Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Kisah-kisah Teladan Sayyidina Ali

Kisah-kisah Teladan Sayyidina Ali

Dalam Kitab Al Imam Ali bin Abi Thalib dikisahkan:

Ada Janazah diusung penduduk kota Madinah menujuh Masjid. Keluarganya memohon kepada Rasulallah SAW agar mengimami sholat janazah. Sebelum sholat didirikan, beliau bertanya kepada keluarganya apakah mayat mempunyai utang? 

Keluarganya menjawab “betul wahai Rasulallah, ia masih menunggak utang dua dinar”. Mendengar mayat masih bersangkutan utang dua dinar kepada seseorang, beliau menolak bersholat atas janazah.

Secara kebetulan, Imam Ali ra berada bersama sama Rasulallah SAW di masjid. Beliau sangat berharap agar mayat disholatkan terlebih dahulu oleh Rasulallah SAW sebelum dikubur. Lalu beliau mendekati Rasulallah SAW seraya berkata “Ya Rasulallah, utang mayit dua dinar menjadi tanggunganku. Aku siap menjaminnya”. 

Mendengar ulasan Imam Ali, baru Rasulallah SAW berdiri bersolat janazah berjamaah bersama sama para sahabat lainya.

Usai sholat janazah beliau berkata “Wahai Ali, semoga Allah membalas kebaikan kamu. Barang siapa yang menjamin saudaranya di dunia, maka Allah akan menjaminnya di akhirat. Sesungguhnya tidaklah bagi mayat kecuali ia dituntut atas utangnya. Barangsiapa yang menjamin utang seorang mayat, maka Allah akan menjaminnya kelak di hari Kiamat”.

Dalam Kitab Tarikh Al Madinah Al Munawarah dikisahkan:

 

Umar bin Khattab ra pernah memberikan kepada Ali bin Abi Thalib ra hadiah sepetak tanah yang memiliki sumber mata air. Untuk menambah luas tanahnya, beliau membeli sepetak lagi di sebelahnya. Kemudian beliau mengajurkan untuk membuat sumur di tanah itu. Pada saat penggalian, keluar mata air jernih yang terpancar dari dalam tanah. Berita gembira itu didengarnya. Dengan segera beliau datang ke sana untuk menyaksikan kebenarannya. Setibanya disana beliau menudukan kepalanya bersyukur atas nikmat Allah yang besar seraya berkata :


“Wahai manusia, aku bersaksi kepada Allah, kemudian aku bersaksi kepada kamu semua bahwa aku telah menjadikan tanah ini sebagai sodakah (wakaf) bagi orang orang fakir miskin, bagi orang orang berjalan di jalan Allah, baik jauh atau dekat, baik dalam keadaan damai atau perang. Tanah ini kujadikan wakaf demi suatu hari di mana ada muka yang putih berseri dan ada pula muka yang hitam gersang, di hari itu aku memohon kepada Allah agar memalingkan wajahku dari neraka, dan memalingkan neraka dari wajahku”



Dikisahkan Oleh Habib Hasan Husen Assagaf
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger