Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Sayyidah Fatimah,
"Putriku! Ayahmu dan suamimu
bukanlah orang yang miskin. Allah SWT telah
memberikan kepadaku semua tanah yang mengandung emas dan perak,
tetapi aku memilih sesuatu yang abadi di
sisi Allah SWT. Putriku! Aku berkata seperti
ini supaya kamu tahu bahwa ayahmu mengetahui hakekat dunia. Ketahuilah bahwa kamu juga akan berpaling
dari dunia".
Sebelum memasuki pembahasan tentang kezuhudan
Sayyidah Fatimah dalam menjalani
kehidupan, kita harus mengetahui terlebih dahulu makna kezuhudan itu sendiri. Makna kezuhudan dalam
Alquran adalah sebagai berikut,
"Supaya kalian tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kalian dan tidak terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepada kalian."
Sayyidah Fatimah adalah seorang wanita yang sangat sederhana dan sama sekali tidak tertarik dengan keindahan dunia. Beliau selalu mencari keridhaan Allah SWT karena keridhaan-Nya merupakan kenikmatan yang paling tinggi. Bentuk kerelaan Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya bukanlah dunia yang hina dan fana ini, akan tetapi alam akhirat yang mulia dan abadi. Sebagaimana Allah SWT dalam surat Al-Anfal 67 berfirman, "Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah SWT menghendaki (pahala) akhirat (untukmu)."
Waktu Sayyidah Fatimah banyak digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau sama sekali tidak menyibukkan dirinya untuk kepentingan dunia karena cinta terhadap dunia merupakan penghalang untuk sampai ke tujuan yang mulia.
Keindahan dan kesenangan dunia bersifat sementara, akan tetapi sangat disayangkan banyak manusia yang tertipu ketika melihatnya. Mereka tidak sadar bahwa ada alam yang lebih indah dan lebih menyenangkan dibanding dunia.
Oleh karena itu Sayyidah Fatimah memilih alam akhirat karena hakekat kebahagiaan dan kehidupan ada di alam tersebut. Beliau menjalani kehidupannya dengan penuh kesederhanaan dan tidak perduli dengan keindahan dunia. Selain itu Sayyidah Fatimah selalu ridha dengan keadaannya. Beliau sama sekali tidak pernah mengeluh kepada siapapun dalam urusan dunia. Kehidupan Sayyidah Fatimah adalah sebuah kehidupan yang jauh dari kemewahan. Kesederhanaannya bukan karena beliau miskin namun disebabkan oleh puncak pengetahuan (makrifat) dan kekayaan spiritual beliau.
Bukti terbaik bahwa Sayyidah Fatimah hidup dalam kesederhanaan adalah ketika beliau memiliki tanah Fadak. Tanah Fadak adalah tanah yang sangat subur karena tanah ini bisa menghasilkan gandum yang sangat banyak sehingga kebutuhan semua penduduk Madinah terpenuhi dengannya. Setelah Allah SWT menyuruh Rasulullah SAWw memberikan tanah Fadak kepada Sayyidah Fatimah, semua keuntungan hasilnya ada di tangan Sayyidah Fatimah. Namun penghasilan yang banyak ini tidak merubah kesederhanaan beliau dalam menjalani kehidupan. Semua penghasilan tanah Fadak beliau infakkan kepada masyarakat. Hal ini beliau lakukan hanya demi mencari keridhaan Allah SWT. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kesederhanaan Sayyidah Fatimah bukan karena keterpaksaan dan kemiskinan tetapi karena kecintaan beliau kepada Allah SWT.
Kesederhanaan dan ketidakcintaan terhadap dunia
adalah suatu hal yang dicontohkan oleh
para Nabi dan Imam. Tidak ada satupun dari mereka memiliki rasa cinta terhadap
dunia seperti yang kita lihat dalam sejarah
kehidupan mereka. Kezuhudan Sayyidah Fatimah adalah salah satu pelajaran yang didapatkan dari ayahnya.
Habib Reza Al Hamid
Posting Komentar