Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Kisah Waliyullah Yang Tersembunyi (2)

Kisah Waliyullah Yang Tersembunyi (2)


“Mari kita keluar, kita jalan-jalan melihat keadaan rakyatku”. begitu perintah Sultan Murad kepada para pengawalnya, sesuatu yang memang biasa beliau lakukan.

Mereka pun pergi, udara saat itu sangat panas. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Maka disentuhlah lelaki itu dan dibangunkan oleh Sultan Murad, tetapi ternyata lelaki itu telah wafat. Orang-orang yang lewat di sekitarnya tidak ada yang peduli dengan keadaan mayat lelaki tersebut. Maka Sultan Murad yang saat itu menyamar sebagai rakyat biasa, memanggil mereka yang saat itu lewat.

Kemudian mereka bertanya kepada Sultan: “Ada apa? Apa yang kau inginkan?”. 

Sultan menjawab, “Mengapa orang ini wafat tapi tidak ada satu pun di antara kalian yang ngurus dan membawa ke rumahnya? Siapa dia? Dan di mana keluarganya?” 

Mereka berkata, “Orang ini Zindiq, pelaku maksiat, dia selalu minum khamar (mabuk-mabukan) dan selalu berzina dengan pelacur”.

Sultan menjawab: “Tapi.... bukankah ia juga Umat Rasulullah Muhammad SAW? Ayo angkat dia, kita bawa ke rumahnya”. 

Maka Mereka mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya. Ketika sampai di rumahnya, saat istri lelaki tersebut mengetahui suaminya telah wafat, ia pun sedih dan menangis.

Tapi orang-orang langsung pergi semua, hanya Sang Sultan dan kepala pengawalnya yang masih tinggal di rumah lelaki itu. Kemudian Sang Sultan bertanya kepada istri laki-laki itu, “Aku mendengar dari orang-orang disini, mereka berkata bahwa suamimu itu dikenal suka melakukan kemaksiatan ini dan itu, hingga mereka tidak peduli akan kematiannya, benarkah kabar itu”?

Maka Sang istri menjawab, “Awalnya aku menduga seperti itu tuan. Suamiku setiap malam keluar rumah pergi ke toko minuman keras (khamar), kemudian membeli sesuai kemampuannya. Ia bawa khamar itu ke rumah, kemudian membuangnya ke dalam toilet, sambil berkata: “Alhamdulillah Aku telah meringankan dosa kaum muslimin”.

Suamiku juga selalu pergi ke tempat pelacuran, memberi mereka uang dan berkata kepada si pelacur: “Malam ini merupakan jatah waktuku, jadi tutup pintumu sampai pagi, jangan kau terima tamu lain!”. Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: “Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa pemuda-pemuda Islam”.

Tapi, orang-orang yang melihatnya mengira bahwa ia selalu minum minuman keras (khamar) dan melakukan perzinahan. Dan berita ini pun menyebar di masyarakat. Sampai akhirnya suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: “Kalau nanti kamu mati, maka tidak akan ada kaum muslimin yang akan memandikan jenazahmu, dan tidak ada yang akan mensholatimu, tidak ada pula yang akan menguburkanmu”.

Ia hanya tertawa, dan menjawab, “Janganlah takut wahai istriku, jika aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, oleh para Ulama dan para Auliya Allah”

Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata, “Benar apa yang dikatakannya, Demi Allah, akulah Sultan Murad itu, dan besok pagi kita akan memandikan suamimu, mensholatinya dan menguburkannya bersama-sama masyarakat dan Para Ulama”.

Akhirnya jenazah laki-laki itu besoknya di hadiri oleh Sultan Murad, dan Para Ulama, Para Syeikh dan juga seluruh warga masyarakat.

Subhanallah, terkadang kita suka menilai orang dari apa yang kita lihat dan kita dengar dari omongan orang orang. Andai saja kita mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang, niscaya pasti kita akan menjaga lisan kita dari membicarakan orang lain.

Hikmah apa yang dapat kita ambil dari kisah ini? Seorang Wali yang tersembunyi, beliau melaksanakan tugasnya sebagai Wali Allah, meski orang awam menilainya sangat hina. Allah tetap menjaganya menjadi wali yang tersembunyi sampai saatnya tiba.



Bersumber dari Buku Harian Sultan Murad IV
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger