berpisah dari tongkat itu dan tongkat itu dikubur dengannya setelah wafatnya.
[Hadits riwayat Ahmad 3:496, al-Waqidi 2:533].
9.Tabarruk Para Sahabat Dengan Baju Rasulullah
Jabir berkata: “Nabi SAW datang setelah ‘Abdullah bin Ubay dikuburkan dalam
makamnya. Beliau SAW memerintahkan agar mayatnya diangkat lagi. Beliau SAW
menaruh kedua tangannya pada kedua lutut ‘Abdullah, bernafas atasnya dan
mencampurnya dengan air liurnya serta mengenakan pakaian beliau padanya.”
[Hadits riwayat Bukhari dan Muslim]
10.Tabarruk Para Sahabat Dengan Jubah Rasulullah
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Sahihnya Bab al-Libaas pernah
bahwa Asma’ binti Abu Bakr pernah menunjukkan pada Abdulah, bekas budaknya
jubah Rasulullah yang terbuat dari kain Persia dengan kain leher dari kain
brokat, dan lengannya juga dibordir dengan kain brokat seraya berkata “Ini
adalah jubah Rasulullah SAW yang disimpan ‘Aisyah hingga wafatnya lalu aku
menyimpannya. Nabi SAW dulu biasa memakainya, dan kami mencucinya untuk orang
yang sakit hingga mereka dapat sembuh karenanya.”
Imam Nawawi mengomentari hadits ini dalam Syarah Sahih Muslim, karya beliau,
juz 37 bab 2,
وفي هذا الحديث دليل على استحباب التبرك بآثار الصالحين وثيابهم
“Hadits ini adalah bukti dianjurkannya mencari barokah lewat bekas
dari orang-orang saleh dan pakaian mereka”
Forum Santri Salaf
Posting Komentar