Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Sholat: Harmonisasi Hati dan Jasmani

Sholat: Harmonisasi Hati dan Jasmani

Shalat merupakan identitas sejati seorang muslim. Shalat inilah yang menjadi pembeda Islam dengan syirik. Lebih dari itu, shalat adalah kendaraan yang disediakan Sang Khalik bagi tiap pribadi muslim agar bisa “terbang” dan berkomunikasi dengan-Nya tiap hari.

Sesuai tuntunan baginda Nabi SAW, Shalat adalah kinerja hati dan jasmani yang laras, bukan gerak raga yang kosong, sekalipun masih ditolerir dalam syara’. Berdiri, ruku’, i’tidal dan sujud adalah refleksi ketaqwaan dalam ranah fisik. Adapun khusuk, hudhur dan tadabbur, itulah dialog sebenarnya antara muslim dengan Rabbul ‘Alamiin.

Berikut kami ketengahkan ulasan yang dalam mengenai hakikat shalat dari seorang ulama yang telah mencapai puncak pengetahuan pada abad keduabelas Hijriyah, Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi. 

“Ketahuilah, Islam laksana rumah yang dibangun dengan lima pilar utama, syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji.

Pada pilar pertama terdapat satu gerbang dengan dua lorong yang berfungsi sebagai jalan untuk memasuki rumah. Setelah syahadat, shalatlah yang utama. Menyusul puasa ramadhan, zakat dan haji. Tunaikanlah lima kewajiban ini didasari kesadaran hati. Sebab sarana paling utama bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada penciptanya adalah kelima kewajiban ini. Jagalah shalat lima waktu dan kenalilah hak-haknya.

Pelajari teori-teori hukum fikihnya, yang wajib maupun yang sunah. Anda harus mengetahui kedudukan shalat dalam agama, laksana kepala dalam rangkaian raga kita. Manusia mustahil hidup tanpa berkepala, begitu pula bila shalat ditinggalkannya, maka cahaya iman di kalbu seorang muslim pun niscaya padam. Sholat adalah tiang agama. Hadis lain menyebutkan bila seorang hamba berdiri untuk shalat, Allah SWT menyingkap tirai penyekat antara diri-Nya dengan hamba. Allah SWT akan menyambutnya dengan hadirat-Nya yang mulia. Sedangkan para malaikat di sekeliling-Nya sontak berdiri, lalu beterbangan ke langit-langit untuk larut bersama si hamba dalam shalat. Kemudian mereka mengamini doa-doa yang dipanjatkan si hamba seusai shalat.

Berbagai kebaikan akan dikucurkan dari kolong-kolong langit ke ubun-ubun hamba yang tengah mendirikan shalat. Lalu terdengar seruan lantang, “Andaikata orang yang sedang bermunajat menyadari, kepada siapakah ia bermunajat, niscaya ia takkan menolehkan pandangannya. Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka bagi orang-orang yang melaksanakan shalat. Dan di hadapan para malaikat, Allah SWT senantiasa membangga-banggakan ketulusan orang yang shalat.”

Dalam Taurat, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah kalian enggan mendirikan sholat di hadapan-Ku sembari menangis sedu. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah ‘azza wajalla yang senantiasa bersemayam di hati kalian, dan di alam ghaib nanti, kalian akan menyaksikan cahaya-Ku.”

Disebutkan pula bahwa ketika seorang muslim melaksanakan shalat dua rakaat, sepuluh ribu jenis malaikat merasa takjub kepadanya, tiap satu jenis terdiri dari sepuluh ribu malaikat. Dan Allah akan membanggakan muslim itu di hadapan seratus ribu malaikat-Nya.

Dalam kitab Jami’ Asbabil Khairat, karya Syaikh Muhammad al-‘Imrani, tercantum sebuah hadis riwayat Ibnu Abbas yang berbunyi, “Islam ini ibarat sebatang pohon berbuah rindang di pelataran rumah. Iman adalah akarnya, salat batangnya, puasa dahannya, zakat rantingnya, jihad kuncup bunganya Dan budi pekerti adalah buahnya. Tunaikanlah salat dengan bagus. Raihlah kesempurnaannya dengan memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun, sunah-sunah, serta adab-adabnya. Juga dengan mengetahui kepastian waktunya, senantiasa mengingatnya, dan berupaya melaksanakannya di awal waktu.

Dalam shalat kita juga harus khusuk, hudhur dan ikhlas. Jangan memecah fokus shalat kepada hal lain. Tuangkan seluruh pikiran, gerakan, dan konsentrasi pada satu titik, yakni Allah SWT semata. Berusahalah seoptimal mungkin melaksanakan shalat dengan cara demikian seraya memohon kepada-Nya agar selalu diberi petunjuk dan kekuatan.


Sumber: Kalam Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger